Internasional
Pentagon Perintahkan Penyelidikan Baru Serangan Udara ke Suriah 2019, Tewaskan Puluhan Warga Sipil
Pentagon meluncurkan penyelidikan baru atas serangan udara 2019 ke Suriah. Serangan itu menewaskan puluhan warga sipil di Suriah.
SERAMBINEWS.COM, WASHINGTON - Pentagon meluncurkan penyelidikan baru atas serangan udara 2019 ke Suriah.
Serangan itu menewaskan puluhan warga sipil di Suriah.
Penyelidikan itu hanya berselang dua minggu setelah penyelidikan New York Times mengklaim militer Amerika Serikat (AS) menyembunyikan puluhan kematian non-pejuang.
Menteri Pertahanan Lloyd Austin menginstruksikan Jenderal Angkatan Darat Michael Garrett .
Agar segera meninjau laporan penyelidikan yang telah dilakukan terhadap insiden itu.
Baca juga: Amerika Serikat Pertahankan Pasukan di Irak dan Suriah, Bantu Perangi Sisa ISIS
Dilansir AP, Selasa (30/11/2021) Juru Bicara Pentagon, John Kirby mengatakan Menhan memerintahkan penyelidikan lebih lanjut atas fakta yang terkait dengan itu.
Tinjauan tiga bulan Garrett untuk menilai korban sipil yang diakibatkan oleh insiden itu.
Kemudian, kepatuhan terhadap hukum perang, pencatatan dan prosedur pelaporan, tambah Kirby.
Menurut investigasi Times yang diterbitkan pertengahan November 2021, pasukan khusus AS di Suriah dalam kerahasiaan total.
Saat mengebom sekelompok warga sipil tiga kali pada 18 Maret 2019, dekat benteng Negara Islam (ISIS) Baghouz, menewaskan 70 orang.
Para korban termasuk wanita dan anak-anak.
New York Times melaporkan seorang pejabat hukum AS menandai serangan itu sebagai kemungkinan kejahatan perang.
Baca juga: Menteri Pertahanan AS Minta Penjelasan Serangan Udara Mematikan di Suriah, Anak-anak Jadi Korban
Tetapi pada setiap langkah, militer membuat gerakan yang menyembunyikan serangan itu.
New York Times menemukan serangan itu sebagai salah satu insiden korban sipil terbesar dalam perang melawan ISIS.
Tetapi tidak pernah diakui secara terbuka oleh militer AS.