Berita Banda Aceh

Kementan Puji Jargon 'Na Berkat' dari Aceh

Nama jargon inovasi dimaksud adalah Na Berkat (Gunakan Benih Bersertifikat) yang diinisiasi UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan

Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Nurul Hayati
For Serambinews.com
Kepala BPSBTPHP Aceh, Habiburrahman. 

Nama jargon inovasi dimaksud adalah Na Berkat (Gunakan Benih Bersertifikat) yang diinisiasi UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (BPSBTPHP) Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh.

Laporan Masrizal | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Direktorat Jenderal (Ditjen) Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) RI, memuji inovasi yang dilakukan Pemerintah Aceh dalam upaya melakukan sertifikasi benih bermutu di Aceh.

Nama jargon inovasi dimaksud adalah Na Berkat (Gunakan Benih Bersertifikat) yang diinisiasi UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (BPSBTPHP) Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh.

Pengakuan atas inovasi tersebut, disampaikan oleh Tim Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan dimana yang menjadi keynote speaker Dirjen Tanaman Pangan Kementan, Dr Suwandi pada acara webinar nasional, Kamis (18/11/2021).

Kegiatan itu juga menghadirkan beberapa pembicara lainnya seperti Direktur Benih Tanaman Pangan Kementan, Dr Takdir, Kepala BPSBTPHP Aceh Habiburrahman STP MSc dan sejumlah narasumber nasional lainnya.

Dr Suwandi dalam sambutannya menyampaikan, bahwa pentingnya memilih benih yang baik yang memiliki sertifikat/label dalam menjaga kemandirian benih dan kedaulatan benih.

"Saya berharap, kepada seluruh provinsi agar terus menjaga dan mengawasi peredaran benih dan terus melakukan pembinaan dan pendampingan agar menghasilkan benih bermutu," ujar Dr Suwandi dihadapan 330 peserta se Indonesia.

Sementara Direktur Benih Tanaman Pangan Dr Takdir menyampaikan, setiap tahun pemerintah melalui Kementerian Pertanian terus mengalokasikan anggaran dalam rangka menjaga ketersediaan benih bersertifikat yang mampu meningkatkan produksi sehingga kesejahteraan masyarakat terus terjaga.

Baca juga: Sempat Dikurangi, Kementan akan Tambah Pupuk Subsidi untuk Aceh

Ia juga berharap, pemerintah daerah terus melahirkan inovasi-inovasi baru yang bisa melahirkan varietas baru yang bermutu dari dari masing-masing.

Pada kesempatan yang sama Kepala BPSBTPHP Aceh Habiburrahman memaparkan, tentang kebijakan proses sertifikasi benih untuk memperoleh benih bermutu di Aceh.

Selama ini, sambungnya, pihaknya terus melakukan kampanye melalui jargon Na Berkat (Gunakan Benih Bersertifikat) sebagai salah satu inovasi yang dilakukan di Provinsi Aceh dengan upaya melakukan sertifikasi benih secara online dimana penangkar mengajukan permohonan melalui Web BPSBTPHP Aceh.

"Ini merupakan terobosan yang dilakukan oleh Aceh semoga menjadi inovasi dalam pengembangan secara nasional," kata Habib yang merupakan Kepala BPSB termuda di Indonesia.

Selain melahirkan jargon Na Berkat, sambung Habib, pihaknya juga menjelaskan tentang pola pengawasan peredaran benih berbasis sandi dalam bentuk pewarnaan (hijau, kuning dan merah) agar mudah terawasi dengan baik.

"Sehingga ke depan kita akan mudah melacak kios-kios saprodi atau penangkar benih yang melakukan perbanyakan benih. Ini juga merupakan inovasi yang dilakukan oleh BPSB Aceh dalam menjaga stabilitas ketersediaan benih bermutu di Aceh," ungkap Habib.(*)

Baca juga: Petani Adukan Kelangkaan Pupuk, Haji Uma Langsung Sampaikan ke Pejabat Kementan RI di Lhokseumawe 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved