Aceh Besar Lolos ke PORA

BANDA ACEH - Kabupaten Aceh Besar memastikan lolos ke Pekan Olahraga Aceh (PORA) 2022 di Pidie. Kepastian itu setelah Muhammad Tifatul Ulfi dkk menguburkan ambisi Kota Banda Aceh, 3-1, di Stadion Mini Carlos Lhoknga, Senin (8/11/2021).

Dengan hasil ini, besutan Wahyu AW-Munzir Ahmad-Sisgiardi tampil sempurna dengan menggemas 12 poin. Pasukan Zamzami tak pernah terkalahkan selama bertanding di Pra-PORA Grup B. Kecuali itu, mereka mampu mempertahankan prestasi selalu lolos ke pesta empat tahun itu. PORA 2018 lalu, Aceh Besar juga tampil meski gagal lolos ke semifinal.

Kendati gagal lolos otomatis, Banda Aceh belum tamat untuk berlaga di PORA tahun depan. Syaratnya, besutan Khalid Al-Makmun harus menang di partai play-off. Tentu saja, kesempatan itu jangan disia-siakan. Karena, pada PORA 2014 di Aceh Timur dan 2018 di Aceh Besar, Kota Banda Aceh gagal lolos.

Sukses mengatasi Banda Aceh di partai terakhir, Rian Hidayat dkk mengantongi nilai 12. Disusul Banda Aceh dengan sembilan angka sebagai runner-up. Kemudian, disusul Pidie Jaya (4), Aceh Barat (3), dan Kota Sabang duduk manis sebagai juru kunci dengan satu poin.

Bintang bagi kemenangan tuan rumah Aceh Besar pantas diberikan kepada striker degil, Muhammad Arjun. Pemain asal Sibreh ini berhasil mencetak hetrik pada menit 11, 37, dan 47. Selama Pra-PORA Grup B, Arjun sukses sebagai top skor seusai melesatkan delapan gol.

Usai memastikan kemenangan, Mahrizal Riqki dkk menerima bonus. Di mana bonus berasal dari Bupati Aceh Besar, Mawardi Ali dengan Rp 10 juta. Kemudian, bonus datang dari Ketua Umum KONI, Muhibuddin Ibrahim (Ucok Sibreh), Ketua Askab, Keuchik Muslem, dan anggota DPRK, H Mustafa.

“Kami bangga dengan perjuangan anak-anak hari ini. Selamat atas keberhasilan merebut tiket ke PORA 2022. Hasil ini menjadi kebanggaan karena kita mampu merebut prestasi mengesankan,” ungkap Ketua KONI Aceh Besar, Muhibuddin Ibrahim.

Menyadari tingginya tensi laga terakhir itu, PSSI Aceh langsung menugaskan enam perangkat pertandingan. Duel itu dipimpin wasit asal Aceh Selatan, Junaidi. Ia dibantu wasit Safrizal (Bireuen) dan Hamdani (Gayo Lues) yang bertugas di garis gawang. Sementara asisten wasit yakni Yusrizal (Aceh Timur), dan Romi Gunawan.

Selama 90 menit pertandingan, wasit Junaidi memimpin tanpa kompromi. Tak ayal, setiap pelanggaran keras di lapangan, wasit asal Aceh Selatan itu langsung menghukum dengan kartu kuning. Ia sama sekali tak memberikan kesempatan kepada pemain untuk memprotes keputusannya. Sehingga, ketegasan dari wasit Junaidi membuat duel itu berakhir aman.

Menit 11, wasit Junaidi menunjuk titik putih setelah pemain bawah Banda Aceh hands-ball dalam penalti. Meski diprotes, dia kukuh dengan keputusannya. Arjun sukses mengecoh gawang Banda Aceh yang dijaga Mursalin Wijaya.

Muhammad Arjun benar-benar menjadi mimpi buruk bagi lawan. Pada menit 37, dia sukses melepaskan tendangan bebas dari luar kotak penalti. Turun minum, Imam Musfir dkk unggul 2-0.

Menit 47, Arjun kembali menjebol gawang Banda Aceh. Gol ini berawal dari hentakan kaki kiri Tifaul Ulfi dari luar kotak penalti. Ternyata, kiper lawan hanya mampu memblok sehingga bola rebound diakhiri sepakan Arjun.

Beruntung, di menit akhir pertandingan, Banda Aceh mampu memperkecil kekalahan dari tandukan Muhammad Rizki memanfaatkan sepak pojok. Hingga laga bubaran, tuan rumah menang 3-1 sekaligus lolos ke PORA 2022.

Ketua PSSI Aceh Besar, Muslim MS mengucapkan terima kasih kepada Satgas Covid-19, kepolisian, dinas kesehatan, dan seluruh pihak atas suksesnya penyelenggaraan ajang Pra-PORA cabang sepakbola di Grup B.

“Setiap hari Satgas Covid-19 dan kepolisian terus mengawasi pertandingan Pra-PORA. Alhamdulillah, berkat kerjasama yang baik membuat duel di grup ini berakhir dengan aman,” ungkap Keuchik Muslem.