Berita Bener Meriah

Abrasi Sungai Peusangan di Bener Meriah Mengganas, 21 Rumah Warga Terancam Amblas

Sebanyak 21 rumah warga di Kampung Jamur Ujung, Kecamatan Wih Pesam, Kabupaten Bener Meriah, terancam amblas ke Daerah Aliran Sungai (DAS) Peusangan

Penulis: Budi Fatria | Editor: Muhammad Hadi
Dok Dasa
Kondisi rumah warga yang terkena abrasi DAS Peusangan, di Kampung Jamur Ujung, Kecamatan Wih Pesam, Bener Meriah, Senin (8/11/2021) 

Laporan Budi Fatria | Bener Meriah

SERAMBINEWS.COM,REDELONG – Sebanyak 21 rumah warga di Kampung Jamur Ujung, Kecamatan Wih Pesam, Kabupaten Bener Meriah, terancam amblas ke Daerah Aliran Sungai (DAS) Peusangan.

Pasalnya, dari sebanyak 21 rumah yang terancam amblas itu, enam (6) diantaranya, bagian belakang (dapur) sudah mulai terkikis aliran sungai tersebut.

“Rumah saya bagian belakang sudah terkikis air sungai, pondasinya sudah gantung,” ujar Warga Jamur Ujung, Dasa kepada Serambinews.com, Senin (8/11/2021).

Menurutnya, selain rumahnya, ada lima rumah warga lain yang kondisinya sama yaitu sudah terkikis bagian pondasi belalang (dapur).

Baca juga: Puluhan Wisatawan Lokal Terjebak di Air Terjun Kuta Malaka Hingga Malam Bersama 17 Sepmor

Akibat kondisi itu, Dasa mengaku sangat khawatir, bila sewaktu-waktu air sungai terus menggerus pondasi rumahnya dan ambruk.

“Kalau air sungai meluap, saya dan keluarga selalu was-was, tadi malam kami terpaksa harus begadang, mengingat hujan sangat deras," ungkapnya.

Cerita Dasa lagi, tahun lalu, ada satu rumah warga di kampung itu yang ambruk ke sungai.

"Tadi malam, rumah yang ambruk tahun lalu itu, terpaksa harus dibongkar sebagian, guna menghindari terbawa air sungai," bebernya.

Sebut Dasa, tadi malam, akibat hujan deras, DAS Peusangan airnya sampai meluap ke rumah warga dan banyak pondasi yang tergerus.

Baca juga: Puji Jenderal Hoegeng, Megawati Minta Polri Punya Semangat Juang, Bukan Karena Ingin Naik Pangkat

Untuk itu, karena ini wewenang dari pihak Provinsi Aceh, Dasa berharap segera dibuatkan bronjong untuk mengantisipasi abrasi sungai semakin parah.

"Kita warga disini berharap agar secepatnya dibuatkan bronjong di bantaran sungai itu untuk menghindari adanya korban harta dan jiwa," harap Dasa.

Memang sebut Dasa, sebelumnya sudah pernah dilakukan normalisasi oleh pemerintah daerah Kabupaten Bener Meriah melalui BPBD dan Dinas PUPK Bener Meriah.

Namun, jelas Dasa dikarenakan besarnya luapan air sungai Peusangan yang tanpa disadari dapat membahayakan pemukiman penduduk dari abrasi sungai.

Baca juga: Santet tak Mempan, Istri Sewa 7 Orang Untuk Habisi Suami, Ini Jumlah Bayaran dan Alasan Membunuh

Sementara itu, sambung Dasa akibat meluapnya DAS Peusangan, juga menyebabkan jalan dan jembatan Suka Ramai ikut amblas.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved