LSM Minta Polisi Ungkap Kasus Teror di Aceh
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerakan Antikorupsi (GeRAK) meminta pihak kepolisian untuk mengungkap dua kasus teror
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerakan Antikorupsi (GeRAK) meminta pihak kepolisian untuk mengungkap dua kasus teror yang terjadi di Aceh beberapa hari lalu. Kedua kasus itu adalah penembakan Pos Polisi (Pospol) Polsek Panton Reu, Aceh Barat, pada Kamis (28/10/2021) pagi, dan penembakan terhadap Komandan Tim (Dantim) Badan Intelijen Strategis (BAIS) Pidie, Kapten Abd Majid SH MSM (53), di Jalan Lhok Krincong, Gampong Lhok Panah, Kecamatan Sakti, Pidie, pada Kamis sore.
“Atas dua insiden tersebut, tentunya kami berharap polisi dapat segera mengungkapkan perihal teror yang dilakukan pada waktu yang hampir sama dan pada salah satu kejadian menyebabkan korban jiwa,” ujar Koordinator GeRAK Aceh Barat, Edi Syahputra, dalam rilis kepada Serambi, Sabtu (30/10/2021).
Ia juga meminta agar polisi bekerja maksimal dan profesional sesuai aturan hukum yang berlaku dan tetap mengedepankan prinsip-prinsip penegakan hak asasi manusia (HAM) seperti tertuang dalam Peraturan Kapolri Nomor 8 Tahun 2009 tentang Implementasi Prinsip Dan Standar Hak Asasi Manusia Dalam Penyelenggaran Tugas Kepolisian Negara RI.
Dalam Peraturan Kapolri itu disebutkan bahwa Ketentuan Berperilaku (Code of Conduct) adalah pedoman berperilaku bagi petugas penegak hukum dalam melaksanakan tugasnya agar sesuai dengan ketentuan tertulis maupun yang tidak tertulis yang diberlakukan oleh kesatuannya.
“Bagaimana pun, aksi tersebut sangat tidak diinginkan oleh masyarakat Aceh pascakonflik, dan kami meyakini seperti yang disampaikan oleh Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Pol Winardy, yang dilansir di media bahwa penyerangan terhadap Pos Polisi Polsek Panton Reu,Aceh Barat, itu tidak berkaitan dengan eks kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM),” tulis Edi.
Ia menduga, penembakan itu ada kaitannya dengan persoalan lain, terutama aksi kriminalitas. Apalagi, Aceh sangat rawan dengan peredaran narkoba. “Kami berharap tidak ada siapa pun yang coba menggiring opini atas peristiwa ini dengan menyatakan bahwa Aceh tidak aman dan tidak nyaman bagi orang luar, terutama berkaitan dengan iklim investasi yang sedang digalakkan oleh Pemerintah Aceh hingga ke daerah,” tegasnya.
Edi Syahputra juga berharap, pelaku penembakan terhadap Dantim BAIS Pidie dapat segera ditangkap, sehingga motif pelaku penembakan itu dapat diketahui oleh publik. (c45)