Ilmu Falak
Pada November 2021 akan Terjadi Gerhana Bulan, Ini Hasil Kajian Ilmu Falak
Pada November 2021 ini ada terjadi satu gerhana, yakni gerhana bulan parsial, tepatnya pada 19 November 2021.
Penulis: Saiful Bahri | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Saiful Bahri | Lhokseumawe
SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Sesuai hail kajian ilmu falak, sepanjang tahun 2021, terjadi empat kali gerhana. Dua gerhana bulan dan dua gerhana matahari. Dari dua kali gerhana matahari, salah satunya adalah gerhana matahari total.
Dosen Ilmu Falak Jurusan Jurusan Astronomi Islam Fakultas Syariah IAIN Lhokseumawe, Tgk Ismail Is, pada Senin (1/10/2021), menjelaskan sesuai kajian ilmu falak, sepanjang tahun 2021 ini ada empat kali terjadi gerhana.
"Dua kali sudah berlangsung yakni gerhana bulan total, pada 26 Mei 2021 M atau 15 Syawal 1442 H dan Gerhana Matahari Cincin, 10 Juni 2021 M atau 29 Syawal 1442 H," katanya.
Sedangkan dua kali gerhana yang masih akan terjadi adalah Gerhana Bulan Parsial, pada 19 November 2021 M atau 15 Rabiul Akhir 1443 H dan Gerhana Matahari Total, 4 Desember 2021 M atau 29 Rabiul Akhir 1443 H.
"Jadi pada November 2021 ini ada terjadi satu gerhana, yakni gerhana bulan parsial. Tepatnya pada 19 November 2021," ujarnya.
Namun dipastikan Tgk Ismail, untuk gerhana bulan parsial pada 19 November 2021 dan gerhana matahari total pada 4 Desember2021 tidak akan bisa disaksikan di Aceh.
Sebabnya, Gerhana Bulan Parsial, 19 November 2021 M atau 15 Rabiul Akhir 1443 H tidak terlihat di Aceh, karena saat terjadi gerhana, matahari belum terbenam di Aceh.
Baca juga: Harga Emas di Lhokseumawe Hari Ini Naik
Baca juga: Gawat! Dua Petani Bawa Sabu dari Lhokseumawe ke Agara, Diringkus dengan BB Sabu 38,19 Gram
Baca juga: Kisah Kejujuran Mualaf Penemu Uang Rp 26 Juta di Masjid Oman
Seterusnya, Gerhana Matahari Total, 4 Desember 2021 M atau 29 Rabiul Akhir 1443 H, tidak terlihat di Aceh karena kejadian gethama terjadi di kutup Selatan.
Untuk diketahui, gerhana merupakan peristiwa terhalangnya cahaya dari sebuah sumber oleh benda yang lain, seperti terhalang cahaya matahari oleh bulan yang menyebabkan terjadinya gerhana matahari dan terhalang cahaya matahari oleh bumi yang menyebabkan gerhana bulan.
Gerhana matahari terjadi pada fase bulan baru (new moon). Sedangkan gerhana bulan terjadi pada fase bulan purnama (full moon), namun tidak setiap bulan baru akan terjadi gerhana matahari dan tidak setiap bulan purnama terjadi gerhana bulan.
Hal ini disebabkan bidang orbit bulan dalam mengitari bumi tidak sejajar dengan bidang orbit bumi dalam mengitari matahari.
Gerhana matahari dikenal ada empat jenis: Pertama gerhana matahari total, dimana saat puncak gerhana terjadi, seluruh piringan matahari ditutupi oleh piringan bulan, sehingga matahari terlihat hitam dan memancarkan cahaya korona yang indah.
Kedua, gerhana parsial, dimana saat puncak gerhana terjadi hanya sebagian piringan matahari ditutupi oleh piringan bulan.
Ketiga, gerhana cincin, dinamai dengan cincin karena saat puncak gerhana terjadi, piringan bulan hanya menutupi pertengahan piringan matahari saja, sehingga matahari terlihat bercahaya pada lingkaran pinggir saja yang berbentuk mirip cincin dan pada posisi tengah matahari berwarna hitam.