Internasional
Hakim Pemimpin Penyelidikan Ledakan Pelabuhan Beirut Tetap Panggil Para Terdakwa
Tarek Bitar, hakim yang memimpin penyelidikan ledakan pelabuhan Beirut Agustus 2020 melanjutkan penyelidikannya.
SERAMBINEWS.COM, BEIRUT - Tarek Bitar, hakim yang memimpin penyelidikan ledakan pelabuhan Beirut Agustus 2020 melanjutkan penyelidikannya.
Dia telah diminta oleh Pengadilan Kasasi Sipil Lebanon tentang keputusan keduanya untuk menolak permintaan yang diajukan oleh terdakwa dalam kasus Ali Hassan Khalil.
Layanan normal dilanjutkan di Justice Palace di Beirut setelah liburan panjang.
Tentara Lebanon menjaga jalan menuju istana dan Ain Remaneh.
Tempat itu menjadi arena peristiwa berdarah pada Kamis (14/10/2021).
Mereka menuntut memberhentikan Bitar dari kasus tersebut.
Akibat dari peristiwa-peristiwa ini telah mempengaruhi panggung politik, partai-partainya dan rakyatnya.
Aktivis masyarakat sipil di bawah naungan “Front Oposisi Lebanon” melakukan aksi duduk di luar Istana Kehakiman, seperti dilansir AFP, Rabu (20/10/2021).
Baca juga: Pemimpin Hizbullah Minta Pemerintah Lebanon Tidak Picu Perang Saudara
Mereka menunjukkan solidaritas dengan Kehakiman yang menjalankan tugas nasionalnya dan dukungan bagi Hakim Bitar untuk melanjutkan penyelidikan.
Berbicara atas nama para pemrotes, aktivis Dr. Ziad Abdel Samad mengatakan:
“Sebuah negara yang bebas dan berdaulat tidak dapat ada tanpa otoritas, peradilan dan keadilan yang sah.”
Abdel Samad mendesak para terdakwa untuk menghadap Hakim Bitar.
Dikatakan, orang yang tidak bersalah biasanya muncul dan membela diri daripada menggunakan ancaman.
“Kami telah mencapai titik terendah karena elit penguasa yang bersekutu dengan negara Hizbullah, dilindungi oleh senjata ilegal," tambahnya.
“Mereka ingin memberhentikan Hakim Bitar dengan segala cara dan ancaman sewenang-wenang," ujarnya.