Berita Aceh Utara

Anggota DPRK Aceh Utara Ini Dulu Jadi Pemasok Senpi untuk GAM, Sempat Terjebak Razia Begini Kisahnya

 Namun, pria yang akrab disapa Tgk Aceh itu berhasil mengatasi rasa kepanikan, sehingga berhasil juga memasok senjata ke Rimba Pase, kawasan Buloh. 

Penulis: Jafaruddin | Editor: Saifullah
zoom-inlihat foto Anggota DPRK Aceh Utara Ini Dulu Jadi Pemasok Senpi untuk GAM, Sempat Terjebak Razia Begini Kisahnya
FOR SERAMBINEWS.COM
Wakil Komisi I DPRK Aceh Utara, Azwir alias Tgk Aceh

Laporan Jafaruddin I Aceh Utara 

SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON - Banyak peristiwa yang dialami Azwir, Wakil Ketua Komisi I DPRK Aceh Utara masa jabatan 2019-2024, ketika memasok senjata api (senpi) ke sejumlah kawasan di Aceh Utara saat konflik Aceh dulu. 

 Dari banyak peristiwa tersebut, ada satu kejadian yang paling diingat Azwir sampai sekarang. 

Karena peristiwa yang dialaminya itu sempat menyebabkan debar jantungnya berdetak kencang.

 Namun, pria yang akrab disapa Tgk Aceh itu berhasil mengatasi rasa kepanikan, sehingga berhasil juga memasok senjata ke Rimba Pase, kawasan Buloh. 

Pria kelahiran 5 Maret 1977 itu mengucapkan sumpah sebagai anggota DPRK Aceh Utara masa jabatan 2019-2024 pada 2 September 2019, atas perolehan suara 2.930 di daerah pemilihan VI. 

Komisi I membidangi pemerintahan umum dan otonomi daerah, juga ketertiban dan perlindungan masyarakat.

Baca juga: Kisah Anggota DPRK Aceh Utara Rakit Senpi dan Racik Bom Saat Konflik Aceh, Masuk GAM Usai Tamat SMA 

Lalau, kependudukan/pendaftaran penduduk penerangan/ pers, informasi dan komunikasi, hukum, perundang-undangan/Hak Asasi Manusia, kepegawaian Aparatur sosial politik organisasi masyarakat. 

 Pada komisi tersebutlah Tgk Aceh dipercayakan PA untuk menduduki posisi Wakil Ketua.

Nama Tgk Aceh muncul atau lebih dikenal sebagai panggilan sandi ketika pria asal Matang Sijuek Teungoh, Kecamatan Baktiya Barat mulai bergabung dalam Gerakan Aceh Merdeka (GAM) tahun 1999.

Sebelumnya, Azwir pernah belajar ilmu di sebuah dayah salafi kawasan Kecamatan Tanah Luas, juga pernah merantau ke Sumatera Utara. 

“Jadi saya bercerita kepada teman-teman dalam satu pasukan GAM, ketika di Medan, orang-orang memanggil saya Tgk Aceh,” kenang suami Mut Mainah.

Sehingga namanya itu melekat sampai sekarang, khusus di kalangan eks kombatan. 

Baca juga: Kisah GAM yang Kini Anggota DPRK Aceh Utara, Dulu Kemana-mana Bawa Uang Satu Ransel & Sepucuk Pistol

Ketenangan dalam bertindak menyebabkan pimpinan ketika itu memilih Azwir untuk membantu memasok logistik ke sejumlah daerah dalam wilayah Samudera Pase (Aceh Utara), bahkan senjata api laras panjang dan pendek. 

“Jadi jarang dalam pasukan, karena dipercayakan memasok senpi ke pasukan di hutan,” ungkap Tgk Aceh. 

Biasanya, kata ayah lima anak tersebut, dirinya memasok senpi dengan memasukkannya ke dalam karung berisi beras.

Sehingga selain senpi, namunjuga dapat memasok logistik kepada pasukan yang berada hutan Pase. 

 Tgk Aceh mengaku sempat mengikuti latihan militer selama dua kali ketika bergabung dalam GAM

Tahun 1999, ia mengikuti latihan di kawasan pedalam Tanah Jambo Aye, dan latihan kedua setahun kemudian di kawasan Sawang. 

Baca juga: Kronologi Tewasnya 6 Eks Laskar FPI Terungkap, Ada Upaya Mencekik dan Merebut Senjata Polisi

 Fokus dalam latihan salah satunya adalah cara menggunakan senjata laras pendek dan panjang dan bongkar pasang senjata dengan cepat.

Kalau laras panjang, kata Bendahara Dewan Pimpinan Sagoe (DPS) Baktiya Barat.  

Senpi dibongkar dulu kemudian disembunyikan dalam karung beras ukuran 30 kilogram. 

 “Suatu ketika, saya mendapat perintah memasok senjata ke kawasan Buloh,” ujarnya

“Tiba-tiba di jalan yang saya lewati sedang ada razia oleh petugas keamanan,” ungkap Azwir. 

 Azwir saat itu menumpangi mobil sewa antarkota untuk menuju ke kawasan Buloh-Kecamatan Kuta Makmur, Aceh Utara.

Baca juga: Pemasok Senpi saat Konflik, Kini Tgk Aceh Jabat Wakil Komisi I

Senjata api yang hendak dipasok itu disembunyikan dalam karung beras ukuran 30 kilogram. 

Sesaat ia menjadi gugup, tapi pelan-pelan berhasil mengatasinya, sehingga raut mukanya tidak terlihat seperti orang cemas atau panik. 

 Pun mendapat pemeriksaan, tapi ketika itu senjata api dalam karung beras itu tidak disentuh petugas. “Gaya berpakaian yang sederhana, sehingga tidak menaruh kecurigaan. 

Azwir berhasil melaksanakan perintah pimpinannya dengan selamat sampai ke tujuan.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved