Internasional

Emmanuel Macron Puji Pilihan Warga Kaledonia Baru, Tetap Bersama Prancis

Presiden Prancis Emmanuel Macron memuji warga Kaladenia Baru yang tetap memilih bersama negaranya. Dia mengatakan masa transisi akan dimulai untuk

Editor: M Nur Pakar
AFP
Presiden Prancis Emmanuel Macron 

SERAMBINEWS.COM PARIS - Presiden Prancis Emmanuel Macron memuji warga Kaledonia Baru yang tetap memilih bersama negaranya.

Dia mengatakan masa transisi akan dimulai untuk Kaledonia Baru setelah para pemilih menolak kemerdekaan.

Dia menambahkan Prancis lebih indah dengan memasukkan pulau-pulau di kawasan Pasifik.

“Masa transisi sudah dimulai," kata Macron, seperti dilansir AFP, Senin (13/12/2021).

"Bebas dari pilihan biner 'Ya' atau 'Tidak', kita sekarang harus membangun proyek bersama," tambahnya.

"Harus ada pengakuan dan saling menghormati martabat semua orang,” kata kepala negara itu.

Baca juga: Filipina Tutup Pintu untuk Pelancong Prancis, Cegah Penyebaran Virus Omicron

Dia mengatakan bisa bangga dengan proses yang dirancang untuk menyelesaikan status pulau-pulau.

Di mana penduduk telah diminta dalam tiga referendum terpisah jika ingin melepaskan diri dari Prancis.

"Malam ini Prancis lebih indah karena Kaledonia Baru telah memutuskan untuk tetap menjadi bagian darinya," tambah Macron.

Dengan semua surat suara dihitung, 96,49 persen menentang kemerdekaan.

Sementara hanya 3,51 persen mendukung, dengan jumlah pemilih hanya 43,90 persen.

Hal itu berdasarkan hasil dari komisi tinggi pulau-pulau itu.

Baca juga: Prancis Terancam Didominasi Covid-19 Omicron Mulai Januari 2022

Juru kampanye pro-kemerdekaan memboikot pemungutan suara.

Dikatakan, mereka ingin itu menunda hingga September 2022 untuk mendapatkan kampanye yang adil.

Ditambahkan, tidak mungkin dilakukan referendum saat angka infeksi virus Corona yang tinggi.

Pengamat mengatakan hasilnya dapat memperburuk ketegangan etnis.

Dimana, komunitas pribumi yang lebih miskin umumnya lebih menyukai kemerdekaan daripada komunitas kulit putih yang lebih kaya.

Macron tidak menyebutkan secara langsung tentang boikot itu.

Tetapi dia mengakui para pemilih sangat terpecah.

Macron menyatakan belasungkawa kepada semua orang yang telah kehilangan orang yang dicintai.(*)

Baca juga: China Terancam Wabah Kolosal Covid-19, Jika Pembatasan Perjalanan Dibuka, Seperti AS dan Prancis

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved