Dilarang Selama Kependudukan Indonesia, Timor Leste Hidupkan Lagi Ritual yang Libatkan Pengorbanan

Pengorbanan dan doa Rai na'in dan Tasi na'in menandai momen penting dalam sejarah Biacou, dan mungkin Timor-Leste

Editor: Amirullah
Mongabay
Ritual Tara Bandu, tradisi kuno dan unik di Timor Leste. 

SERAMBINEWS.COM - Timor Leste kembali hidupkan Praktik Leluhur yang Libatkan Pengorbanan setelah lepas dari Indonesia.

Ritual tersebut sempat dilarang selama kependudukan Indonesia.

Berdasarkan laporan Mongabay, pada pagi hari tanggal 20 Agustus 2012, sekitar 150 pria, wanita dan anak-anak berkumpul di desa Biacou, di utara Timor-Leste.

Mereka berkumpul di tempat suci yang disebut Oho-no-rai untuk ambil bagian dalam upacara peresmian tara bandu desa, hukum adat yang secara kolektif disebut Maubere.

Hukum ini mengatur bagaimana orang berinteraksi dengan lingkungan lokal mereka.

Belasan pria mengenakan sarung tradisional dan hiasan kepala berbulu berdiri di sekitar tiang kayu tempat seekor kambing diikat, sementara sisanya duduk melingkar di dekatnya, menonton.

Francisco Talimeta, tetua desa, memercikkan air ke kambing dan merapalkan doa.

Dia kemudian membunuh hewan itu dengan menusuk jantungnya menggunakan tombak besi yang tajam.

Pengorbanan itu memicu tepuk tangan dan sorak-sorai di antara orang banyak: tumpahan darah membuat tempat itu lulik, atau suci, dan memungkinkan komunikasi dengan roh leluhur.

Talimeta meneliti jeroan kambing untuk mencari tanda-tanda bahwa Rai na'in dan Tasi na'in , roh Maubere tanah dan roh laut, masing-masing, menyetujui niat desa untuk memperbarui hukum tara bandu.

Menemukan bukti yang menguntungkan, ia berkomunikasi langsung dengan roh dan kemudian menawarkan mereka makanan, daun pinang, dan tuak sebagai ucapan terima kasih.

Segera setelah itu, Talimeta mengorbankan seekor babi dengan cara yang sama.

Sekali lagi, darah tumpah dan kerumunan bersorak.

Talimeta menemukan tanda-tanda bahwa roh darat dan roh laut juga setuju lewat jeroan babi, dan kemudian mengucapkan terima kasih lagi dan memberikan persembahan.

Pengorbanan dan doa Rai na'in dan Tasi na'in menandai momen penting dalam sejarah Biacou, dan mungkin Timor-Leste sendiri: kebangkitan tara bandu lokal setelah hampir empat dekade tidak digunakan , terutama sebagai hasilnya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved