Berita Bireuen

2 Buruh Bangunan Asal Langkat Terancam Hukuman Mati, Tersangka Perampokan & Pembunuhan Remaja Makmur

Kedua buruh bangunan itu, yakni berinisial PPS (19) dan AR (20) adalah tersangka pencurian dengan kekerasan atau perampokan dan pembunuhan terhadap Ra

Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Mursal Ismail
SERAMBINEWS.COM/YUSMANDIN IDRIS        
Wakapolres Bireuen didampingi Kasat Reskrim AKP Arief Sukmo Wibowo SIK, Senin (22/11/2021) memperlihatkan barang bukti pembunuhan berupa kayu dan lainnya. 

Sambil menunggu sampel DNA tim Polres Bireuen langsung melakukan penyelidikan dan melakukan serangkaian pemeriksaan terhadap sejumlah saksi.

Selain itu, orang tua korban waktu itu juga membuat laporan resmi ke Mapolres Bireuen tentang anaknya yang hilang setelah pergi dengan temannya yang baru dikenal.

Laporan disampaikan orang tuanya waktu itu pada 2 Agustus  2021. 

Berdasarkan laporan tersebut maka memudahkan tim menyelidiki lebih lanjut.

"Usai tim identifikasi melihat kerangka mayat tersebut segera ditelusuri kembali " ujar Kasat Reskrim AKP Fadilah Aditya SIK.

Dalam laporan  awal pelapor adalah orang tua korban yang melaporkan  anaknya bernama Rahmad Mouli pergi bersama temannya 28 Juli lalu dan menghilang.

Pelapor menyebutkan, pada Rabu (28/07/2021) anaknya meminta izin dari ibunya (Nilawati)  untuk keluar ke sebuah warung  di Desa Lueng Daneun, Peusangan Siblah Krueng.

Namun sampai dengan saat laporan dibuat ke Polres Bireuen tanggal 02 Agustus 2021  anaknya juga belum pulang ke rumah.

Kasat Reskrim menambahkan, begitu ada temuan kerangkamayat tim identifikasi segera ke lokasi dan melihat kondisi mayat serta barang bukti berupa pakaian.

Kapolres Bireuen AKBP Mike Hardy Wirapraja SIK MH memerintahkan langsung agar diselidiki dan diusut sampai tuntas terhadap kasus tersebut.

Kerja keras waktu itu membuahkan hasil, satu orang tersangka ternyata sudah ditangkap aparat penegak hukum Polres Langkat, karena tersangkut kasus narkotika.

Tim penyidik berangkat ke Langkat dan akhirnya diketahui PPS sebagai salah seorang tersangka pencurian sepeda motor dan juga membunuh korban.

Berdasarkan keterangan dari PPS, maka dilakukan penangkapan terhadap seorang tersangka lainnya berinisial AR, tersangka kedua ditangkap di Langkat.

Setelah keduanya ditangkap, Polres Bireuen harus menunggu hasil DNA, hasil DNA keluar dan benar sampel darah ditetapkan sebagai tersangka dan keduanya sudah mengakui perbuatannya. 

Kronologis saat hilang

Seperti diberitakan sebelumnya, kerangka mayat ditemukan di sebuah kebun di Gampong Padang Kasab, Kecamatan Peulimbang, Kabupaten Bireuen, Aceh, Senin (6/9/2021) siang, akhirnya terungkap identitasnya.

Korban ternyata Rahmad Maoli (17), remaja asal Gampong Meureubo, Kecamatan Makmur, Kabupaten Bireuen, yang sudah menghilang sejak Rabu, 28 Juli 2021 malam.

Remaja yang masih kelas II SMAN 1 Peusangan Siblah Krueng ini adalah anak pertama dari tiga bersaudara pasangan Mukhtaruddin dan Nilawati. 

Informasi dihimpun Serambinews.com, korban ketika itu minta izin pada ibunya pergi bersama seorang teman barunya.

