Pertamina Sapa Warga Pulau Terluar
Saban hari, Pertamina menyapa warga pulau terluar tersebut dengan menempuh 4 jam pelayaran dari Pelabuhan Ulee Lheu, sebelum akhirnya berlabuh...
Penulis: Hendri Abik | Editor: Nurul Hayati
Saban hari, Pertamina menyapa warga pulau terluar tersebut dengan menempuh 4 jam pelayaran dari Pelabuhan Ulee Lheu, sebelum akhirnya berlabuh ke dermaga di Pulo Aceh.
Laporan Hendri | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Tabung-tabung elpiji menempuh perjalanan panjang sebelum sampai ke tangan konsumen.
Tak terkecuali untuk sampai ke Pulo Aceh, Aceh Besar.
Saban hari, Pertamina menyapa warga pulau terluar tersebut dengan menempuh 4 jam pelayaran dari Pelabuhan Ulee Lheu, sebelum akhirnya berlabuh ke dermaga di Pulo Aceh.
Melintasi Samudera Hindia dengan cuaca kerap tak menentu, tak menyurutkan Pertamina menyapa masyarakat di daerah terpencil tersebut.
Tabung-tabung elpiji 3 Kg Pertamina telah sekian tahun menyalakan periuk warga Pulo Aceh.
Menjadi kebutuhan energi masyarakat yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan dan petani.
Pun saat dunia dirundung pandemi Covid-19, Pertamina memastikan ketersediaan elpiji di wilayah Aceh, seiring imbauan pemerintah untuk membatasi mobilitas masyarakat dalam upaya menekan penyebaran virus.
Selama kurun waktu Maret 2020, realisasi elpiji 3 Kg di wilayah Aceh sebanyak 2,48 juta tabung.
Jumlah ini naik 3 persen, dibandingkan realisasi Februari 2020, yaitu sebesar 2,4 juta tabung.
Oleh karena itu, Pertamina sudah menyiapkan penambahan fakultatif sebanyak lebih dari 170 ribu tabung elpiji 3 Kg.
Sehingga estimasi penyaluran dari April menjadi 2,5 juta tabung, naik sekitar 7 persen dibandingkan dengan konsumsi normal sebesar 2,3 juta tabung.
Di wilayah Aceh, terdapat lebih dari 2.800 pangkalan yang melayani kebutuhan elpiji.
Meski situasi pandemi, pangkalan tetap beroperasi normal dengan pasokan yang berjalan lancar.
Sementara untuk Harga Eceran Tertinggi (HET) elpiji 3 Kg subsidi yang ditetapkan oleh pemerintah daerah, berkisar antara Rp 18.000 hingga Rp 27.000 per tabung, sesuai dengan wilayah kabupaten/kota.
Sedangkan elpiji nonsubsidi Bright Gas 5,5 kg dijual dengan kisaran harga Rp 67.000 – Rp 70.000 dan elpiji 12 kg seharga Rp 155.000.
Dalam menghadapi wabah Covid-19, Pertamina berharap masyarakat menggunakan elpiji subsidi 3 Kg dengan bijak dan sesuai kebutuhan.
Bagi masyarakat mampu, diharapkan menggunakan Bright Gas 5,5 Kg maupun 12 Kg.
Supaya keberadaan elpiji bisa dirasakan oleh semua kalangan di negeri ini. (*)





