Kasus Tauke Cokelat
Polisi Buru Abdul Rasyid, Tauke Cokelat yang Diduga Merekayasa Kasus Pembegalan Dirinya
Menurut Kapolres, AKBP Bramanti Agus Suyono atau akrab disapa Mas Bram, Abdul Rasyid sebelum melarikan diri, sempat menitipkan uang hasil jual cokelat
Penulis: Asnawi Luwi | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Asnawi Luwi I Aceh Tenggara
SERAMBINEWS.COM, KUTACANE - Kasus tauke cokelat Abdul Rasyid (32) yang diduga dibegal dan mayatnya dibuang ke Sungai Alas, terkuak.
Abdul Rasyid (32) tauke cokelat, Warga Desa Batu Amparan, Kecamatan Lawe Alas, Agara sebetulnya tidak dibegal.
Ia justru merekayasa kasus pembegalan tersebut dengan motif karena dirinya terlilit utang.
Kapolres Aceh Tenggara AKBP Bramanti Agus Suyono SH SIK MH kepada Serambinews.com, Minggu (24/10/2021) mengatakan, saat ini polisi sedang memburu Abdul Rasyid.

Dikatakan Kapolres, saat ini Abdul Rasyid melarikan diri dengan sepeda motor milik kakak kandung istrinya.
Informasi Abdul Rasyid sudah diketahui keberadaannya dan personel sedang mencari Abdul Rasyid.
Menurut Kapolres, AKBP Bramanti Agus Suyono atau akrab disapa Mas Bram, Abdul Rasyid sebelum melarikan diri, sempat menitipkan uang hasil jual cokelatnya sebesar Rp 106 juta.
Baca juga: Humas Umuslim Raih Peringkat Pertama Lomba Anugerah Humas Diktiristek Tingkat Lldikti Aceh
Dia memberikan uang tersebut sebesar Rp 63 juta kepada istrinya melalui kakak istrinya.
Sedangkan, sisanya Rp 40 juta dibawa Abdul Rasyid.
Lanjut Kapolres, dalam kasus rekayasa ini, polisi dengan cepat mengungkapnya dalam waktu 2 x 24 jam. Ini berkat kemampuan personil Opsnal Satreskrim Polres Tenggara.
Dalam kasus ini, menemukan fakta-fakta di TKP adanya kejanggalan.
Hasil olah TKP terdapat percikan darah sedikit dan kaca mobil pecah.
Ternyata, darah itu adalah darah dari tangan Abdul Rasyid yang sengaja melukai sendiri dan pada batu terdapat menempel darah begitu juga di kaca depan mobil.
Ditambah Kapolres, dalam kasus ini, Abdul Rasyid melibatkan kakak istrinya beserta suaminya.

Abdul Rasyid menyusun skenario dengan cara dia menghubungi kakak kandung istrinya yang ada di Putri Betung, Kecamatan Blangkejeren, Gayo Lues.
Pada Selasa (19/10/2021) ia meminta kepada suami kakak istrinya datang ke Kutacane dengan mengenderai sepeda motor.
Baca juga: Kawanan Sapi Berkeliaran di Jalan Soekarno Hatta Bahayakan Pengendara
Setiba di Aceh Tenggara, Abdul Rasyid mengajak suami kakak istrinya menuju lokasi yang Abdul Rasyid sendiri telah siapkan lokasinya.
Sedangkan suami kakak istrinya mengikuti Abdul Rasyid dari belakang.
Setiba di lokasi, Abdul Rasyid melukai tangannya hingga mengeluarkan sedikit darah.
Lalu, ia melemparkan batu ke kaca mobil agar seolah-olah terjadi tindakan kriminalitas seperti dibegal terjadi pada korban.

Ia rekayasa kejadian itu, kemudian dia meninggalkan mobil di lokasi dengan kunci mobil masih melekat di mobil.
Sedangkan Abdul Rasyid pergi berboncengan menuju Putri Betung, Gayo Lues dengan suami kakak istrinya.
Kemudian, pada Rabu (20/10/2021) warga dihebohkan dengan adanya penemuan mobil pikap di perkebunan sawit di Dusun Pagkirapan Desa Lawe Sumur, Kecamatan Babul Rahmah.
Baca juga: Keponakan Bacok Paman Hingga Tewas, Berawal Isu Santet, Ucapan Korban Bikin Pelaku Kalap
Atas kejadian ini istri korban membuat laporan itu ke Polsek Babul Rahmah, Rabu (20/10/2021).
Dalam kejadian ini, kata Kapolres AKBP Bramanti, Abdul Rasyid telah merekayasa semua kejadian dan motif rekayasa kejadian begal ini akibat Abdul Rasyid selalu mengalami kerugian dalam berdagang dan dililit utang kepada petani di daerahnya.(*)