Berita Aceh Selatan
Pelaku UMKM Butuh Modal Usaha tanpa Bunga?Pinjam di ACT Melalui WM-UMI, Kini Hadir di Aceh Selatan
Kepala Cabang Aksi Cepat Tanggap (ACT) Subulussalam, Munandar, mengatakan Program Wakaf Modal Usaha Mikro Indonesia atau WM-UMI untuk membangkitkan pe
Penulis: Taufik Zass | Editor: Mursal Ismail
Kepala Cabang Aksi Cepat Tanggap (ACT) Subulussalam, Munandar, mengatakan Program Wakaf Modal Usaha Mikro Indonesia atau WM-UMI untuk membangkitkan perekonomian.
Laporan Taufik Zass | Aceh Selatan
SERAMBINEWS.COM, TAPAKTUAN - Aksi Cepat Tanggap atau ACT Cabang Subulussalam, Masyarakat Relawan Indonesia (MRI), dan Pemkab Aceh Selatan meluncurkan program Wakaf Modal Usaha Mikro Indonesia (WM-UMI).
Peluncuran di Gedung Inong Pendopo Bupati dibuka Bupati Aceh Selatan, Tgk Amran, Kamis (28/10/2021).
Kepala Cabang Aksi Cepat Tanggap (ACT) Subulussalam, Munandar, mengatakan Program Wakaf Modal Usaha Mikro Indonesia atau WM-UMI untuk membangkitkan perekonomian.
Ya, membangkitkan perekonomian melalui pemberdayaan para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di tengah pandemi Covid-19 ini.
“Alhamdulillah, kita tidak hanya fokus aksi penyelamatan akibat bencana, tapi sudah masuk ke ranah aksi pemberdayaan maupun pembangunan umat.
Kami meyakini kedermawanan yang luas khususnya di Aceh Selatan ini bermuara pada kebangkitan ekonomi umat dan optimisme bangsa," kata Kacab ACT Subulussalam, Munandar.
Baca juga: ACT Gelar Operasi Pangan Murah di Bireuen, Paket Seharga Rp 125 Ribu Hanya Ditebus Rp 62.000
Selain itu, Munandar mengatakan ACT juga memerlukan dukungan seluruh lini untuk terus menggerakkan program-program khususnya Program WM-UMI ini.
"Kita perlu napas panjang untuk keberlangsung program ini.
Kami mengharapkan segala lini masyarakat, terutama pemerintah dapat menyupport semua kegiatan-kegiatan relawan MRI-ACT di Aceh Selatan.
Khususnya program WM-UMI untuk membantu UMKM dari lilitan pinjaman riba di sekitar kita," ujar Munandar.
Pasalnya, kata Munandar WM-UMI memang diluncurkan untuk membebaskan para pelaku UMKM dari jeratan hutang dan memberdayakan pelaku UMKM, sehingga aktivitas ekonomi kembali bangkit.
Munandar mengatakan program wakaf tersebut diharapkan dapat berperan memperbaiki kondisi ekonomi masyarakat yang telah terpuruk akibat pandemi, terutama bagi sektor UMKM dan pertanian.
Dengan dasar sistem Qadhr al-Hasan atau pinjaman tanpa imbalan.
Artinya peminjam hanya wajib mengembalikan pokok pinjaman.
Baca juga: ACT Aceh Borong Ikan Difabel yang Hanya Menunggu di Kursi Roda Setelah Alami Kecelakaan 2016 Lalu
WM-UMI diharapkan mampu membangun komitmen para pelaku usaha penerima modal untuk membangun bisnisnya secara lebih baik dan berkembang.
Selama Program WM-UMI berjalan, lanjutnya, juga direkrut pendamping yang bertugas memastikan semua usaha berjalan dengan baik.
Selain itu, mereka juga bertugas mengumpulkan pengembalian modal yang sebelumnya disalurkan untuk para nasabah dengan sistem yang telah ditetapkan.
"Harapannya, dengan kehadiran pendamping, kebermanfaatan akan optimal dirasakan oleh para kelompok usaha," harap Munandar.
Bupati Aceh Selatan sampaikan apresiasi
Sementara itu, Bupati Aceh Selatan, Tgk Amran, dalam sambutannya mengapresiasi dan mendukung penuh Program WM-UMI ACT ini.
Baca juga: MRI-ACT Subulussalam Salurkan Beras Wakaf, Operasi Pangan Gratis Terus Jangkau Masyarakat
Tgk Amran berharap program tersebut dapat menjadi salah satu solusi bagi para pelaku UMKM agar dapat bertahan dan mengembangkan usahanya untuk meningkatkan kesejahteraan.
Khususnya kepada yang paling terdampak pandemi Covid-19.
"Kami menyambut baik langkah ACT Cabang Subulussalam yang menginisiasi dan merancang program Wakaf WM UMI di Aceh Selatan yang juga masuk dalam zona cabang tersebut.
Melalui program ini, bantuan modal bergulir diberikan untuk pelaku usaha yang disertai dengan pendampingan.
Kehadiran Program WM-UMI ini diharapkan memberikan solusi bagi pelaku usaha agar tetap dapat melanjutkan usahanya di tengah pandemi Covid-19 dan dari rentenir, bahkan pinjol yang meresahkan kini," harap Bupati.
Tgk Amran menyatakan modal usaha bergulir ini sangat efektif untuk meningkatkan aktivitas ekonomi di kalangan pelaku usaha mikro, meningkatkan pendapatan para pelaku usaha mikro kecil, dan meningkatkan etos kerja.
Selain itu, modal yang bergulir harus terpantau agar bisa dipertanggungjawabkan dan mencapai sasarannya mengembangkan UMKM berikutnya.
"Selama ini, yang perlu menjadi perhatian kita semua bagi para pelaku usaha mikro, yaitu terkait dengan permodalan, pengembalian modal, dan keterampilan usaha.
Terkait hal itu, kami meminta kepada penerima manfaat untuk tetap menepati kewajibannya.
Alhamdulillah, program ini sangat bagus, apalagi tidak ada bunga dan jaminan yang dibeban kepada penerima manfaat.
Mari kita mendukung dengan memberikan napas kedermawan kepada ACT untuk membangun usaha mikro kecil kebangkitan ekonomi rakyat, khususnya di Aceh Selatan," pungkas Bupati Aceh Selatan.
Acara yang tentu tetap mengikuti Protkes ini dihadiri perwakilan Kodim 0107, Polres, Kakankemenag, MPU, Kajari, Pengadilan Negeri, seluruh kepala SKPK terkait program ini.
Kemudian Ketua Baitul Mal, Ketua BKMT, Ketua TP PKK, DPRK, dan beberapa komunitas organisasi serta donatur ACT Cabang Subulussalam di Aceh Selatan.
Seperti diketahui, ACT Cabang Subulussalam saat ini masuk Zona 4 Aceh yang menjangkau 4 kabupaten-kota, yaitu Kota Subulussalam, Aceh Selatan, Aceh Singkil, dan Simeulue. (*)