Identitas temannya belum diketahui, mereka naik sepeda motor CRS sejenis trail milik Rahmad Mouli.

"Waktu itu bapaknya Rahmad Maoli sedang di Banda Aceh.

Korban minta izin pada ibunya dan pergi dengan seorang teman dari luar daerah yang bekerja sebagai buruh bangunan salah satu proyek di Makmur," ujar seorang sumber kepada Serambinews.com, Kamis (9/9/2021).

Sumber ini menyebutkan korban bersama teman barunya itu pergi dengan sepeda motor korban ke Kedai Matangglumpang Dua dari Meurebo. 

Namun keduanya sempat singgah di Keude Lueng Daneun, Kecamatan Peusangan Siblah Krueng, Kabupaten Bireuen.

Kemudian keduanya melanjutkan perjalanan ke Kedai Matanggeulumpang Dua. 

Setelah beberapa saat dan minum di Kedai Matang Glumpang Dua, keduanya berangkat lagi ke arah Bireuen

Setelah setelah itu tidak  ada informasi lagi dan mulai besoknya korban tak kembali ke rumah.

Karena  tidak pulang, orang tuanya mencari  ke sejumlah  tempat, namun tidak ada kabar.

Orang tuanya menduga pergi beberapa hari bersama temannya dan bakal pulang lagi ke rumah.

"Sebelum kepergiannya itu, juga pernah beberapa kali pergi, tapi besoknya pulang. Namun, sejak pergi malam itu, tidak pulang-pulang lagi," kata sumber ini. 

Orang tua melapor ke Polres Bireuen

Bahkan karena sudah beberapa hari tak pulang, sempat muncul di facebook tentang pencarian korban.

Kemudian orang tua korban juga membuat pengaduan atas kehilangan anaknya ini ke Polres Bireuen.

Nurhalimah, seorang keluarga korban saat di RSUD dr Fauziah, Kamis (9/9/2021) memastikan korban adalah adik sepupunya, Rahmad Maoli. 

Hal ini berawal berawal kedatangan Tim Polres Bireuen mendatangi orang tua korban mengabarkan ada temuan kerangka mayat di Peulimbang. 

Kemudian keluarga tersebut mendatangi Rumah Sakit Umum Daerah dr Fauziah Bireuen karena kerangka mayat sudah dibawa ke RS tersebut. 

Setelah melihat pakaian dan lainnya sesuai dengan yang dipakai waktu korban pergi, termasuk oleh adik korban, maka korban dipastikan Rahmad Maoli. 

Polres Bireuen Minta Bantu Dokkes Polda Aceh

Tadi malam, Serambinews.com memberitakan kerangka mayat ditemukan di sebuah kebun di Gampong Padang Kasab, Kecamatan Peulimbang, Senin (6/9/2021) siang, hingga saat itu belum terungkap identitas. 

Oleh karena itu, Tim Penyidik Polres Bireuen menyurati Tim Kedokteran dan Kesehatan atau Dokkes Polda Aceh untuk membantu menyelidiki identitas kerangka mayat itu. 

Begitu juga penyebab korban meninggal yang diperkirakan laki-laki itu.

Kapolres Bireuen, AKBP Mike Hardy Wirapraja SIK MH, didampingi Kasat Reskrim AKP Fadilah Aditya Pratama SIK, menyampaikan hal ini kepada Serambinews.com, Rabu (8/9/2021). 

“Polres Bireuen memohon tim Dokkes Polda Aceh untuk turun ke Bireuen melakukan pemeriksaan terhadap mayat itu, sehingga diharapkan bisa memberi petunjuk tentang identitas korban," kata Kapolres Bireuen

Kapolres mengatakan jika sudah diketahui identitas, maka akan memudahkan tim Polres Bireuen melakukan penyelidikan lanjutan tentang penyebab korban meninggal dunia.

Ditanya Serambinews.com, berapa saksi sudah dimintai keterangan, Kasat Reskrim mengatakan secara resmi baru satu orang, yakni Zainab (37), ibu rumah tangga yang pertama kali menemukan kerangka mayat ini. 

