Berita Aceh Tamiang
Wamendes Sentil Minimnya Keuchik Perempuan di Aceh Tamiang, Budi: Wanita tidak Bertingkah Aneh-aneh
Budi secara tegas mengimbau datok penghulu menggunakan dana desa dengan penuh tanggung jawab untuk kemakmuran masyarakat.
Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Saifullah
Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang
SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Wamendes PDTT), Budi Arie Setiadi mengingatkan, datok penghulu atau keuchik harus berkontribusi mengurangi angka kemiskinan.
Budi secara tegas mengimbau datok penghulu menggunakan dana desa dengan penuh tanggung jawab untuk kemakmuran masyarakat.
“Intinya, dana desa itu digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, hari ini rata-rata desa mendapat Rp 1 miliar, seharusnya ini dampak positif,” kata Budi ketika berkunjung ke Aceh Tamiang, Minggu (17/10/2021).
Sedikit bercanda, Budi sempat mengaitkan sedikitnya jumlah desa yang maju dengan dominasi kepala desa pria.
Dia mencontohkan, di Aceh Tamiang hanya ada empat perempuan yang menjadi datok penghulu dari jumlah total 213 kampung.
“Artinya hanya 2,5 persen keterisian perempuan, biasanya perempuan lebih bertanggung jawab, karena tidak ada tingkah aneh-aneh,” kata Budi disambut ketawa sejumlah datok penghulu.
Baca juga: Wamendesa PDTT Kunjungi Gerai Vaksin di Aceh Tamiang, Mursil Sebut Kita Culik untuk Lihat Tamiang
Budi mengajak datok penghulu harus memikirkan anggaran dana desa untuk mengentaskan kemiskinan dan stunting.
Persoalan stunting ini mendapat perhatian serius pemerintah pusat karena angkanya masih tinggi atau berkisar 27 persen.
“Tahun 2024, harus turun setengahnya, ini tugas kita bersama karena ini berkaitan dengan masa depan desa itu sendiri,” sambungnya.
Secara khusus, Budi meminta Bupati Aceh Tamiang, Mursil membuat agenda pertemuan dengan seluruh kepala desa di Aceh Tamiang untuk membahas dua persoalan ini.
“Nanti kita buat jadwal tersendiri dengan seluruh kepala desa, biar kita briefing,” ujarnya.
Diketahui Budi Arie Setiadi melakukan kunjungan kerja ke Aceh Tamiang pada Minggu (17/10/2021).
Baca juga: Ditangkap di Tempat Hiburan di Medan, Masyarakat Minta Bupati Aceh Tamiang Copot Datok Penghulu
Kunjungan ini, dijelaskan Budi untuk memastikan proses vaksinasi Covid-19 berjalan cepat dan meluas ke seluruh daerah.
Dia mengingatkan, proses vaksinasi ini tidak boleh dilakukan secara sentralistik, tapi harus merata ke seluruh masyarakat, termasuk penduduk di desa.
“Arahan presiden, vaksinasi ini harus cepat dan meluas, masyarakat desa merupakan kekuatan utama kita hari ini,” kata Budi saat meninjau vaksinasi di areal perkebunan kelapa sawit PT Sisirau.
Bupati Aceh Tamiang, Mursil dalam kesempatan itu menjelaskan, Kabupaten Aceh Tamiang sebenarnya tidak masuk dalam agenda kunjungan Budi.
Ketua Umum Projo itu sebenarnya hanya melakukan kunjungan kerja di Sumatera Utara pada 16 Oktober 2021.
“Begitu mendengar informasi ke Medan, kita langsung “culik”. Alhamdulillah, Pak Wamen bersedia datang,” ujarnya.
Baca juga: Panitia Pemilihan Datok Penghulu di Aceh Tamiang Bantah Menambahkan Syarat DPT
Kunjungan Budi ini, diakui Mursil, sangat berharga karena bisa melihat potensi Aceh Tamiang secara langsung.
Mursil sempat menjelaskan beberapa program pengembangan desa di Aceh Tamiang yang membutuhkan dukungan pemerintah pusat.
“Aceh Tamiang lebih dekat ke Medan dibanding Banda Aceh, ini salah satu potensi yang bisa dikembangkan ke depannya,” papar Mursil.(*)