Novel Baswedan Ungkap Ragam Serangan Sistematis, dari Isu Taliban Hingga Alih Status Pegawai KPK

Novel mengatakan serangan jauh meningkat setelah KPK mulai menangani korupsi di sektor Sumber Daya Alam (SDA), namun KPK relatif bisa mengatasinya kar

Editor: Mursal Ismail
Rizki Sandi Saputra
Hotman Tambunan (Kiri) dan Novel Baswedan (Kanan) 

Ia dan teman-temannya terus bersabar untuk melakukan upaya pemberantasan korupsi.

"Kita semua harus menjaga ketahanan stamina untuk mau terus berjuang memberantas korupsi. Kalau koruptornya bersabar dan tidak lelah kita juga harus melakukan hal itu," kata dia.

Hingga kemudian pada Januari 2020, lanjut dia, sejumlah kasus bisa diungkap meskipun beberapa orang yang kemudian harusnya bisa dijerat namun belum bisa dijerat bahkan ada yang melarikan diri. 

Kemudian, lanjutnya, pada Desember 2020 ada beberapa kasus besar lain yang kemudian bisa diungkap di antaranya kasus korupsi bansos, kasus korupsi di Kementerian Kelautan, kasus mafia pajak 

Kasus-kasus besar tersebut, kata dia, bisa diungkap meski dengan keadaan yang saat itu penuh kesulitan. 

Novel mengatakan kasus-kasus tersebut diitangani oleh dirinya dan teman-temannya yang diserang dengan berbagai macam tuduhan hingga akhirnya dipecat dari KPK dengan dalih tidak memenuhi syarat dalam proses alih status pegawai KPK ke ASN.

"Tapi kami benar-benar bekerja untuk kepentingan negara dan ingin berkontribusi sebesar-besarnya yang bisa kita lakukan. Ternyata ketika hal itu terjadi, saya ingin menggambarkan tentang bagaimana penyingkiran yang dilakukan oleh, saya yakin ya, di belakang itu ada oknum-oknum dan ada koruptor-koruptor yang berkolaborasi," kata Novel. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Novel Baswedan Beberkan Setumpuk Serangan Sistematis, dari Isu Taliban Hingga Alih Status Pegawai

Berita lain terkait Novel Baswedan

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved