Berita Aceh Barat Daya
7.194 Warga Abdya Alami Hipertensi
Selain 7.194 warga Abdya terdiagnosa hipertensi, juga ada 2.575 warga yang terdiagnosa penyakit diabetes.
Penulis: Rahmat Saputra | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Rahmat Saputra I Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Sebanyak 7.194 warga di kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) menderita Hipertensi atau penyakit tekanan darah tinggi.
Hal tersebut disampaikan oleh kepala Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Abdya, Yumiarti saat melakukan sosialisasi Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), Senin (8/11/2022) di Puskesmas Manggeng.
“Jadi, dari data kita itu, selain 7.194 warga Abdya diagnosa hipertensi, sampai saat ini ada sebanyak 2.575 terdiagnosa penyakit diabetes,” ujar Kepala BPJS Kesehatan Abdya, Yumiarti.
Prolanis, sebutnya, merupakan program untuk meningkatkan pengetahuan peserta yang menderita penyakit kronis, dalam upaya memulihkan penyakit dan mencegah timbulnya komplikasi penyakit kronis.
Untuk itu, kata Yumi, pihaknya merasa perlu melaksanakan sosialisasi Prolanis tersebut di Abdya, terlebih kegiatan sudah dilaksanakan beberapa kali.
“Kali ini bekerjasama dengan Laboratorium Klinik Prodia Banda Aceh. Kegiatan ini kita lakukan sejak 8 jingga 23 November di seluruh Puskesmas,” katanya.
Baca juga: VIDEO Harimau Sumatera Kembali Turun ke Perkampungan, Si Raja Rimba Sempat Terekam Kamera HP Warga
Baca juga: VIDEO - Kisah Miris Murid SD Panca Seberangi Sungai Demi Sekolah, Jembatan Tak Kunjung Dibangun.
Dalam pelaksanaan, katanya, selain peserta, peran fasilitas kesehatan dan BPJS Kesehatan juga sama pentingnya. Dia tambahkan, penyakit kronis yang menjadi fokus pada Prolanis yakni diabetes tipe 2 dan hipertensi.
“Jadi, dari 7.194 pasien yang terdiagnosa menderita hipertensi itu, sebanyak 722 telah terkelola dengan serta menjalani pemeriksaan Prolanis. Kemudian 2.575 pasien terdiagnosa penyakit diabetes itu, sebanyak 514 telah terkelola serta menjalani pemeriksaan Prolanis,” paparnya.
Ia menyebutkan, pemeriksaan dilakukan enam bulan sekali dengan tujuan untuk mencapai kualitas hidup yang optimal dan penyakit yang dideritanya tidak semakin parah.
“Dengan menjadi peserta Prolanis, status kesehatan pasien akan lebih terkontrol, peserta memperoleh buku pemantauan status kesehatan dan edukasi tentang Prolanis, serta dapat mengikuti senam sehat yang diadakan oleh FKTP terhadap peserta,” katanya.
Baca juga: Foto Vanessa Angel yang Dipajang di Makam Raib, Ibu Mertua: Perasaan Tadi Pagi Ada
Ia berharap, dengan diberikannya pelayanan khusus terhadap peserta Prolanis, maka peserta JKN-KIS dapat lebih mandiri, dan sadar terhadap penyakit yang dideritanya, sehingga peningkatan derajat kesehatan peserta dapat terwujud secara bertahap.
“Selama ini antusias peserta sangat tinggi untuk melakukan pemeriksaan darah melalui Prolanis. Peserta yang akan diperiksa harus puasa sebelum pemeriksaan 10-12 jam, membawa KTP, kartu BPJS dan terdaftar sebagai peserta Prolanis. Insya Allah, program ini akan terus berlanjut, guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Abdya,” pungkasnya.(*)
