Jembatan di Pulo Mesjid Belum Bisa Dibangun, Tak Tertampung Dalam APBK 2021 dan 2022
Pembangunan jembatan gantung di Gampong Pulo Mesjid II, Kecamatan Tangse, Pidie belum bisa dilaksanakan tahun ini hingga tahun depan
SIGLI - Pembangunan jembatan gantung di Gampong Pulo Mesjid II, Kecamatan Tangse, Pidie belum bisa dilaksanakan tahun ini hingga tahun depan, lantaran tidak tertampung dalam APBK 2021, begitu juga APBK 2022. Akibatnya, warga masih mengarungi Krueng Inong untuk melakukan aktivitas seperti saat mengantar jenazah yang viral melalui media sosial beberapa waktu lalu.
Wakil Bupati Pidie, Fadhlullah TM Daud ST, kepada Serambi, Sabtu (20/11/2021) mengatakan, warga Gampong Pulo Mesjid II berjalan melintasi Krueng Inong dengan mengusung jenazah menuju tempat pamakaman umum (TPU) bernama Cot Panah. Saat warga mengantar jenazah mengarungi sungai, kebetulan saat itu debit air melimpah akibat curah hujan tinggi di Tangse.
Ia menjelaskan, di Cot Panah merupakan lokasi TPU. Di lokasi itu juga didirikan kandang kerbau dan lembu warga serta perkebunan yang subur. Sayangnya, kata Wabup Pidie, jalur akses menuju ke Cot Panah yang paling dekat warga harus menyeberangi aliran sungai. Sebab, rute lain sebagai sarana warga belum ada.
“Warga Gampong Pulo Mesjid II, benar telah lama menginginkan dibangun jembatan gantung menuju Cot Panah. Masyarakat sudah pernah mengusulkannya, tapi sampai sekarang belum terealisasi," tegas Wabup Fadhlullah..
Menurutnya, sebenarnya Pemkab Pidie sudah pernah mengirim tim untuk mengkaji dan mengukur areal untuk pembangunan jembatan di lokasi tersebut. Di mana, kata Wabup Pidie, lokasinya berjarak sekitar 1 km dengan jembatan jalan nasional Beureunuen - Tangse, atau sekitar 1,5 km dari jembatan gantung Pulo Mesjid I atau Lhok Pu. Tapi, pembangunan jembatan gantung belum dilakukannya.
"Saya kira sangat layak jika di lokasi itu dibangun satu jembatan gantung untuk memudahkan mobilitas warga ke TPU dan untuk akses ke areal perkebunan serta peternakan warga," ujarnya.
Apalagi, kata Fadhlullah, Gampong Pulo Mesjid II adalah satu gampong yang padat penduduk di Tangse, maka sangat dimungkinkan Cot Panah akan berkembang menjadi lokasi perluasan pemukiman warga jika jembatan untuk akses dibangun Pemkab Pidie.
Menurutnya, jembatan itu sudah pernah diusulkan, tapi mengingat kemampuan fiskal Pemkab Pidie yang terbatas, seiring suasana pandemi telah berjalan dua tahun terakhir, maka pembangunan jembatan tersebut belum tertampung dalam APBK Pidie 2021. Namun Pemkab akan berusaha meminta bantuan Kementerian PUPR dan Pemerintah Provinsi, mengingat APBK 2022 Pidie telah ketuk palu.
"Saya kira, selama ini usaha masyarakat memang sudah sangat maksimal untuk memperjuangkan jembatan itu. Kami minta agar warga tetap bersabar, Pemkab dan DPRK Pidie punya perhatian khusus terhadap aspirasi masyarakat Pulo Mesjid II, Kecamatan Tangse," pungkasnya.
Sekretaris Desa Pulo Mesjid II, Syahril, kepada Serambi, mengatakan, dirinya mendesak Pemkab Pidie untuk membangun jembatan gantung di gampongnya, mengingat warga telah puluhan tahun harus berjalan melintasi sungai mengantar jenazah dan pergi ke kebun.
Ia menjelaskan, warga telah berulangkali mengusulkan pembangunan jembatan gantung dalam Musrenbang kecamatan, tapi belum membuahkan hasil. Bahkan, saat pejabat datang melihat dampak banjir di Ganpong Pulo Mesjid II untuk memperjuangkan hadirnya jembatan gantung.
"Kita telah lelah memperjuangkan supaya dibangun jembatan gantung di gampong kami. Kami berharap 2023 harus dibangun jembatan gantung memang sangat kami perlukan," pungkasnya.(naz)