Sedangkan yang lainnya belum. 

Ini baju, celana, dan CD kerangka mayat

Seperti diberitakan Serambinews.com sebelumnya, kerangka mayat ditemukan di sebuah kebun di Gampong Padang Kasab, Kecamatan Peulimbang, Kabupaten Bireuen, Aceh, Senin (6/9/2021) sekitar pukul 14.00 WIB.

Saat ini, kerangka mayat diperkirakan laki-laki itu masih di ruang jenazah Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD dr Fauziah Bireuen.  

Berdasarkan hasil identifikasi tim Polres Bireuen sebagaimana perintah Kapolres Bireuen, ada sejumlah barang bukti yang mungkin bisa menjadi petunjuk tentang identitas korban.

Kapolres Bireuen, AKBP Mike Hardy Wirapraja SIK MH didampingi  Kasat Reskrim AKP Fadillah Aditya Pratama SIK melalui Kaur Identifikasi Aipda Azrul Aswan, menyampaikan hal ini kepada Serambinews.com, Senin (6/9/2021) malam. 

Aipda Azrul Aswan menyebutkan barang bukti yang kemungkinan bisa jadi petunjuk itu, yakni satu baju kaos lengan panjang merek Valcom warna hijau, celana kain panjang warna krem merek Jolocas. 

Terakhir, celana dalam atau CD merek Codigo warna biru.

"Sedangkan celana panjang tidak jelas warnanya lagi," ujar Kaur Identifikasi Polres Bireuen, Aipda Asrul Aswan kepada Serambinews.com, pukul 21.00 WIB, Senin (06/09/2021). 

Sebagaimana perintah Kapolres Bireuen, kata Aipda Asrul, pihaknya akan melakukan pengembangan dan  menginformasikan melalui Kapolsek tentang temuan dan barang bukti yang didapatkan. 

Diperkirakan sudah empat minggu meninggal

Aipda Asrul menambahkan kerangka mayat saat ditemukan sebagian sudah berserakan. 

Korban diperkirakan sudah tiga atau empat minggu lalu meninggal dunia. 

Kaur Identifikasi Polres Bireuen ini menambahkan kemungkinan besar, kerangka mayat ini bukan warga Peulimbang atau sekitarnya.

Pasalnya, banyak warga yang datang melihat mengaku tak kenal dan yang lebih penting tak ada laporan kehilangan di kawasan itu akhir-akhir ini. 

"Selain pengembangan lapangan, tim juga menelusuri laporan laporan orang hilang atau pergi tanpa jelas keberadaannya saat ini," ujar Apda Asrul. 

Penemu merasa ada yang minta tolong

Seperti diberitakan sebelumnya, Zainab (37), ibu rumah tangga (IRT) penemu kerangka mayat tanpa identitas di salah satu kebun Desa Padang Kasab, Kecamatan Peulimbang, Bireuen, merasa seperti ada yang meminta tolong.  

Perasaan itu, dialaminya jelang ia menemukan kerangka mayat ini di salah satu kebun Desa Padang Kasab, Kecamatan Peulimbang, Kabupaten Bireuen, Aceh.

Sedangkan kerangka mayat diperkirakan laki-laki itu ia temukan tertutup daun kelapa, Senin (6/9/2021) sekitar pukul 14.00  WIB.

Mayat tanpa identitas ini tergeletak di rumput berjarak sekitar 5 meter dari birem jalan raya Gampong Padang Kasab hingga kini belum diketahui identitasnya. 

Tim Identifikasi Polres Bireuen dipimpin Kaur Identifikasi Satreskrim Polres Bireuen, Aipda Azrul Aswan, mengevakuasi mobil ambulan Puskesmas Peulimbang ke kamar mayat RSUD dr Fauziah.

Zainab, warga Padang Kasab Peulimbang, didampingi sejumlah warga lainnya menceritakan setelah shalat Zuhur dan selesai makan siang, ia pergi ke kebun itu mencari daun kelapa jatuh untuk dibuat sapu lidi. 

