Sebelum Meninggal Dibegal Depan Kekasih, Karyawati Ini Pesan Ojek Online, Ini Kesaksian Driver Ojol

Saat itu, karyawati Badan SAR Nasional atau Basarnas itu bersama kekasihnya, Yahya.

Editor: Mursal Ismail
Istimewa via tribunnews
ilustrasi pembunuhan 

Saat itu, karyawati Badan SAR Nasional atau Basarnas itu bersama kekasihnya, Yahya.

SERAMBINEWS.COM - Sebelum meninggal seusai menjadi korban komplotan begal di Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (22/10/2021) dini hari, Mita Nurkasanah (22) memesan ojek online atau ojol. 

Saat itu, karyawati Badan SAR Nasional atau Basarnas itu bersama kekasihnya, Yahya.

Perempuan asal Indramayu, Jawa Barat, itu meninggal dengan dua luka sabetan senjata tajam di tubuhnya. 

Afif Bintang Prakoso (24), pengemudi ojol yang dipesan korban, menceritakan kejadian tragis yang menimpa korban.

Afif mengatakan, kondisi korban sudah kritis saat ia datang menjemput ke lokasi, sehingga ia bersama Yahya sempat ikut membantu mengevakuasi korban ke RS Hermina Kemayoran.

Mulanya, ia mendapat orderan ojol atas nama Mita Nurkhasanah pada pukul 02.04 WIB. Kemudian, ia segera menuju ke tempat Mita berada, di sekitaran Jalan Angkasa, Kemayoran.

Baca juga: Mengejutkan! Tauke Cokelat Rekayasa Kasus Pembegalan Dirinya, Libatkan Kakak Ipar, Begini Ceritanya

Di perjalanan menuju lokasi, Afif masih sempat melakukan komunikasi pesan singkat dengan korban perihal titik penjemputan, yakni di sebuah warung kaki lima.

"Isi chat-nya biasa aja sih, kayak customer ke ojek online pada umumnya aja," kata Afif saat dihubungi, Sabtu (23/10/2021) malam.

Namun, setiba di lokasi penjemputan, Afif justru dicegat oleh seorang pemuda yang meminta tolong. Belakangan diketahui pemuda itu adalah kekasih korban, Yahya.

Pemuda itu meminta dirinya untuk membantu rekan perempuannya, Mita yang sudah dalam kondisi kritis.

"Pas sampai di TKP keadaan korban sudah kritis banget. Kondisinya tergeletak, masih sadar tapi sudah kritis banget," ungkap Afif.

Baca juga: VIDEO - Tim SAR Gabungan Cari Toke Cokelat, Diduga Korban Aksi Begal.

Melihat kejadian tersebut, Afif tak mengira bahwa korban pembacokan itu adalah Mita, pelanggan yang memesan jasa ojolnya.

"Orderan sempet saya cancel, karena saya pikir pas waktu itu mau mentingin nyawa orang dulu ketimbang orderan.

Tapi pas di jalan saya baru ngeh kalau yang jadi korban itu customer saya, karena temem prianya bilang, 'Mit yang kuat, Mit yang kuat'," cerita Afif.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved