Berita Banda Aceh
Ibu Lansia Terkunci di Kontrakannya 5 Hari tanpa Makanan, Dikerumuni Semut dan Ulat Sudah Meninggal
Sya'diah (73) ibu lanjut usia (lansia) yang terkunci di dalam rumah 5 hari sudah meninggal dunia
Penulis: Misran Asri | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Misran Asri | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Innalilahi wainailahi rajiun, Sya'diah (73) ibu lanjut usia (lansia) yang dirawat di RSU Zainoel Abidin, Selasa (14/12/2021) dini hari, meninggal dunia.
Sebelumnya Sya'diah ditemukan terkunci 5 hari di kontrakannya Dusun Kulu, Gampong Seutui, Kecamatan Baiturrahman, Banda Aceh, .
Sya'diah merupakan seorang janda yang sangat miskin.
Kurang lebih 2 tahun, ibu malang tersebut sudah tinggal di sebuah kontrakan reot bersama anaknya yang diduga alami gangguan jiwa.
Kehidupan Sya'diah pun semakin terpuruk setelah suaminya meninggal dunia sekitar 3 bulan lalu.
Dengan kondisi anak laki-lakinya yang diduga alami gangguan jiwa.
Sehingga janda miskin inipun harus berjuang sendiri mencari nafkah sekedar cukup untuk makan dan bertahan hidup dalam usianya yang sudah sangat renta.
Baca juga: Miris! Lansia di Banda Aceh Ini 5 Hari Terkunci di Kontrakan tanpa Makanan, Dikerumuni Semut & Ulat
Kabar duka, Sya'diah sudah berpulang ke rahmatullah menghadap ilahi rabbi, diperoleh Serambinews.com, dari Grup WhatsApp (WA) 'Forum Gampong Seutui' yang disampaikan langsung Keuchik Seutui, T Amiruddin.
"Innalilahi wainailahi rajiun, telah berpulang ke Rahmatullah ibu Sya'diah warga Gampong Seutui, Dusun Kulu, pada pukul 02.30 WIB dini hari. Tutup usia 73 tahun di RSUZA."
Demikian sepenggal kalimat ungkapan duka yang disampaikan Keuchik Amiruddin pada pukul 02.52 WIB.di grup WA yang diikuti ungkapan rasa duka dari anggota grup lainnya.
Rencananya almarhumah Sya'diah akan dishalatkan di Masjid Taqwa, Gampong Seutui.
Selanjutnya dikebumikan di Gampong Lamtadok, Kecamatan Darul Kamal, Aceh Besar, yang merupakan tanah kuburan milik Gampong Seutui.
Baca juga: Kisah Gadis Meulaboh Korban Mobil Masuk Jurang di Pakpak Bharat, Rencana Wisuda Berakhir Duka
Diberitakan sebelumnya Sya'diah (73), ibu lansia yang hidup dalam kondisi memprihatinkan dan selama ini tinggal bersama anaknya diduga alami gangguan jiwa, diselamatkan staf Kantor Keuchik Gampong Seutui.
Pasalnya janda miskin ini diselamatkan setelah 5 hari terkunci di rumah kontrakannya, Dusun Kulu, Gampong Seutui, Kecamatan Baiturrahman, Banda Aceh, pafa Jumat (10/12/2021).
Informasi tersebut pertama kali diperoleh Serambinews.com dari Keuchik Gampong Seutui, T Amiruddin, pada Sabtu (11/12/2021) malam lalu.
Terkurung di kontrakannya
Keuchik Amiruddin, menceritakan syukur nyawa ibu malang tersebut masih tertolong dan pertama kali diketahui oleh seorang staf Kantor Keuchik Gampong Seutui saat bermaksud mengantar bantuan langsung tunai (BLT) kepada ibu itu, selepas shalat Jumat sekitar pukul 16.00 WIB.
Baca juga: Satu Lagi Mayat Korban Mobil Jatuh Ke Jurang Ditemukan di Sungai Kombih, Keluarga Yakin Tanda Fisik
"Ternyata ibu Sya'diah sudah 5 hari terkurung di kontrakannya dalam kondisi kaki sebelah kanannya patah, tanpa makanan dan mulai dikerumuni semut serta ulat akibat luka darah manis yang beliau derita," ungkap Keuchik Amir.
Kemungkinan, kalau telat diketahui, satu atau dua hari ke depan, mungkin kondisinya akan beda.
"Alhamdulillah, kita masih bisa menyelamatkan beliau," kata Keuchik Amiruddin waktu itu.
Mengetahui hal tersebut, lanjut Keuchik Amir, Pemerintah Gampong Seutui langsung berkoordinasi dengan Tim Kecamatan Baiturrahman untuk proses evakuasi yang turut melibatkan Camat Baiturrahman, M Rizal bersama petugas Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK).
Lalu, ikut turun petugas dari Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu (SLRT) Baiturrahman dan Bidan Desa Gampong Seutui.
Lalu, ibu malang itupun langsung dibawa ke RSUD dr Zainoel Abidin, Banda Aceh untuk mendapatkan penanganan yang lebih intensif.
Baca juga: Ini Data Sementara Penumpang Mobil Travel Aceh Jatuh ke Jurang di Pakpak Bharat, Sumatera Utara
Untuk semua biaya yang ditimbulkan, mulai kebutuhan Ibu Sya'diah selama dirawat di rumah sakit, pembelian pampers hingga mengaji orang yang bertugas menjaga ibu malang tersebut wargapun bahu membahu membantu.
Bahkan Keuchik Amir bersama perangkat Gampong Seutui lainnya ikut melakukan penggalangan dana, termasuk Camat Baiturrahman, M Rizal bersama para pegawai dan stafnya di kecamatan.
Keuchik Amir, mengungkapkan Sya'diah, ibu malang tersebut sudah tinggal sekitar dua tahun di Gampong Seutui, tepatnya di sebuah kontrakan yang jauh dari kata layak, bersama seorang anaknya yang mengalami gangguan jiwa.
"Suami ibu Sya'diah sudah meninggal tiga bulan lalu dan waktu itu kami bersama warga Gampong Seutui juga yang urus semuanya kala itu. Jujur, miris melihat kondisi beliau yang hidup dalam kedaan yang memprihatinkan," sebutnya.
Di samping miskin, tak ada seorang pun yang dapat diharapkan, bahkan sejumlah saudaranya yang dihubungi, mengaku tidak kenal.
"Sayang sekali beliau. Inilah realita yang diterima. Tapi, bagi kita yang masih punya hati dan kemampuan dititipkan rezeki oleh Allah SWT hendaknya menyisihkan sedikit bantuan bagi mereka yang membutuhkan," ungkap Keuchik Gampong Seutui ini.
Baca juga: Harga Emas Hari Ini, Senin (13/12/2021), Berikut Daftar Harga Emas Per Gram
Keuchik Amir menceritakan saat ditemukan di rumahnya Jumat sore itu, ibu Sya'diah tergeletak di atas lantai dalam kondisi tak berdaya.
Karena, selama 5 hari terkurung di kontrakannya itu, tak ada makanan apapun yang dimakan oleh korban, di samping kaki kanannya patah.
"Ibu Sya'diah yang juga menderita darah manis, pada saat kami angkat sudah lengket di lantai. Lalu luka akibat penyakit darah manis yang beliau derita.
Bagian punggungnya sudah nempel di lantai, dan luka di tubuh beliau mulai dikerumuni semut dan ulat yang terus menggerogoti, sayang sekali," ungkapnya.
Lebih lanjut Keuchik Amir mengungkapkan pada saat itu untuk meringankan beban Sya'diah, Pemerintah Gampong Seutui juga sudah mengusulkan zakat dari Baitul Mal Banda Aceh untuk Ibu Sya'diah.(*)
Baca juga: BREAKING NEWS: Gempa Berkekuatan 7,5 Mag Guncang NTT, BMKG Keluarkan Peringatan Tsunami