"Tiba-tiba saya merasa seperti ada orang yang meminta tolong," kata Zainab.

Kemudian, saat meraut daun kelapa di lokasi, wanita ini mengaku tiba-tiba kakinya tersepak sebuah benda. 

Saat dipastikannya ternyata tengkorak kepala manusia, sehingga ia langsung pulang melapor temuan itu kepada mertua dan anggota keluarganya di rumah.

Sedangkan sebelumnya, kata Zainab, dirinya juga pernah ke kebun itu dan mencium seperti ada bau bangkai, namun ia mengira hanya bangkai binatang mati. 

"Saya tadi tidak ada niat kemari, tapi memang seperti ada orang yang minta tolong," ulangnya lagi. 

Anggota Babinsa Padang Kasab, Koptu Safrijal, mengatakan pihaknya setelah mendapat informasi temuan kerangka mayat itu, langsung melapor ke Pos Polisi dan Pos Ramil Peulimbang dan mengamankan lokasi.

Sedangkan Kapospol Peulimbang, Aiptu Alfian, mengatakan setelah mendapat informasi temuan kerangka mayat, ia bersama Danposramil Peulimbang Peltu Supriadi bersama anggota langsung ke lokasi. 

Selain itu, juga melaporkan temuan itu ke Polres Bireuen serta amankan lokasi sambil menunggu tiba tim Identifikasi.

Kapolres Bireuen, AKBP Mike Hardy Wirapraja, SIK MH melalui Kasatreskrim AKP Fadillah Aditya Pratama, SIK melalui Kaur Identifikasi, Aipda Azrul Aswan kepada Serambinews.com menyampaikan hasil olah TKP. 

Bahwa kerangka mayat itu diduga laki-laki, pasalnya dari TKP, polisi menemukan korban memakai celana panjang, baju kaus panjang motif warna hijau. 

"Mayat itu diperkirakan sudah tiga minggu lebih atau sebulan," jelas Kaur Identifikasi.

Selanjutnya, kata Aipda Azrul, kerangka ini dibawa ke kamar mayat RSUD dr Fauziah Bireuen untuk divisum.

Keterangan pihak PMI

Sebelumnya diberitakan, Irwandi, pengurus PMI Ranting Jeunieb, kepada Serambinews.com, mengatakan melihat kerangka mayat itu, diperkirakan sudah meninggal sebulan lebih.

Kerangka mayat itu diperkirakakan laki-laki karena masih melekat celana kain di badannya. 

“Dari celana kain yang sudah kotor dan koyak itu, sepertinya berjenis kelamin laki-laki. Sedangkan identitas lainnya belum didapatkan,” ujarnya.

Beberapa saat kemudian, tim dari Polsek Jeunieb, Polres Bireuen tiba di lokasi dan melakukan identifikasi.

Kerangka mayat kemudian dibawa ke RSUD dr Fauziah Bireuen untuk dilakukan identifikasi.

Dikonfirmasi Serambinews.com secara terpisah, Kapolres Bireuen, AKBP Mike Hardy Wirapraja SIK MH melalui Kasubbag Humas Polres Bireuen didampingi Paur Humas Bripka Safwan Rizal, membenarkan informasi itu. 

Menurut Bripka Safwa, kerangka mayat itu sudah dibawa ke RSUD dr Fauziah Bireuen

“Tim dari Polres Bireuen sedang melakukan tugasnya, identitas tidak ada sama sekali dan tidak ditemukan di lokasi,” ujar Bripka Safwan Rizal.

Kasat Reskrim Polres Bireuen, AKP Fadilah Aditya Pratama SIK melalui Kanit Identifikasi Polres Bireuen, Aipda Asrul Azwan kepada Serambinews.com mengatakan mereka sedang melakukan identifikasi.

“Kami masih melakukan identifikasi,” ujarnya. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved