Video
VIDEO Kerbau Mati Mendadak di Abdya Akibat Diserang Penyakit Ngorok
Awalnya kerbau yang mati mendadak sebanyak 13 ekor, yang terdiri atas 2 ekor di kecamatan Babahrot dan 11 ekor Kuala Batee.
SERAMBINEWS.COM,BLANGPIDIE - Jumlah kerbau yang mati mendadak akibat terpapar penyakit septicaemia epizootica (SE) atau penyakit ngorok di kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) bertambah.
Informasi yang diperoleh Serambinews.com, awalnya kerbau yang mati mendadak sebanyak 13 ekor, yang terdiri atas 2 ekor di kecamatan Babahrot dan 11 ekor Kuala Batee.
Namun, kini jumlah hewan ternak yang mati mendadak menjadi 23 ekor.
Jumlah kerbau mati yang bertambah itu, terjadi di daerah pesisir Kecamatan Setia sebanyak 10 ekor.
Kabid Peternakan Dinas Pertanian dan Pangan Abdya, Laili Suhairi meminta masyarakat jika menemukan kerbau menampakkan gejala terpapar penyakit ngorok seperti, mengeluarkan air liur dan lemas, agar segera melaporkan kepada petugas.
“Iya, kami meminta kepada masyarakat, agar penyakit ini tidak menyebar, maka segera melaporkan kepada petugas,” ujar Kabid Peternakan Dinas Pertanian dan Pangan Abdya, Laili Suhairi.
Ia mengaku, sampai saat ini pihaknya terus memantau hewan kerbau yang sudah divaksin, dan sejauh ini belum ada tanda-tanda dan laporan ada penambahan hewan kerbau yang mati mendadak.
Menurutnya, kebanyakan kerbau yang mati itu, adalah yang tidak disuntik vaksin dan kerbau yang liar.
Sehingga dengan mudah terpapar dengan penyakit.
“Alhamdulillah, pascakita suntik vaksin, saat ini belum ada laporan kerbau yang mati mendadak, namun tetap kita pantau,” sebutnya.
Terkait ada penambahan jumlah kerbau yang mati mendadak di Kecamatan Setia, Suhairi menyebutkan, kerbau yang mati mendadak di Setia Budi itu terjadi beberapa waktu lalu.
“Petugas kita sudah turun ke lokasi untuk perlakukan suntik vaksin, guna mengantisipasi terjadinya penyebaran ke kerbau yang lain,” pungkasnya. (*)
Baca juga: Doddy Sudrajat dan Keluarga Panjatkan Doa untuk Vanessa di Tol, Menuai Sorotan dan Kritik
Baca juga: Konferensi Internasional USM: WHO Serius Tanggulangi Penyakit di Dunia