Internasional
Iran Tuduh Israel dan Amerika Serikat, Dalang Serangan Siber Jaringan Distribusi Bahan Bakar
Pemerintan Iran menuduh Israel dan Amerika Serikat (AS) sebagai dalang serangan siber ke jaringan distribusi bahan bakar.
SERAMBINEWS.COM, TEHERAN - Pemerintan Iran menuduh Israel dan Amerika Serikat (AS) sebagai dalang serangan siber ke jaringan distribusi bahan bakar.
Hal itu diungkapkan oleh seorang jenderal Iran, Gholamreza Jalali pada Minggu (31/10/2021).
Dia mengatakan Israel dan Amerika Serikat kemungkinan berada di balik serangan siber yang mengganggu distribusi bahan bakar di stasiun-stasiun layanan.
Serangan pada Selasa (26/10/2021) secara teknis menyerupai dua insiden sebelumnya yang pelakunya tidak diragukan lagi musuh Iran.
"Amerika Serikat dan rezim Zionis jelas-jelas sebagai dalang serangan siber itu," kata Gholamreza Jalali dari Pasukan Pengawal Revolusi Iran.
"Kami telah menganalisis dua insiden, kecelakaan kereta api dan pelabuhan Shahid Rajaei, dan kami menemukan serupa," kata Jalali.
Baca juga: Presiden Dewan Nasional Perlawanan Iran Kecam Rezim Teheran
Kepala Unit Pertahanan Sipil itu bertanggung jawab atas aktivitas dunia maya.
Pada Juli 2021, Kementerian Transportasi Iran mengatakan gangguan dunia maya telah mempengaruhi sistem komputer dan situs webnya.
Pada Mei 2020, Washington Post melaporkan Israel melakukan serangan siber di pelabuhan Iran Shahid Rajaei di Selat Hormuz.
Sebuah rute strategis untuk pengiriman minyak global.
Serangan siber itu menyebabkan kemacetan lalu lintas di arteri utama di Teheran, di mana antrian panjang di pompa bensin.
Kementerian perminyakan kemudian membuat stasiun layanan offline, sehingga bensin dapat didistribusikan secara manual, menurut pihak berwenang.
Baca juga: Mantan Wapres AS Dukung Presiden Iran Dihukum, Terlibat Pembantaian Tahun 1988
Presiden Ebrahim Raisi pada Rabu (27/10/2021) menuduh para pelaku berusaha membuat rakyat Iran menentang kepemimpinan republik Islam itu.
Sekitar 3.200 dari 4.300 SPBU telah terhubung kembali ke sistem distribusi pusat, kata Perusahaan Distribusi Produk Minyak Nasional.
SPBU lain juga menyediakan bahan bakar untuk pengendara, tetapi dengan harga yang tidak disubsidi naik dua kali lipat.