Kapolri Jenderal Listyo Sigit Soroti Rendahnya Vaksinasi di Provinsi Aceh, Rangking 33 Nasional

Menurut Sigit, kunci untuk mengakselerasi vaksinasi adalah dengan terwujudnya sinergitas dan soliditas antara TNI, Polri, pemerintah daerah dan seluru

Editor: Faisal Zamzami
Tribunnews/Jeprima
Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo saat menggelar konferensi pers seudai melakukan pertemuan di kantor PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (29/1/2021). Dalam kunjungannya Kapolri kali ini merupakan bentuk silaturahmi antara Polri dengan ormas-ormas islam yang ada dan mampu bersinergi untuk sama-sama menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. 

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memimpin rapat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Aceh terkait evaluasi penanganan pandemi Covid-19, Selasa (2/11/2021).

Dalam pengarahannya, Sigit menyoroti Provinsi Aceh yang masih tergolong rendah soal capaian vaksinasi.

Tanah Rencong menempati rangking 33 untuk capaian vaksinasi di skala nasional.

Sigit menekankan agar mempercepat akselerasi vaksinasi yang digiatkan oleh seluruh elemen mulai dari TNI, Polri, Pemda, tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh adat di Aceh.

"Kami bersama Panglima TNI datang langsung untuk lakukan dialog dengan seluruh Forkompinda, lembaga adat yang ada di Aceh, Forkopimda di tingkat daerah dan seluruh stakeholders yang ada. Baik dari para tokoh dari pemuka agama.

Kami berdiskusi untuk mencari jalan terbaik bagaimana kita bisa meningkatkan akselerasi percepatan vaksinasi di wilayah Aceh," kata Sigit.

Menurut Sigit, kunci untuk mengakselerasi vaksinasi adalah dengan terwujudnya sinergitas dan soliditas antara TNI, Polri, pemerintah daerah dan seluruh elemen masyarakat.

Sigit memberikan masukan agar mempercepat vaksinasi.

Di antaranya melakukan sistem target dan bekerjasama dengan wilayah-wilayah yang berdekatan atau aglomerasi.

  
"Lakukan vaksinasi dengan sistem targeting dan kerjasama antar daerah yang berdekatan atau aglomerasi. Sehingga mampu meningkatkan capaian vaksinasi dengan cepat. Forkopimda Kabupaten/Kota harus kompak dalam melaksanakan akselerasi vaksinasi," jelas dia.

Khusus di Banda Aceh, kata Sigit, capaian vaksin dosis pertama telah mencapai 80 persen yang tergolong baik.

Namun, Sigit menyoroti wilayah Aceh lainnya yang masih tergolong rendah.

Sehingga, kata Sigit, jika dirata-ratakan di skala nasional, Aceh hanya berada di angka 31 persen.

Baca juga: Aceh Perlu Percepat Vaksinasi, Panglima TNI dan Kapolri Ajak Pemangku Kepentingan Kerja Keras

Baca juga: Panglima TNI dan Kapolri Minta Aceh Kejar Target 50 Persen Vaksinasi pada November 2021

Sementara, beberapa provinsi sudah ada di angka 50 persen bahkan adapula yang sudah 100 persen, seperti DKI Jakarta, Bali, Kepri, dan DIY.

"Tentunya gap ini harus dikejar terus. Karena di beberapa wilayah Indonesia untuk dosis pertama seperti DKI Jakarta, Yogya, Kepri dan Bali sudah 100 persen," ucap Sigit.

Adanya sinergitas dan soliditas seluruh stakeholders di Aceh, Sigit optimis bahwa ke depannya target Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mencapai vaksinasi sebesar 70 persen dapat segera terwujud.

"Sehingga apa yang jadi target Pak Presiden di bulan November mencapai 60 persen dan akhir Desember bisa tercapai 70 persen," kata Sigit.

Lebih lanjut, Sigit mengungkapkan, kunci untuk menghadapi Pandemi Covid-19 adalah melakukan strategi kombinasi.

Yakni, melaksanakan vaksinasi secara maksimal, menjaga dan selalu menerapkan protokol kesehatan (prokes) dan melakukan treatment terhadap masyarakat yang positif virus corona, sehingga bisa diselamatkan dengan baik.

"Ini kombinasi yang harus terus dilaksanakan. Karena memang dengan kerja keras ini, Alhamdulillah Indonesia berada di rangking satu untuk kemampuan kita kendalikan laju Covid-19 se-Asia Tenggara. Jadi saya kira ini harus dipertahankan tentunya dengan akselerasi vaksinasi," jelas Sigit.

Di sisi lain, Sigit juga merangkul para tokoh agama dan tokoh adat sama-sama melawan informasi palsu atau hoaks soal vaksin, yang menyebabkan sebagian masyarakat masih merasa takut untuk disuntik vaksin.

"Terhadap yang belum vaksin dan masih takut dengan hoaks. Tadi sudah disampaikan oleh para tokoh bahwa itu tentunya tidak benar. Sehingga bagaimana membangkitkan antusias masyarakat mau divaksin itu menjadi sangat penting.

Dan ini perlu kerja keras, kerjasama dari seluruh rekan-rekan stakeholders, temasuk rekan media untuk bantu sosialisasikan," kata Sigit.

Dengan adanya percepatan vaksinasi dan penerapan prokes, Sigit menyebut, Indonesia akan bisa mengantisipasi potensi lonjakan Covid-19 di akhir tahun nanti, yang dimana ada perayaan Natal 2021 dan Tahun 2022.

"Indonesia bisa pertahankan terkait pengendalian Covid-19 khususnya hadapi akhir tahun. Karena biasanya akan terjadi lonjakan. Ini harus kita jaga dengan prokes yang kuat dan vaksin yang lebih cepat.

Dengan demikian laju Covid-19 bisa dikendalikan dan pertumbuhan ekonomi diharapkan bisa semakin meningkat," tutup Sigit.

Baca juga: Derita Kanker Prostat, SBY Akan Jalani Perawatan di RS Khusus Kanker AS, Biaya Ditanggung Negara

Baca juga: Pria Satu Anak Pacari Gadis 18 Tahun, 22 Kali Setubuhi Korban hingga Hamil, Berdalih Suka Sama Suka

Baca juga: Wali Kota Terima Penghargaan dari Menteri Keuangan RI

Tribunnews.com: Kapolri Jenderal Listyo Sigit Soroti Rendahnya Vaksinasi di Provinsi Aceh,

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved