Jurnalis Perempuan Aceh Dibekali Pemahaman Isu Lingkungan

Sebanyak 10 jurnalis perempuan di Aceh dibekali pengetahuan isu lingkungan dalam perspektif perempuan

Editor: bakri
FOR SERAMBINEWS.COM
Sebanyak 20 mahasiswa yang tergabung dari beberapa universitas di Aceh mengikuti pelatihan Jurnalisme Lingkungan yang diadakan oleh Forum Jurnalis Lingkungan (FJL) Aceh di Sigantang Sira, Gunong Kapho, Kecamatan Trumon Tengah, Kabupaten Aceh Selatan, Sabtu (11/9/2021). 

BANDA ACEH - Sebanyak 10 jurnalis perempuan di Aceh dibekali pengetahuan isu lingkungan dalam perspektif perempuan. Keberadaan jurnalis perempuan diharapkan pemberitaan lingkungan dari mata perempuan semakin masif.

Hal tersebut mengemuka dalam diskusi yang digelar oleh Forum Jurnalis Lingkungan (FJL) bersama Yayasan Hutan, Alam dan Lingkungan Aceh (HAKA), di Kantor Yayasan HAKA, Senin, (01/11/2021). Diskusi yang bertema ‘Jurnalis Perempuan Aceh Hadir untuk Kawasan Ekosistem Leuser’ ini dipandu oleh Koodinator FJL Zulkarnaini Masri, diskusi  diikuti  oleh jurnalis perempuan dari berbagai media di Aceh,  juga disaksikan secara virtual melalui zoom meeting.

Adapun pembicara dalam diskusi tersebut yaitu  Community Conservation HAKA, Rubama dan pewarta foto yang juga penulis buku hutan,  Regina Septiarini Safri. Rubama menjelaskan Leuser yang membentangi dua provinsi paling barat di Indonesia, Aceh dan Sumatera Utara, adalah kawasan ekologi yang berharga.

Lanjut Rubama yang akrab disapa Ru itu, isu terkait perlindungan sumber daya alam dan pelestarian lingkungan, terutama di Kawasan Eksosistem Leuser, tentu tidak akan terlepas dari peran perempuan. Menurut Rubama selama ini tidak banyak jurnalis perempuan yang menjadikan isu lingkungan sebagai prioritas liputan. 

"Peran perempuan dalam konservasi, jarang mendapat perhatian. Padahal kelompok perempuan menghadapi dampak yang paling signifikan dari kerusakan lingkungan," tuturnya.

Rubama, peraih Prakarsa Kehati Award 2020 ini  juga memfasilitasi kelompok perempuan melindungi kawasan hutan melalui konsep Community Patrol Team: Women’s Ranger atau MpU Uteun,  yaitu sekelompok ibu di Desa Damaran Baru, Kabupaten Bener Meriah, menjadi penjaga hutan alias ranger. Mereka berpatroli keluar masuk hutan, menghadapi para perambah hutan, dan pelaku penebangan liar. 

Sementara itu, Regina Septiarini Safri yang akrap disapa Rere ini memadukan dunia fotografi dan kecintaannya akan alam. Ia kerap menggaungkan kampanye penyelamatan hutan dan ekosistem serta satwa liar yang ada di dalamnya dengan menelusuri hutan di Kalimantan Timur, dan Sumatera.(mun)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved