Pemain Sepakbola Ditikam

Luka Tusukan di Badan Pemain Pra PORA Aceh Tamiang Membaik, Begini Kondisi Psikologi Rafi

Asyrafi Ambia, pemain Pra-PORA Aceh Tamiang yang mendapat serangan brutal di Langsa masih mendapat perawatan intensif di RSUD Aceh Tamiang.

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Saifullah
Dokumen Ofisial            
Rafli saat dirawat di RSUD Aceh Tamiang. Kondisi lukanya membaik, namun mental korban perlu perhatian serius karena masih syok. 

Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Asyrafi Ambia, pemain Pra-PORA Aceh Tamiang yang mendapat serangan brutal di Langsa masih mendapat perawatan intensif di RSUD Aceh Tamiang.

Serangan brutal ini menyebabkan Rafi--sapaan akrab Asyrafi Ambia--menderita dua luka tusukan di bagian punggung dan sejumlah luka lecet akibat pergumulan dengan pelaku.

Manajer Tim Pra-PORA Aceh Tamiang, Andika Putra menjelaskan, secara keseluruhan kondisi korban membaik karena luka yang dialaminya tergolong ringan.

Dua luka tusukan di bagian punggung itu disebut hanya sedalam 0,5 centimeter dan lebar satu centimeter.

“Lukanya tergolong ringan dan sudah ditangani dengan baik ketika dirawat pertama kali di RSUD Langsa,” kata Andika Putra yang juga Direktur RSUD Aceh Tamiang, Minggu (14/11/2021).

Begitupun, menurut Andika, korban masih butuh perawatan intensif karena masih syok.

Baca juga: Khawatir Ada Serangan Susulan, Pemain Pra-PORA Aceh Tamiang Rafi Dirujuk ke RSUD Aceh Tamiang

“Perlu perhatian pada mental karena sampai sekarang dia masih syok,” ungkapnya.

Sejauh ini, pelaku penyerangan brutal itu masih dalam pengusutan Polres Langsa.

Berdasarkan keterangan sejumlah saksi, serangan dilakukan sekira tujuh pemuda, namun hanya dua pemuda yang terlibat langsung penganiayaan.

“Kami berharap pelaku ditangkap secepatnya, kami percayakan sepenuhnya penanganan kasus ini kepada Polres Langsa,” kata Sekretaris Tim Sepakbola Pra-PORA Aceh Taminag, Husin.

Husin berharap, pelaku nantinya diberi sanksi maksimal agar menjadi pembelajaran bagi pelaku lain yang mencoba merusak olahraga Aceh.

Dia mengakui, insiden brutal ini sangat merugikan perjuangan timnya yang akhirnya harus kandas di babak penyisihan.

Baca juga: PSSI Aceh Kecam Pelaku Penikaman Pemain Tamiang, Berikut Komentar Nazir Adam

Diketahui, sebelum bertanding melawan tuan rumah Langsa, Aceh Tamiang memiliki nilai sempurna hasil kemenangan beruntun atas Aceh Timur dan Aceh Utara.

“Ketika melawan Langsa semuanya berubah, ini menjadi titik balik perjuangan anak-anak,” ujarnya.

Pertandingan melawan Langsa harus dihentikan wasit akibat insiden amukan suporter dan pemukulan yang dilakukan pemain Langsa terhadap pemain Aceh Tamiang.

Wasit memutuskan pertandingan dihentikan dan sisa laga dilanjutkan pada Sabtu (13/11/2021) pagi.

Sisa pertandingan ini tidak merubah hasil akhir 1-0 untuk kemenangan tuan rumah Langsa.

“Sehabis melawan Langsa, mes kami diserang secara brutal, padahal seharusnya anak-anak istirahat untuk melawan Bireuen,” kata Husin.

Pertandingan melawan Bireuen ini digelar di Stadion Langsa pada Sabtu (13/11/2021) pukul 14.00 WIB.

Dalam cuaca terik, stamina tim Aceh Tamiang kedodoran hingga kalah telak 0-4. Kekalahan ini memupus peluang mereka duduk di posisi runner-up.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved