Internasional
Jordania Deteksi Dua Kasus Covid-19 Varian Omicron, Gara-gara Warga Pulang dari Afrika Selatan
Pemerintah Jordania, Jumat (10/12/2021) mengumumkan masuknya dua kasus pertama Covid-19 varian Omicron.
SERAMBINEWS.COM, AMMAN - Pemerintah Jordania, Jumat (10/12/2021) mengumumkan masuknya dua kasus pertama Covid-19 varian Omicron.
Hal itu disampaikan oleh Kementerian Kesehatan Jordania.
Kementerian Kesehatan mengatakan kasus pertama dari warga negara Yordania yang baru saja kembali dari Afrika Selatan.
Disebutkan, tersangka dikarantina di sebuah hotel di ibu kota Jordania, Amman.
Kantor berita Jordania, Petra melaporkan kasus kedua juga dari warga negara Jordania yang belum lama ini meninggalkan negara itu.
Sehingga, menimbulkan kekhawatiran Omicron dapat menyebar di dalam komunitas kerajaan.
Orang kedua juga dikarantina di sebuah hotel di Amman.
Baca juga: Perdana Menteri Polandia Minta Warganya Disuntik Vaksin, Kemunculan Omicron Picu Ketakutan
Menanggapi dua kasus tersebut, Pusat Nasional Manajemen Keamanan dan Krisis kerajaan mengumumkan semua kedatangan harus tes PCR.
Dimana, 72 jam sebelum tiba di Jordania dan tes PCR lainnya setelah memasuki negara itu.
Undang-undang tersebut akan mulai berlaku pada Minggu (12/12/2021).
Tetapi, tidak berlaku untuk anak-anak di bawah usia lima tahun.
Pada akhir November 2021, Jordania memberlakukan pembatasan baru pada penumpang yang bepergian dari Afrika selatan.
Tempat varian baru itu yang sangat bermutasi pertama kali terdeteksi.
Baca juga: Covid-19 Omicron Bakal Menjadi Varian Paling Dominan di Seluruh Dunia
Langkah-langkah tersebut secara efektif melarang masuknya warga negara non-Yordania yang datang dari Afrika Selatan.
Kemudian, dari Lesotho, Zimbabwe, Mozambik, Namibia, Eswatini, dan Botswana.
Warga negara Jordania yang datang dari tujuh negara Afrika ini diwajibkan dikarantina selama 14 hari di sebuah hotel milik negara di bandara Amman.
Jordania, negara berpenduduk 10,2 juta orang, telah melaporkan 11.879 kasus virus Corona sejak awal pandemi.
Di bawah setengah populasinya, sekitar 4,2 juta orang telah menerima satu dosis vaksin Pfizer/BioNTech, AstraZeneca, Sputnik V, atau Sinopharm.
Sementara lebih dari 3,7 juta orang Jordania telah menerima dosis kedua.(*)
Baca juga: WHO Laporkan Virus Omicron Sudah Menyebar di 57 Negara, Pasien Rawat Inap Akan Semakin Meningkat