Subulussalam Juara Umum MQK Aceh

Kafilah Kota Subulussalam tampil sebagai juara umum Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) II Aceh Tahun 2021

Editor: bakri
DOK DINAS PENDIDIKAN DAYAH ACEH
Staf Ahli Gubernur Aceh Bidang Keistimewaan Aceh, SDM, dan Hubungan Kerja Sama, Drs Bukhari MM (dua kiri), didampingi Kadis Pendidikan Dayah Aceh, Zahrol Fajri SAg MH (kiri), menyerahkan piala bergilir MQK II Aceh Tahun 2021 kepada Kadis Syariat Islam Kota Subulussalam, M Yakub (tiga kanan), pada acara penutupan di halaman Asrama Haji Embarkasi Aceh, Sabtu (16/10/2021) tadi malam. 

BANDA ACEH - Kafilah Kota Subulussalam tampil sebagai juara umum Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) II Aceh Tahun 2021. Hal tersebut ditetapkan dalam keputusan dewan hakim yang diketuai Tgk H Faisal Ali (Lem Faisal). Hasil aneka lomba MTQ yang berlangsung pada 13-16 Oktober 2021, itu dibacakan oleh Sekretaris Koordinator Dewan Hakim, Tgk Muzakkir Sag, saat acara penutupan musabaqah tersebut di halaman Asrama Haji Embarkasi Aceh, Sabtu (16/10/2021) tadi malam.

Subulussalam menjadi juara umum setelah meraih juara pertama pada enam cabang yaitu Tauhid putra, Akhlak putra dan putri, Fiqh putri, Tafsir putri, dan Balaghah putra. Dengan hasil itu, Kota yang memiliki semboyan ‘Sada Kata’ ini berhak membawa pulang Piala Bergilir MQK II Aceh Tahun 2021.

Kota Banda Aceh berada di posisi kedua setelah meraih juara pertama di tiga cabang yaitu Tauhid putri, Hadist putri, dan Balaghah putri. Adapun peringkat ketiga diraih Kabupaten Aceh Selatan setelah mendapat juara pertama pada cabang Ushul Fiqh putri, juara kedua Hadist putri, dan juara kedua cabang Tarikh putri. Sedangkan juara harapan I-IV masing-masing didapat Aceh Besar, Bireuen, Aceh Utara, dan Pidie.

MQK yang digagas Pemerintah Aceh melalui Dinas Pendidikan Dayah Aceh itu ditutup Gubernur Aceh, Ir H Nova Iriansyah MT, yang diwakili Staf Ahli Gubernur Aceh Bidang Keistimewaan Aceh, SDM, dan Hubungan Kerja Sama, Drs Bukhari MM, tadi malam.

Bukhari saat membacakan sambutan tertulis Gubernur Aceh mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada para ulama, abu-abu, teungku-teungku, dan pimpinan dayah yang dengan tanpa mengenal lelah sudah mendidik dan mencetak santri Aceh yang berkualitas. Terima kasih dan apresiasi juga disampaikan kepada seluruh jajaran yang terlibat serta mendukung dan menyukseskan kegiatan tersebut.

Pihak dimaksud antara lain panitia, dewan hakim, kafilah dari 20 kabupaten/kota, peserta santriwan dan santriwati), pimpinan daerah, dan ulama. “Alhamdulillah, kita baru saja merampungkan sebuah syiar dalam membumikan Islam di Serambi Mekkah ini. Musabaqah Qiraatil Kutub Kedua Tingkat Provinsi Aceh Tahun 2021 akhirnya sudah selesai dilaksanakan dengan sukses,” ujarnya.

Gubernur berpesan, prestasi yang didapatkan para santri pada MQK II ini bisa dijadikan motivasi untuk lebih mendorong dan meningkatkan kecintaan mereka terhadap ilmu agama. “Bagi anak-anak kami yang belum mendapatkan juara, jadikan musabaqah kali ini sebagai pengalaman berharga. Maka dari itu, janganlah berkecil hati. Tetaplah giat berlatih serta terus meningkatkan kemampuan membaca dan memahami kitab-kitab turats. Semoga di MQK selanjutnya, anak- anak kami mampu menjadi lebih baik,” jelas Gubernur.

Ia menilai, kitab turats atau kitab kuning sejak dulu menjadi bagian integral dari tradisi keilmuwan di dayah. Kitab ini menjadi penghubung antarulama dalam rantai penyebaran pengetahuan keislaman. Di dalamnya, sambung Bukhari, terkandung beragam pengetahuan. Tidak hanya tentang hukum-hukum, tapi juga membicarakan sejarah kehidupan para nabi, para ulama, dan lain sebagainya.

“Di tengah derasnya arus informasi belakangan ini, terlihat adanya trend penurunan mengkaji kitab kuning. Ke depan, hal ini bisa berefek pada makin berkurangnya generasi Aceh yang menguasai literatur keislaman khas tersebut. Karena itu, melalui musabaqah ini kita gaungkan kembali minat membaca dan mengkaji kitab kuning di kalangan santri,” ajak dia.

Di sisi lain, sambung Bukhari, kebiasaan membaca kitab kuning juga harus menyebar ke kalangan masyarakat umum. Komunitas-komunitas pengajian di luar dayah diharapkan ikut menggalakkan kegiatan membaca kitab kuning. Menurutnya, MQK ini dapat menjadi ajang silaturahmi antarsantri dari seluruh kabupaten/kota di Aceh.

“Saya berharap, ukhuwah islamiyah para santri di Aceh tidak pernah putus, walaupun berasal dari dayah yang berbeda. Perlu diingat bahwa santri saat ini sudah menjelma sebagai sebuah kekuatan baru di kalangan generasi muda yang patut diperhitungkan. Karena itu, kekuatan dan kekompakan para santri mutlak diperlukan sebagai salah satu modal dalam membangun daerah,” pungkas Bukhari membacakan sambutan Gubernur Aceh.

Penutupan MQK-II Aceh Tahun 2021 turut hadir perwakilan unsur Forkopimda Aceh, Wakil MPU Aceh, Drs Tgk H Muhibbuththabary MAg, Ketua Komisi VI DPRA, Irawan Abdullah, Wakil Wali Kota Banda Aceh, Zainal Arifin, dan para perwakilan SKPA. (jal)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved