Internasional

China Mulai Produksi Kapal Induk dan Perang Tiruan Amerika Serikat di Gurun Xinjiang

Pemerintah China mulai memproduksi kapal induk tiruan Amerika Serikat (AS). Hal itu terlihat dari citra satelit yang menunjukkan ada kegiatan di

Editor: M Nur Pakar
AP/Teknologi Maxar
Gambar satelit oleh Maxar Technologies menunjukkan terminal kereta api dan bangunan penyimpanan target di daerah Ruoqiang, Cina, Kamis (7/11/2021). 

SERAMBINEWS.COM, BEIJING - Pemerintah China mulai memproduksi kapal induk tiruan Amerika Serikat (AS).

Hal itu terlihat dari citra satelit yang menunjukkan ada kegiatan di kawasan gurun China.

Kemungkinan digunakan duntuk latihan perang di masa depan ketika ketegangan meningkat di antara kedua negara, seperti dilansir AP, Senin (8/11/2021).

China telah meningkatkan militernya secara besar-besaran dalam beberapa tahun terakhir ini.

Sehingga, kemampuan serta niatnya semakin mengkhawatirkan Amerika Serikat.

Khususnya, bertepatan dengan ketegangan yang meningkat di Laut China Selatan, Taiwan, dan supremasi militer di Indo-Pasifik.

Baca juga: China Gencar Bikin Bom Nuklir, AS Yakin Pada 2030 Mencapai 1000 Hulu Ledak Nuklir

Gambar-gambar yang diambil oleh perusahaan citra satelit yang berbasis di Colorado, Maxar Technologies tertanggal pada Minggu (7/11/2021).

Gambar menunjukkan garis besar kapal induk AS dan setidaknya satu kapal perusak di jalur kereta api.

Maxar mengidentifikasi lokasi tersebut di Ruoqiang, sebuah daerah Gurun Taklamakan di wilayah baratlaut Xinjiang, China.

Institut Angkatan Laut AS yang independen mengatakan maket kapal AS adalah bagian dari jangkauan target baru yang dikembangkan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA).

Tidak jelas dari gambar berapa banyak detail yang dimasukkan dalam target yang terlihat.

Meskipun Maxar Technologies mengatakan telah mengidentifikasi fitur pada kapal perusak termasuk corong dan sistem senjatanya.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin, Senin (8/11/2021) mengatakan tidak memiliki informasi tentang gambar-gambar itu.

"Saya tidak mengetahui yang Anda sebutkan," katanya.

Baca juga: Belasan Pejabat Daerah di China Dicopot karena Dinilai Gagal Tangani Wabah Covid-19 

Peningkatan militer besar-besaran China untuk melawan pasukan Angkatan Laut AS dan negara-negara lain.

Termasuk pengembangan rudal darat, laut dan udara untuk mengusir dan mungkin menenggelamkan kapal lawan.

Pengungkapan paling tegas pada rudal balistik DF-21D berbasis darat yang dikenal sebagai “pembunuh kapal induk.”

Beberapa bulan terakhir ini juga terlihat peningkatan substansial dalam penerbangan militer China di baratdaya Taiwan.

Republik pulau berpemerintahan sendiri itu diklaim oleh Beijing dan mengancam akan dicaplok secara paksa.

Washington memberi Taiwan sebagian besar persenjataannya.

Bahkan, Undang-Undang AS mengharuskannya memastikan pulau itu dapat mempertahankan diri.

Selain, memperlakukan ancaman terhadapnya sebagai masalah keprihatinan serius.

Gambar-gambar yang dirilis oleh Maxar muncul di tengah kekhawatiran yang berkembang atas kemungkinan konflik militer antara dua ekonomi terbesar dunia.

Keduanya terus berselisih atas serangkaian masalah politik dan ekonomi.

Baca juga: China Mengolok-olok Joe Biden, Sebut Tidak Berdaya di KTT Iklim Glasgow

Pentagon bulan ini mengeluarkan laporan yang mengatakan China memperluas kekuatan nuklirnya jauh lebih cepat daripada perkiraan AS setahun lalu.

Itu tampaknya dirancang untuk memungkinkan Beijing menyamai atau melampaui kekuatan global AS pada pertengahan abad, kata laporan itu.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved