Viral Video Siswi SMK Berhubungan Intim, Pemuda 21 Tahun Jadi Tersangka, Rekam Aksi Secara Diam-diam

dua pelajar itu melakukan perbuatannya di sebuah bangunan kosong. Lokasinya berada di sebuah desa di Kecamatan Tegallalang, Gianyar, Rabu (3/11/2021)

Editor: Faisal Zamzami
Istimewa
Ilustrasi video mesum 

Entah itu dilakukan oleh Badan Pemasyarakatan (Bapas) atau Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2).

"Artis dalam video ini, masih dalam penyelidikan. Nanti pertanggung jawaban mereka tentu ada penelitian dari Bapas atau P2TP2," ucap Laorens.

KPPAD Bali sebut pemeran sebagai korban

Ketua Komisi Penyelenggara Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Bali, Ni Luh Gede Yastini mengatakan, kedua pemeran video hubungan intim tersebut masih pelajar dan dapat dikategorikan sebagai korban.

"Untuk kasus video dewasa di Gianyar ini dengan kepolisian kita pastikan anak ini adalah korban kemudian videonya tersebar di mana-mana. Memang dia ada kesalahan, tapi seharusnya dibina ya bukan dipidana," ucapnya, Senin.

Selain kedua anak tersebut, orangtua dan sekolah akan diberikan pembinaan karena anak tersebut masih mengenyam pendidikan.

Banyaknya situs dewasa yang mudah diakses oleh anak-anak membuat salah satu alasan mengapa bisa terjadi kasus kekerasan seksual kepada anak.

"Banyak sekali situs-situs dewasa. Selain itu kita sangat minim literasi media untuk anak-anak. Ketika memberikan gadget kan tidak ada informasi bagaimana menggunakan dan dikhawatirkan bisa mengakses informasi-informasi tidak layak," tambahnya.

Selanjutnya, ia juga memohon kepada dinas-dinas terkait agar melakukan take down (menurunkan) tayangan atau informasi yang bukan untuk anak-anak.

"Semoga dinas-dinas terkait bisa melihat agar jika ada yang tidak pantas bisa di-take down segera agar tidak ada anak-anak yang menonton konten-konten negatif dan ditiru. Selain itu juga memperhatikan pola asuh anak pada keluarga. Intinya dari pusat sendiri bagaimana agar anak-anak kita terlindung dari konten negatif," paparnya.

Untuk faktor-faktor penyebabnya selain pada mudahnya mengakses konten dewasa, Yastini menilai juga kurangnya pengawasan dari keluarga.

Lalu anak-anak ini melihat dan meniru apa yang mereka lihat dan dengar.

"Maka dari itu, orangtua juga harus mendengarkan anak, mengedukasi anak harus memberikan informasi apapun yang dibutuhkan oleh anak," katanya.

Baca juga: China Serang Pernyataan 43 Negara, Buat Tuduhan Tak Berdasar dan Kebohongan Atas Muslim Uighur

Baca juga: Alhamdulillah, Banda Aceh Kini Berstatus Zona Hijau, Satu-satunya di Aceh

Baca juga: Kodim Aceh Besar dan Polresta Patroli Gabungan di Mesjid Raya, Pantau Disiplin Protkes Covid-19  

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul Penyebar Video Asusila Ditangkap, Ketua KPPAD Bali Sebut Pemeran sebagai Korban

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved