Berita Banda Aceh
Zikir dan Doa Menggema di Area Pinere RSUDZA, Nakes Hingga Spesialis Paru Berurai Air Mata
Sekda Aceh, Taqwallah dan segenap unsur tenaga kesehatan ruang isolasi Pinere Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA), menggemakan zikir dan d
Penulis: Subur Dani | Editor: Mursal Ismail
Iqbal berharap kondisi yang dirasakan olehnya tidak dialami oleh masyarakat lain. Ia mengajak semua pihak untuk menyukseskan program pemerintah, terapkan protokol kesehatan dan ikut vaksin.
Sementara Dokter spesialis paru ruang Pinere RSUDZA, dr Heri, tak mampu menahan tangis saat menceritakan pengalamannya mengidap Covid-19.
Ia menangis tersedu-sedu mengingat istrinya yang ikut terpapar Covid-19 bersamaan dengannya harus kehilangan nyawa.
"Saya tak ingin pengalaman ini dirasakan oleh orang lain, mari semuanya sukseskan vaksin," kata dr. Heri
Mawardi, petugas ambulans jenazah Covid-19 RSUDZA, menceritakan pengalaman sedihnya saat mengantarkan jenazah.
Pernah satu waktu ia harus mengantarkan jenazah ke Simeulue.
Pertama sekali Ia harus menempuh perjalanan selama tujuh jam ke kabupaten Aceh Selatan.
Di sana Ia dikawal ketat tim Covid-19 daerah setempat.
"Dari Aceh Selatan saya harus menaiki kapal untuk berlayar 13 jam menuju Pulau Simeulue. Selama dalam kapal saya tidak dibolehkan keluar dari mobil.
Betapa susahnya saya harus terkurung dalam mobil saat kapal berlayar. Bahkan harus kencing dalam botol minuman," ujar Mawardi dengan nada pilu.
Selama sibuk mengantarkan jenazah, ia harus memulangkan anak dan istrinya ke kampung. Selama itu pula komunikasi dengan keluarga hanya bisa dilakukan melalui video call.
"Kami berharap masyarakat dapat segera menuntaskan vaksinasi, ini sangat penting agar kondisi pandemi ini segera berakhir," ujar Mawardi. (*)