Berita Luar Negeri

Perlombaan Senjata Hipersonik Antara AS dan China Sedang Berlangsung

Militer AS mennyadari bahwa saat ini perlombaan senjata telah memasuki babak baru, yakni melalui teknologi hipersonik

Editor: Muhammad Hadi
PLA
Rudal hipersonik China DF-17 

Perlombaan Senjata Hipersonik Antara AS dan China Sedang Berlangsung

SERAMBINEWS.COM - Perlombaan senjata antara Amerika Serikat dengan China memang sudah nyata.

Hal ini diakui sendiri oleh pihak Amerika Serikat.

Apalagi, China terus mengembangkan berbagai persenjataan yang mematikan untuk memperkuat militernya.

Militer AS mennyadari bahwa saat ini perlombaan senjata telah memasuki babak baru, yakni melalui teknologi hipersonik.

AS pun menyadari saat ini perlombaan senjata antara dirinya dengan China di sektor tersebut sedang berlangsung.

Baca juga: Rusia Sebar S-500, Bisa Cegat Rudal Balistik Antarbenua, Rudal Jelajah Hipersonik dan Pesawat Tempur

Sekretaris Angkatan Udara AS Frank Kendall, pada hari Selasa (30/11/2021), mengakui bahwa perlombaan senjata hipersonik paling mematikan sedang berlangsung antara AS dan China.

Serangkaian uji coba dalam satu tahun terakhir menunjukkan betapa seriusnya kedua negara.

 "Ada perlombaan senjata, bukan hanya soal jumlah, tapi tentang kualitas.

Perlombaan senjata ini sudah berlangsung cukup lama, pihak China telah melakukannya dengan sangat agresif," unggkap Kendall, seperti dikutip Reuters.

Pernyataan Kendall bukan tanpa alasan, pada bulan Oktober lalu, Jenderal Mark Milley mengkonfirmasi tes senjata hipersonik China.

Baca juga: Profesor Asal China Dirampok di Amerika, Keluarkan Kungfu Tapi Takluk Karena Perampok Pakai Senjata

Menurut para ahli, China sedang mengupayakan sistem yang dapat mengorbit Bumi untuk menghindari pertahanan rudal AS.

Sebuah rudal digolongkan ke dalam hipersonik apabila mampu bergerak di atmosfer atas dengan kecepatan lebih dari lima kali kecepatan suara, atau sekitar 6.200 km per jam.

AS sendiri sepanjang tahun ini telah melakukan beberapa uji rudal hipersonik beserta sistem pendukungnya.

Bulan Oktober, Angkatan Laut AS berhasil menguji motor roket pendorong yang akan digunakan untuk menggerakkan kendaraan peluncur yang membawa senjata hipersonik ke udara.

Kendall, dalam pemaparannya di Pentagon, berharap bisa mengumpulkan dana untuk segera menghadirkan sistem baru, termasuk program pengembangan hipersonik.

Baca juga: Jenazah Prajurit Kodam IM yang Gugur di Papua Tiba di Aceh, Langsung Dibawa Pulang Ke Simeulue

Saat ini Pentagon memasuki siklus anggaran tahunan 2023 dan bersiap menghentikan operasi sistem lama yang memiliki biaya perawatan yang mahal.

Beberapa persenjataan unggulan seperti jet tempur A-10, pesawat kargo C-130, serta drone MQ-9, disebut masih akan tetap dipertahankan.

Namun, Kendall mengakui bahwa persenjataan tersebut tidak bisa membuat China takut.

"Saya suka A-10. C-130 adalah pesawat hebat yang sangat mampu dan sangat efektif untuk banyak misi. MQ-9 sangat efektif untuk kontra-terorisme dan sebagainya.

Mereka masih berguna, tapi tidak satu pun dari hal-hal ini yang membuat China takut," lanjut Kendall.

Minat AS pada senjata hipersonik didukung penuh oleh sejumlah produsen senjata lokal. Lockheed Martin, Northrop Grumman, dan Raytheon Technologies telah menggembar-gemborkan program senjata hipersonik mereka kepada investor.

Baca juga: Milad GAM Ke-45, Bendera Bintang Bulan Dikibarkan di Kandang Lhokseumawe, Kemudian Diturunkan

Mereka mengakui saat ini fokus dunia telah beralih ke perlombaan senjata baru.

Saat ini Pentagon masih menimbang banyaknya kontraktor pertahanan untuk menemukan perhitungan anggaran yang tepat.

Divisi penelitian dan pengembangan Pentagon mengakui sistem persenjataan generasi berikutnya menelan biaya yang sangat besar.

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Militer AS: Perlombaan senjata hipersonik dengan China sudah berlangsung

Baca juga: Kisah Warga Lari Selamatkan Diri Saat Gunung Semeru Meletus, Saat Erupsi Seperti Kiamat

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved