Dulmusrid Kecewa, MoU 'Wisata Pulau Banyak' Batal Diteken

Penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) investasi wisata Murban Energy, perusahaan asal Uni Emirat Arab

Editor: bakri
Dok Pribadi Dulmusrid
Bupati Aceh Singkil, Dulmusrid tiba di Uni Emirat Arab, Senin (1/10/2021). 

SINGKIL - Penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) investasi wisata Murban Energy, perusahaan asal Uni Emirat Arab (UEA) di Kepulauan Banyak, Aceh Singkil, urung dilakukan. Hal itu membuat Bupati Aceh Singkil, Dulmusrid, kecewa. Sebab,

delegasi Aceh yang dipimpin Gubernur Ir H Nova Iriansyah MT, diundang resmi ke Dubai untuk menandatangani MoU tersebut dalam kegiatan yang turut dihadiri Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi), pada 2 November 2021.

Dulmusrid yang dikonfirmasi Serambi via telepon selulernya, Sabtu (6/11/2021), mengatakan, pihaknya baru mengetahui MoU investasi wisata di Kepulauan Banyak senilai Rp 7 triliun itu batal ditandatangani saat dilakukan pertukaran 14 nota kesepahaman antara Pemerintah UEA dan Indonesia.

"Ternyata, dari 14 MoU itu, rencana investasi Murban Energy di Kepulauan Banyak, tidak masuk di dalamnya," ungkap Dulmusrid yang mengaku sedang menjalani karantina pada salah satu hotel di Jakarta setelah tiba kembali dari UEA, Jumat (5/11/2021) malam.

Namun, ia menegaskan bahwa belum ada informasi resmi yang menyebutkan apakah rencana investasi UEA di Kepulauan Banyak, batal atau tidak. Begitupun, sambung Dulmusrid, soal alasan penandatanganan MoU tersebut batal dilakukan juga belum ada informasi resmi. "Belum ada informasi resmi apakah MoU itu dibatalkan atau hanya ditunda," jelasnya.

Meski demikian, Dulmusrid mengaku kecewa atas batalnya penandatanganan MoU investasi di Kepulauan Banyak tersebut. Sebab, menurut Bupati Singkil, delegasi Aceh yang dipimpin Gubernur Ir H Nova Iriansyah MT, termasuk juga dirinya sudah terbang jauh-jauh ke UEA untuk menghadiri undangan resmi dengan agenda penandatanganan MoU dimaksud.

Namun, menurut Dulmusrid, kecewa saja tidak cukup. Untuk itu, tambah Bupati, ia sudah berbicara dengan Gubernur Aceh. "Pak Gubernur menyampaikan bahwa sekembalinya beliau ke Indonesia, akan diagendakan untuk menghadap Bapak Presiden," ucap Dulmusrid.

Di sisi lain, Dulmusrid berharap Presiden Joko Widodo bersama menteri terkait mengupayakan agar investasi Murban Energy di Kepulauan Banyak, bisa terlaksana. Sebab, tambahnya, hal itu menjadi dambaan masyarakat Aceh Singkil secara khusus dan Aceh pada umumnya serta diyakini dapat mendorong peningkatan ekonomi daerah. 

Untuk diketahui, selain untuk menandatangani MoU investasi di Kepulauan Banyak dengan Murban Energy, delegasi Aceh berangkat ke UEA juga untuk mengikuti tiga agenda pada event World Dubai Expo 2021. Kegiatan agenda itu adalah business forum yang melibatkan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DMPTSP) Aceh, Badan Pengawasan Kawasan Sabang (BPKS), dan PT Pembangunan Aceh (Pema).

Kemudian, Kesenian Aceh (cultural performance) yang melibatkan Dinas Kebudayaan dan Pariwisita (Disbudpar), serta pemeran produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang melibatkan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) bersama Bank Aceh Syariah. Pada event yang sama juga hadir Hipmi, Dekranasda, dan tim kesenian dari Institut Seni Budaya (ISBI) Aceh.

14 MoU

Sementara itu, berdasarkan informasi yang dirilis Biro Pers Sekretariat Presiden pada Kamis (4/11/2021), ada 14 nota MoU yang dipertukarkan oleh kedua negara pada kesempatan tersebut. Pertukaran sejumlah nota kesepahaman itu disaksikan Presiden Jokowi dan Emir Dubai Persatuan Emirat Arab (PEA), Sheikh Mohammed Bin Rashid Al Maktoum (MBR). Tidak ada MoU antara Pemerintah Aceh dengan Murban Energy di antara 14 nota kesepahaman tersebut.

Adapun 14 MoU yang dipertukarkan oleh Indonesia dan UEA adalah: Pertama, MoU antara Anwar Gargash Diplomatic Academy dan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kemenlu RI diteken Menteri Negara PEA, Ahmad bin Ali Al Sayegh, dan Menlu RI, Retno Marsudi.

Kedua, MoU sistem pembayaran dan inovasi keuangan digital antara Bank Sentral PEA dan Bank Indonesia yang ditandatangani Gubernur Bank Sentral PEA, Khalid Mohammed Balama Al Tamimi, dan Menlu RI. Ketiga, MoU tentang saling pengakuan sertifikat kelayakan untuk tingkat pelatihan, sertifikasi dan kerja shift untuk personel pelaut, yang ditekan Menteri Energi dan Infrastruktur PEA, Suhail bin Mohammed Al Mazrouei, dengan Menko Kemaritiman dan Investasi RI, Luhut Binsar Pandjaitan.

Keempat, Instrumen ratifikasi perjanjian untuk promosi dan perlindungan saling investasi, dan Kelima, Instrumen pengesahan perubahan perjanjian penghindaran pajak berganda. Kedua instrumen ini ditandatangani pada 24 Juli 2019 lalu oleh Menteri Negara Urusan Keuangan PEA, Mohammed bin Hadi Al Husseini, dengan Menlu RI.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved