7 Pemural Tuangkan Imajinasi di Tembok Gedung Kompas Gramedia Sepanjang 110 Meter
Menurut Candra, kelima nilai tersebut bagi #RepaintIndonesia jadi prasyarat bagi bangsa Indonesia menjadi bangsa yang maju dan harmonis.
Muklay dinobatkan sebagai 1dari 30 under 30 versi majalah Forbes dan sempat menggelar pameran tunggal di Tokyo, Jepang, pada 2020.
Tujuh pemural muda Indonesia menuangkan imajinasinya tentang Indonesia baru di tembok sisi utara gedung Kompas Gramedia, Palmerah Selatan, Jakarta Pusat.
3. Shane Tiara
Wanita yang juga dikenal sebagai Shane Tortilla diketahui lahir dan besar di Jakarta.
Ia adalah seorang ilustrator, comic artist, dan mural artist, tetapi sering kali menyebut sendiri sebagai visual entertainer.
4. Mayumi Haryoto
Keturunan Jepang dan Indonesia ini karyanya penuh dengan emosi dan sentimentalitas, coba menghubungkan hasrat manusia dan pencarian makna dan pengalaman baru.
Sangat dipengaruhi oleh senitradisional Asia Timur yang bercampur dengan kecintaannya pada dunia desain, pulp art, dan budayanerd, ia mencoba menciptakan perpaduan yang menarik antara sentimental masa lalu dan kepekaan modern.
Ia pernah bekerja dengan berbagai brand besar dan telah memamerkan karyanya di beberapa kota seperti Jakarta, Bandung, Michigan, London, dan Frankfurt.
5. Mohammad Taufiq 'Emte'
Ia telah lebih dari 20 tahun menjalani karier sebagai seniman, ilustrator, dan desainer grafis.
Terkenal dengan inisialnya Emte sekilas terdengar seperti ‘empty’ alias ‘kosong’.
Sebagai seniman visual, sejak 2001 ia aktif dan konsisten berpameran, terlibat berbagai proyek kesenian, serta berkolaborasi dengan berbagai commercial brand.
6. Bunga Fatia
Seorang seniman visual yang bermula dari Street Art sejak 2011.