Berita Aceh Utara

DPRK Aceh Utara Minta Pimpinan PT PGE Utamakan Pekerja Lokal, Begini Tanggapan Field Manager

Pimpinan yang hadir dalam pertemuan tersebut Ketua DPRK Aceh Utara, Arafat Ali, Wakil Ketua, Hendra Yuliansyah serta Ketua Komisi II Ismed Nur AJ Hasa

Penulis: Jafaruddin | Editor: Mursal Ismail
Dokumen DPRK Aceh Utara             
Pimpinan DPRK Aceh Utara berkunjung ke PT Pema Global Energi (PGE) di Main Office Poin A, perbatasan Kecamatan Nibong dan Tanah Luas, Aceh Utara. 

Pimpinan yang hadir dalam pertemuan tersebut Ketua DPRK Aceh Utara, Arafat Ali, Wakil Ketua, Hendra Yuliansyah serta Ketua Komisi II Ismed Nur AJ Hasan didampingi Wakil Ketua Muhammad Yusuf SPd. 

Laporan Jafaruddin I Aceh Utara 

SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON - Pimpinan DPRK Aceh Utara bersama Komisi II dan pejabat terkait Pemkab Aceh Utara berkunjung ke PT Pema Global Energi (PGE), Selasa (2/11/2021). 

Lokasi itu di Main office Poin A, perbatasan Kecamatan Nibong dan Tanah Luas, Aceh Utara

Pimpinan yang hadir dalam pertemuan tersebut Ketua DPRK Aceh Utara, Arafat Ali, Wakil Ketua, Hendra Yuliansyah serta Ketua Komisi II Ismed Nur AJ Hasan didampingi Wakil Ketua Muhammad Yusuf SPd. 

Kemudian Sekretaris Sofyan Hanafiah bersama sejumlah anggota Komisi II. Selain itu juga hadir Sekretaris DPRK Aceh Utara, T Safwansyah, Kepala Dinas Tenaga Kerja, dan Penanaman Modal, Nyak Tiari MM. 

Rombongan disambut Field Manager PT PGE Agung Widyantoro dan Internal & External Relation Coordinator Agussalim Internal & External Relation Coordinator, selain itu juga sejumlah karyawan lainnya. 

Baca juga: BPMA Harap PT PGE Jalankan Komitmen Pengelolaan Migas untuk Kemakmuran Rakyat

Mengawali pertemuan itu, Ketua Komisi II, Ismed Nur AJ Hasan, menyebutkan kunjungan kerja pihaknya bermaksud untuk bersilaturahmi dan membahas berbagai agenda terkait ketenagakerjaan serta kepedulian lingkungan.

“Kedatangan kami kemari untuk bersilaturahmi dengan manajemen PT PGE,” ujar Ismed dala siaran pers yang diterima Serambinews.com, Rabu (3/11/2021).

Selain itu untuk mempertanyakan langsung kepada manajemen terkait permasalahan tenaga kerja. 

Sebab DPRK Aceh Utara mendapat informasi bahwa perekrutan karyawan kurang memperhatikan warga lokal.

Sebelum menanggapi pernyataan Ismed, Field Manager PT PGE, Agung Widyantoro, mengucapkan selamat datang dan memohon maaf, karena belum dapat bersilaturahmi dengan pihak Forkopimda Aceh Utara serta dengan pihak DPRK. 

Baca juga: VIDEO - Mahasiswa di Lhokseumawe Gelar Aksi Terkait Migas Aceh, Berikut Tuntutannya

“Atas nama manajemen, saya mohon maaf belum dapat bersilaturahmi. Sebab usai alih kelola, kami masih disibukkan dengan beberapa persoalan, seperti tenaga kerja, serta barang-barang keluar,” ujar Agung. 

Namun kata Agung, sejak awal pimpinan telah mengingatkan beberapa hal termasuk bersilaturahmi dengan pemerintah daerah. 

Dalam pertemuan tersebut, Ketua DPRK dan Wakil Ketua bersama sejumlah anggota dewan yang hadir menyampaikan dukungan agar PT PGE dapat beroperasi dengan baik.  

Namun, DPRK berharap adanya koordinasi dengan berbagai pihak di Kabupaten Aceh Utara. Termasuk kepedulian terhadap lingkungan sekitar, baik itu penyaluran CSR maupun perekrutan tenaga kerja.

“Jangan lagi ada alasan klasik, perekrutan karyawan mendesak dan tidak ada generasi muda sekitar atau di Aceh Utara yang memadai.

Semua program tentu sudah harus direncanakan secara matang. Untuk itu DPRK minta ke depan tenaga lokal harus diprioritaskan, sebatas itu memenuhi kriteria tentunya," ujar Sekretaris Komisi II DPRK Aceh Utara, Sofyan. 

Baca juga: Gugatan Asrizal soal Blok Migas Aceh Berakhir Damai

Ketua DPRK Aceh Utara, Arafat Ali, juga berharap agar PT PGE dapat meningkatkan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Aceh Utara. Terutama terkait tenaga kerja maupun penyaluran bantuan dari program CSR perusahaan.

“Dengan adanya koordinasi, maka akan dapat meminimalisir adanya intimidasi penyaluran CSR maupun perekrutan karyawan,” ujar Arafat. 

DPRK sangat mendukung agar operasi PT PGE dapat berjalan sesuai rencana tanpa ada kendala. 

Hal serupa juga disampaikan Hendra Yuliansyah.

Wakil Ketua DPRK Aceh Utara juga berharap PT PGE dapat lebih peduli terhadap daerah penghasil.

Terutama warga yang berada di pedalaman Aceh Utara, seperti Kecamatan Langkahan yang merupakan salah satu daerah penghasil.

Di Akhir pertemuan, Ketua Komisi II DPRK Aceh Utara meminta data karyawan yang baru saja direkrut.

Hal ini untuk menyahuti keluhan dan pengaduan masyarakat terkait dugaan banyaknya karyawan yang berasal dari luar Aceh Utara.

“Ini untuk kami analisa dan dapat menjelaskan kepada masyarakat. Jadi kami menunggu data terkait karyawan tersebut.

Jangan sampai seperti kata pepatah Aceh, “Buya Krueng Teudong-dong, Buya Tamong Meuraseuki,” ujar Hendra bertamsil. 

Jelang berakhir pertemuan, Field Manager PT PGE, Agung Widyantoro menerangkan kalau pimpinan dan manajemen pihaknya sangat komit untuk pemberdayaan dan membina masyarakat.

Bahkan berkeinginan ke depan PT PGE akan dipimpin oleh putra daerah. (*) 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved