Internasional
Vaksin Pfizer Ternyata Tidak Mampu Cegah Penularan Covid-19 Omicron
Vaksin Covid-19 Pfizer buatan perusahaan obat AS ternyata tidak sepenuh mampu mencegah penularan varian Omicron.
SERAMBINEWS.COM, WASHINGTON - Vaksin Covid-19 Pfizer buatan perusahaan obat AS ternyata tidak sepenuh mampu mencegah penularan varian Omicron.
Hal itu berdasarkan studi kecil yang menunjukkan ciri-ciri awal varian itu lebih menular, walau dinilai masih kurang berbahaya dibandingkan varian Delta.
Para ilmuwan masih meneliti elemen-elemen penting dari Covid-19 varian Omicron.
Dimana, informasi rinci tidak akan tersedia dalam dua minggu lagi, seperti dilansir USA Today.
Dalam pengarahan oleh tim respons Covid-19 Gedung Putih pada Selasa (7/12/2021), Dr. Anthony Fauci memperingatkan beberapa kali kesimpulan masih terlalu dini.
Dia kembali mengulangi komentar sebelumnya yang meningkatkan harapan bahwa Omicron tidak akan menjadi momok ketakutan.
“Tampaknya dengan kasus yang terlihat, kami tidak melihat profil penyakit yang sangat parah,” kata Fauci, kepala penasihat medis presiden.
“Faktanya, mungkin dan saya menggarisbawahi mungkin tidak terlalu parah, seperti yang ditunjukkan oleh rasio rawat inap per jumlah kasus baru,'' tambahnya.
Baca juga: Presiden Afrika Selatan Tuduh Pemimpin Dunia Munafik, Beri Tahu Omicron Langsung Diisolasi
Pada saat yang sama, Fauci mencatat bukti dari Afrika Selatan, tempat para ilmuwan pertama kali mengidentifikasi Omicron.
Dimana, menunjukkan varian ini lebih menular daripada pendahulunya, karena menjadi strain dominan di negara itu.
Omicron menyebar dengan cepat melalui bagian selatan Afrika.
Sebuah studi laboratorium baru telah menunjukkan mungkin menghindari beberapa perlindungan dari vaksin Pfizer.
Dr. Warner Greene, Direktur Pusat Penelitian Penyembuhan HIV di Gladstone Institutes di San Francisco, secara ringkas merangkum fitur-fitur nyata Omicron.
“ Virus ini datang dengan dua barel, infektivitas tinggi dan berpotensi menghindari kekebalan,'' kata Greene.
“Tapi mungkin yang kurang, patogenisitasnya,'' tambahnya.
Sedangkan Fauci mengatakan lebih banyak akan diketahui ketika hasil tes arus keluar menjelang akhir minggu depan.
Baca juga: Nepal Laporkan Dua Kasus Pertama Covid-19 Varian Omicron
Tetapi dia menunjukkan sebuah studi baru di Afrika Selatan menunjukkan Omicron menghasilkan tingkat infeksi ulang yang lebih tinggi daripada varian lain.
Itu menjadi indikasi, memiliki setidaknya beberapa kemampuan untuk menghindari kekebalan vaksin.
Rekan anggota tim respons mengatakan AS berada dalam posisi yang baik untuk melawan Omicron.
Sebagian besar berkat vaksin Covid-19 yang melimpah, yang diharapkan memberikan tingkat perlindungan tertentu dari varian baru itu.
Koordinator Jeff Zients menyatakan 12,5 juta dosis vaksin diberikan minggu lalu atau tertinggi sejak Mei 2021.
Bahkan, hampir 7 juta orang Amerika menerima suntikan booster, jumlah mingguan terbesar hingga saat ini.
Namun, AS telah mencatat sekitar 100.000 kasus baru virus Corona setiap hari.
Baca juga: Covid-19 Varian Omicron Mulai Menyebar, Saatnya Beralih ke Masker N95
Dimana, lebih dari 36% populasi, termasuk 28% orang dewasa yang belum mendapatkan vaksinasi lengkap.
“Kami memiliki lebih banyak alat daripada sebelumnya untuk menghadapi Covid-19 dan Omicron,” kata Zients.
"Kami akan terus membuat kemajuan dalam perjuangan melawan virus ini,'' harapnya.(*)