Internasional

Laksamana Top AS Peringatkan Makin Tingginya Ancaman China di Indo-Pasifik

Ancaman China di kawasan Indo-Pasifik, khususnya Laut China Selatan makin tinggi. Kepala Komando Indo-Pasifik AS mengatakan Amerika Serikat dan

Editor: M Nur Pakar
AP/Issei Kato
Laksamana John Aquilino, tengah, Komandan Komando Indo-Pasifik Amerika Serikat, tiba untuk pertemuan dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, di Tokyo, Jepang, Kamis (11/11/2021). 

Bahkan, telah mengubah tujuh beting menjadi pangkalan pulau yang dilindungi rudal untuk memperkuat pernyataannya.

Sehingga, meningkatkan ketegangan dan mengkhawatirkan pemerintah Barat yang dipimpin oleh AS.

Presiden Xi Jinping telah mengawasi kebijakan luar negeri yang tegas dan perluasan sayap militer partai, Tentara Pembebasan Rakyat.

China memiliki anggaran militer terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat.

Baca juga: Geser Amerika Serikat, China Kini Jadi Negara Terkaya di Dunia

Saat ini, China sedang mengembangkan kapal selam, pesawat siluman dan rudal balistik yang dapat membawa hulu ledak nuklir.

“Mereka bekerja dengan kecepatan yang sangat cepat,” kata Aquilino.

AS dan sekutunya telah mempromosikan tujuan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka untuk memastikan perdamaian.

Khususnya navigasi dan ketertiban internasional berbasis aturan di jalur laut internasional utama.

Sebuah langkah yang juga diikuti oleh Jepang, Australia, dan India dalam kerangka kerja. dikenal sebagai Kuadrat.

Dialog strategis tersebut dipandang sebagai langkah untuk melawan pengaruh China yang meningkat di kawasan itu.

Inggris dan Prancis, serta beberapa negara lain, juga telah mengalihkan perhatian mereka ke kawasan itu dan baru-baru ini melakukan latihan militer bersama.

China telah membela kegiatan maritimnya dengan mengatakan memiliki hak mempertahankan kedaulatan, keamanan, dan kepentingan pembangunannya.

“Kami berjuang untuk nilai-nilai dan kemampuan kami untuk bebas, itulah taruhannya,” kata Aquilino.

“Perbedaan antara bebas dan terbuka atau otoriter dan tertutup," tambahnya.

"Indo-Pasifik mana yang ingin Anda ikuti? tanyanya.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved