Aceh Tampil Maksimal di Hari Pertama STQHN
Sebanyak tiga peserta dari kafilah Aceh tampil mulus di hari pertama kegiatan Seleksi Tilawatil Qur'an dan Hadits
BANDA ACEH - Sebanyak tiga peserta dari kafilah Aceh tampil mulus di hari pertama kegiatan Seleksi Tilawatil Qur'an dan Hadits Nasional (STQHN) ke-26 di Sofifi, Maluku Utara (Malut). Perlombaan itu dibuka oleh Menteri Agama Republik Indonesia, Yaqut Cholil Qaumas, Sabtu (16/10/2021) malam.
Dalam event tersebut, Aceh mengutus sebanyak 20 perserta dan 9 di antaranya langsung tampil pada hari pertama kemarin. "Rinciannya, pagi tampil 5 orang, siang 3 orang, dan malam nanti 1 orang," kata Koordinator Pelatih Kafilah Aceh, T Mardhatillah, kepada Serambi, Minggu (17/10/2021).
Menurut Mardhatillah, ke sembilan peserta itu tampil maksimal di hari pertama. Tiga di antaranya adalah Yuli Aulia dan Ahmad Khazin di cabang hafalan hadist golongan 100 hadist beserta sanad, serta Sayed Musyraf di cabang Tahfizh golongan 5 juz.
"Alhamdulillah mereka tampil maksimal dan bisa menjawab semua soal yg diajukan oleh dewan hakim," ujar Ustadz Mardha.
Pihaknya saat dihubungi tadi malam mengaku masih menuggu hasil penilaian dewan hakim yang mungkin baru keluar pada Senin (18/10/2021) hari ini. “Kita berharap nilai peserta dari Aceh lebih tinggi dari peserta lain,” imbuhnya.
Adapun beberapa peserta lainnya yaitu Shahibul Kiram dan Najwatul Ulfa (tilawah anak-anak), Sulis Rizkina Syuda (hafalan 500 hadist), Siti Nurhalimah (10 juz), Niswatul Birra (30 juz) dan Adila Lathifa (tilawah dewasa) juga sudah tampil maksimal di hari pertama.
Adapun pada Senin (18/10/2021) hari ini, Kafilah Aceh hanya akan tampil dua orang saja, yaitu Sahula Ruzni di cabang Tahfizh 5 juz dan M Rizki Ananda di cabang 30 juz.
Ketua Kafilah Aceh, Dr EMK Alidar MHum, memohon dukungan doa dari seluruh masyarakat Aceh agar semua peserta yang sudah tampil diberikan nilai tinggi oleh para dewan hakim. “Sementara kepada peserta yang belum tampil, kita berharap bisa menampilkan kemampuan terbaiknya,” ujar Alidar.
Kegiatan peresmian pembukaan STQHN ke-26 kemarin berlangsung sederhana namun penuh khidmat di halaman Masjid Raya Shaful Khairat, Kota Sofifi. Pembukaan ditandai dengan pemukulan tifa secara bersama oleh Menag Yaqut, Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba, dan Ketua LPTQ yang juga Dirjen Bimas Islam, Kamaruddin Amin.
Gubernur Maluku Utara, Abdul Gani Kasuba dalam sambutannya menyampaikan, dirinya sangat terharu akan keberhasilan terlaksananya event nasional ini di kota yang dahulu hanyalah sebuah kecamatan kecil yang tak dikenal publik.
Namun, dengan usaha dan doa serta Rahmat Allah SWT, kini kota kecamatan ini berubah menjadi sebuah ibu kota provinsi yang mewah dan megah, meski diakui sebagian besar fasilitasnya belum memadai.
Sementara itu Menteri Agama dalam arahannya mengingatkan agar forum STQHN ini bukan hanya sebagai ajang unjuk kebolehan semata. Namun juga harus menjadi momen pemersatu bangsa dan wadah untuk menunjukkan kepada dunia makna Islam yang rahmah dan sejuk.
Yaqut menginginkan STQH Nasional menjadi langkah untuk mengenalkan berislaman yang moderat kepada generasi muda, dengan mendekatkan Alquran kepada masyarakat luas, dan menggali makna holistiknya untuk dijadikan spirit berbangsa dan bernegara.
"Para insan yang terlibat dalam STQH adalah insan-insan dengan dedikasi terbaik bangsa. Spirit Alquran telah mendorong para insan Qurani untuk bahu membahu mendidik dan melahirkan generasi Islam yang moderat," tegas Menag Yaqut.
Oleh karenanya, lanjut dia, tidak mengherankan jika di berbagai pelosok nusantara, tidak sulit untuk menjumpai qari/qariah, hafidz/hafidzah, hingga insan kaligrafi dan lain-lainnya.