Paksa Penyandang Tunarungu untuk Bicara, Mensos Tri Rismaharini Tuai Kritikan
wanita berusia 60 tahun itu memaksa seorang penyandang tunarungu untuk berbicara di depan orang banyak.
SERAMBINEWS.COM - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini tuai kritik setelah memaksa tunarunggu untuk bicara.
Kejadian itu terjadi saat acara peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI), Rabu (1/12/2021).
Kala itu, Tri Rismaharini mengajak seorang tunarungu bernama Adi untuk naik ke atas panggung bersama dirinya dan penyandang disabilitas lain.
Pada mulanya, Risma menunjukkan kepada Adi bahwa dirinya melukis pohon kehidupan yang disempurnakan oleh penyandang disabilitas lain bernama Anfield.
Namun, usai mengatakan hal itu, Risma pun meminta Adi untuk berbicara tanpa menggunakan alat bantu.
"Kamu ingin kita tidak merusak bumi kan? Kamu sekarang ibu minta bicara ndak pakai alat, kamu bicara Adi. Kamu bicara," ucap Risma seperti dilansir oleh YouTube Kemensos RI, Kamis (2/12/2021).
Kendati begitu, Risma tetap meminta Adi untuk berbicara sembari memberikan mic ke depan mulutnya.
"Adi kamu bisa bicara sayang," imbuhnya.
Kalimat yang dilontarkan Risma itu pun membuat Adi mulai mengucapkan sepatah dua patah kata yang tidak terdengar jelas.
Adi juga mencoba untuk menuliskan kalimat yang ia sampaikan tersebut.
Namun, Risma justru tidak memperbolehkan Adi menulis.
"Ndak, ndak pakai tulis sayang, kamu bicara," jelas Tri Rismaharini.
Sambil dipandu oleh Risma, Adi mengucapkan sebuah kalimat dengan terbata-bata.
"Adi mau lestarikan alam," ucap Adi.
Usai kalimat yang keluar dari mulut Adi tersebut, penonton pun memberikan tepuk tangan yang meriah.
Hal itu lah yang memicu sejumlah kritikan terhadap Tri Rismaharini.
Menanggapi kritikan tersebut, Risma mengaku belajar dari Staf Khusus Presiden Angkie Yudistia yang merupakan penyandang tunarungu.
Risma yang pernah bertemu Angkie saat menjadi Wali Kota Surabaya pun mengetahui informasi tentang tunarungu.
Risma menjelaskan bahwa kala itu Angkie berbicara belum sejelas sekarang.
Namun, Angkie terus berlatih sehingga kemampuan berbicaranya semakin baik dan jelas.
Pernyataan itu membuat penyandang disabilitas lain bernama Stefan turut angkat bicara.
Ia mengatakan kepada Risma bahwa setiap anak tunarungu memiliki kemampuan yang berbeda-beda.
Stefan juga menambahkana, ada penyandang tuli sejak lahir dan ada penyandang tuli saat penyandang tersebut bertumbuh besar, sehingga harus menghargai setiap jenis kemampuan para penyandang disabilitas.
Risma setuju akan pernyataan Stefan itu, tapi ia ingin anak-anak penyandang tunarungu harus terus dilatih berbicara dan tidak mudah menyerah.
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/PUAN)
Artikel ini telah tayang di Tribunnewswiki.com dengan judul Mensos Tri Rismaharini Tuai Kritikan Usai Paksa Penyandang Tunarungu Bicara
Baca juga: Mulai Pekan Depan, Biaya Transfer Antarbank Resmi Turun jadi Rp 2.500
Baca juga: Usai Divonis, Selegram Herlin Kenza Bayar Denda Rp 12 Juta ke Kas Negara
Baca juga: HEBOH Video Wanita Lakukan Hal Tak Senonoh di Bandara Yogyakarta, Polisi Buru Pelaku