Berita Pidie
Guru Besar UIN Ar-Raniry Banda Aceh Isi Tausiah di Pidie, Ini Beberapa Pesan Penting
"Betapa banyak manusia yang diberikan nikmat namun tidak seberapa banyak orang dapat menikmatinya," ujarnya di hadapan ratusan jamaah.
Penulis: Idris Ismail | Editor: Nur Nihayati
"Betapa banyak manusia yang diberikan nikmat namun tidak seberapa banyak orang dapat menikmatinya," ujarnya di hadapan ratusan jamaah.
Laporan Idris Ismail I Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Guru besar Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh, Prof Dr H Fauzi Shaleh MA, Minggu (28/11/2021) mengisi tausiah agama yang diselenggarakan oleh Jamaah Safari Subuh Masjid Agung Al-Falah Kota Sigli, Pidie yang berlangsung di Masjid Baitul Huda, Kemukiman Blang Malu, Kecamatan Mutiara Timur.
Dalam pesan tausiah selama 36 menit tersebut guru besar UIN Ar-Raniry Banda Aceh itu menyampaikan tentang pentingnya mensyukuri nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT.
"Betapa banyak manusia yang diberikan nikmat namun tidak seberapa banyak orang dapat menikmatinya," ujarnya di hadapan ratusan jamaah.
Kebanyakan nikmat yang diberikan oleh Sang Khaliq kepada hamba-Nya namun dalam cita rasa tidaklah sama.
Hal ini tidak terlepas dikarenakan pendalaman jiwa dalam mengakomodir rasa syukur yang berbeda.
Menurut pakar ahli sastra Arab UIN ini bahwa hidup dalam kemewahan atau bahkan glamor namun dikarenakan tidak pernah ada sikap jiwa bersyukur, maka hidup seseorang itu menjadi neraka dalam kesehariannya.
Baca juga: Waspada! Musim Penghujan Sudah Datang, BPBD Agara Minta Warga Siaga Bencana Banjir dan Longsor
Baca juga: VIDEO Usai Kecelakaan, Bambang Soesatyo Mengaku Tetap Senang: Pengalaman Berkesan Tak Terlupakan
Baca juga: Hampir 100 Ribu Orang Warga Bireuen Sudah Divaksin, Bupati juga Turun Memberi Semangat
Patut diketahui, manusia yang 'Gila' hidup dunia maka jiwanya selalu digoncangkan dengan tipuan 'Rasa' atau lebih kerap disebut dalam analogi 'Dipeugeut Lee Yuem'.
Sehingga kepuasan secara hakiki tidak akan pernah dinikmati.
"Berkiblatkan pada kehidupan sosok junjungan kehidupan Nabi Muhammad SAW dengan segala keterbatasan dan kesederhanaannya namun hidupnya selalu merasakan nikmat yang tiada tara dan paling paripurna.
Sehingga Baginda Nabi Besar Muhammad SAW kerap mengucapkan Baiti Jannati (Rumahku syurgaku),"jelasnya.
Menurut Prof Fauzi, kebahagian hidup atau lebih elok dikata orang kaya yang sejati adalah bukan bergelimpangannnya harta dalam hidup. Akan tetapi, orang kaya sejati itu adalah ketika merasa cukup lewat merasa apa yang didapat atas limpahan rahmad yang diterima. Maka orang yang memiliki sikap seperti itu dia akan mencapai kebahagiaan hidup paling bahagia baik didunia dan akhirat.
Hidup dunia ini tidak pernah abadi maka segala harta yang dititipkan maka dapatlah jadikan sebagai modal awal untuk mengabdi kepada Allah SWT yaitu lewat bersedekah.
'Sedekah merupakan esensinya harta sebagai implementasi rasa syukur yang menjadikan pesona hidup jauh lebih berkah dalam menebar kebajikan bagi segenap insan manusia,"pungkasnya. (*)