Breaking News

Karim Benzema Dituntut 10 Bulan Penjara dan Denda Rp1,2 Miliar, Imbas Kasus Pemerasan Video Syur

Sidang lanjutan kasus pemerasaan video panas yang melibatkan Karim Benzema digelar di Versailles, Prancis, pada Rabu (20/10/2021) waktu setempat. 

Editor: Faisal Zamzami
AFP/ GABRIEL BOUYS
Karim Benzema ketika merayakan golnya pada laga pekan keempat Liga Spanyol yang mempertemukan Real Madrid vs Celta Vigo di Stadion Santiago Bernabeu, Senin (13/9/2021) dini hari WIB.(AFP/ GABRIEL BOUYS) 

SERAMBINEWS.COM - Bintang Real Madrid, Karim Benzema, dituntut hukuman penjara 10 bulan dan denda hingga Rp1,2 miliar atas kasus pemerasan video panas..

Sidang lanjutan kasus pemerasaan video panas yang melibatkan Karim Benzema digelar di Versailles, Prancis, pada Rabu (20/10/2021) waktu setempat. 

Seorang jaksa dalam persidangan tersebut menuntut hukuman penjara 10 bulan dan denda 75 ribu euro atau sekitar 1,2 miliar rupiah untuk Benzema. 

Menurut laporan The Guardian, Benzema dituduh terlibat dalam upaya pemerasan terhadap mantan kompatriotnya di timnas Prancis, Mathieu Valbuena

Penyelidik mengeklaim bahwa Benzema mendorong Valbuena untuk membayar para pemeras selama insiden tersebut. 

Kasus itu sebenarnya telah mencuat pada tahun 2015 ketika video seks milik Mathieu Valbuena tersebar luas. 

Menurut laporan BBC, Valbuena sempat meminta meminta seseorang dari dari Marseille bernama Axel Angot untuk memindahkan konten di ponselnya ke perangkat lain.

Axel Angot, yang kemudian menjadi terdakwa kasus tersebut, menemukan video seks milik Valbuena.

Dia dituduh melakukan pemerasan terhadap Valbuena dengan mengancam akan menyebarkan video seks itu.

  
Di tengah kondisi itu, Valbuena berbicara dengan Benzema dalam sebuah kamp pelatihan timnas Prancis. 

Baca juga: Tersangka Utama Kasus Pemerasan Melibatkan Benzema ke Mathieu Valbuena Minta Maaf

Menurut Valbuena, Benzema mengaku punya kenalan bernama Karim Zenati, yang bisa membantunya mencegah tersebarnya video itu.

Namun, Valbuena merasa curiga akan tindakan Benzema sehingga memilih melaporkannya ke polisi.

Adapun jaksa dalam sidang mengeklaim bahwa Benzema direkrut oleh pemeras untuk meyakinkan mantan rekan setimnya untuk membayar. 

Benzema juga diduga telah menelepon Zenati dan dalam percakapan yang direkam oleh polisi, menyatakan bahwa "Dia (Valbuena) tidak menganggap kami serius."

'Kami' dalam percakapan itu membuat Benzema dianggap masuk ke dalam komplotan pemeras. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved