Internasional

Panglima Perang AS di Timur Tengah Siapkan Opsi Militer, Cegah Iran Produksi Senjata Nuklir

Panglima militer AS untuk Timur Tengah Jenderal Frank McKenzie menegaskan opsi militer disiapkan untuk Iran.

Editor: M Nur Pakar
AFP
Komandan tertinggi militer AS untuk Timur Tengah Jenderal Frank McKenzie 

SERAMBINEWS.COM, LONDON - Panglima militer AS untuk Timur Tengah Jenderal Frank McKenzie menegaskan opsi militer disiapkan untuk Iran.

Dia mengatakan pasukannya memiliki sejumlah pilihan militer yang sangat kuat untuk menghalangi Iran memperluas program nuklir dan rudal balistik.

Ketegangan antara Iran dan AS telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir ini, seperti dilansir AP, Jumat (10/12/2021).

Seiring pembicaraan di Wina, Austria untuk mencegah program nuklir Teheran gagal total.

“Saya pikir … Iran sangat meremehkan kami," kata McKenzie.

"Jika mereka percaya akan dapat terus menyerang dan menyebabkan korban di Irak dan Suriah," tambahnya.

Baca juga: Pasukan AS Gagalkan Penyelundupan Senjata Iran ke Houthi dan Sita 1 Juta Barel Minyak di Laut Arab

"Padahal, masih dapat melakukan negosiasi nuklir dengan kami tanpa efek apapun,” kata Jenderal Frank McKenzie.

Reuters melaporkan Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan menerima pengarahan dari Pentagon pada Oktober 2021.

Dimana, serangkaian opsi militer disiapkan untuk memastikan Iran tidak akan dapat memproduksi senjata nuklir.

Negara-negara Barat menjadi semakin frustrasi dengan Teheran karena lambatnya diplomasi dan sikap kerasnya terhadap masalah ini.

Pembicaraan terhenti selama berbulan-bulan ketika Iran memilih Presiden barunya Ebrahim Raisi.

Teheran terus menolak pembicaraan langsung dengan AS, alih-alih memilih untuk menggunakan perantara.

Iran telah meningkatkan aktivitas nuklirnya dalam beberapa tahun terakhir ini.

Baca juga: Angkatan Udara Arab Saudi dan Amerika Serikat Memulai Latihan Perang Bersama

Termasuk memperkaya uranium pada tingkat yang semakin mendekati yang dibutuhkan untuk membuat bom nuklir.

Teheran bersikeras semua sanksi dicabut sebelum membalikkan keuntungan nuklirnya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved