Peternak Ayam Merugi

Harga telur ayam ras di Kabupaten Aceh Singkil turun sekitar Rp 5.000 per papan, menjadi sekira Rp 33.000

Editor: hasyim
SERAMBI /DEDE ROS ADI
Budidaya ayam petelur di kawasan Singkil Utara, Aceh Singkil, Minggu (17/10/2021). 

* Harga Telur Turun, Pakan Malah Naik

SINGKIL - Harga telur ayam ras di Kabupaten Aceh Singkil turun sekitar Rp 5.000 per papan, menjadi sekira Rp 33.000 dari sebelumnya Rp 38.000.  Naasnya, saat harga telur turun, harga pakan malah ikut melambung. Sebelumnya Rp 345.000 per zak, menjadi Rp 370.000 per zak atau naik Rp 25.000 per zak.

Kondisi itu membuat peternak merugi. Sebab, biaya pemeliharaan ayam tak sebanding lagi dengan penghasilan yang diperoleh dari penjualan telur.  "Rugi, sebab harga pakan naik saat harga telur turun," kata Wati, peternak ayam petelur di Singkil Utara, Aceh Singkil, Minggu (17/10/2021).

Perhitungannya rata-rata ayam bertelur sekitar 90 persen. Jika jumlah ayam 1.000 ekor, maka dalam sehari mendapat 900 butir atau 30 papan. Jika per papan Rp 33.000, maka penghasilan yang diperoleh mencapai Rp 990.000.

Penghasilan tersebut dikurangi harga pakan Rp 740.000 dengan asumsi rata-rata sehari habis dua zak (100 kilo) untuk 1.000 ekor, maka dalam sehari mendapat Rp 160.000. Pendapatan Rp 160.000 tersebut belum dikurangkan upah pekerja, listrik, obat-obatan dan vaksin.

Peternak berharap harga pakan ayam petelur turun. Sebaliknya, harga telur kembali naik, sehingga tidak lagi merugi dan dapat mengembalikan modal pembuatan kandang serta pembelian bibit.(de)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved