Mobil Masuk Jurang

Kisah Gadis Meulaboh Korban Mobil Masuk Jurang di Pakpak Bharat, Rencana Wisuda Berakhir Duka

Hari ini, Senin 13 Desember 2021 sejatinya menjadi momen bersejarah bagi sosok  gadis bernama Tata Agusniati

Penulis: Khalidin | Editor: Muhammad Hadi
FOR SERAMBINEWS.COM
Gadis asal Meulaboh, Tata Agusniati, mahasiswi Institut Kesehatan Helvetia Medan Sumatera Utara korban kecelakaan terjun ke jurang dan masuk sungai di Dusun Buluh Didi, Desa Tanjung Mulia, Kecamatan Sitellu Tali Ureng Jehe (STTUJ) Kabupaten Pakpak Bharat, Sumatera Utara 

Laporan Khalidin I Subulussalam

SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM – Senin 13 Desember 2021 sejatinya menjadi momen bersejarah bagi sosok gadis bernama Tata Agusniati.

Betapa tidak, sesuai agenda, wanita kelahiran Meulaboh, Aceh Barat 17 Agustus 1999 tersebut akan mengikuti Yudisium di Institut Kesehatan Helvetia Medan Sumatera Utara.

Tata Agusniati adalah mahasiswi jurusan SI Kebidanan di Medan Sumatera Utara bersama rekannya bernama Khairumi.

“Harusnya ponakan kami ini mengikuti Yudisium hari ini (Senin 13 Desember 2021-red) di Medan, bersama rekannya Khairumi yang jenazahnya telah ditemukan,” ujar Hery, paman korban dalam bincang-bincang dengan Serambinews.com via telepon seluler.

Dikatakan, Tata adalah anak pertama pasangan Jubir HS dengan Samsidar.

Hari ini yang sejatinya menjadi momen bersejarah tidak dapat diikuti sosok wanita pendiam dan kalem tersebut.

Baca juga: BREAKINGNEWS - Mayat Ditemukan di Sungai Kombih Subulussalam, Diduga Korban Mobil Travel Jatuh

Bahkan momen bahagia yakni wisuda yang seharusnya berlangsung pada Kamis 16 Desember 2021 mendatang juga akan gagal diikuti sang gadis Meulaboh ini.

Karena, perjalanan menuju kembali ke kampus berubah jadi malapetaka setelah mobil Toyota Kijang Innova BL 1537 EF  yang ditumpanginya mengalami kecelakaan hingga terjun ke jurang sedalam 35 meter lebih dan masuk sungai.

Menurut Hery yang merupakan paman Tata, sang ponakan dikenal sebagai sosok yang giat belajar dan teguh mengejar cita-cita.

Ini demi harapan untuk masa depan terlebih dalam membahagiakan kedua orang tuanya. Bahkan di waktu sekolah sosok Tata diakui selalu mendapatkan ranking.

Khairumi yang juga sahabat Tata adalah rekannya satu kampus dan bersamaan dalam perjalanan ke Medan untuk yudisium dan wisuda.

Harapan kedua mahasiswi tersebut dapat merayakan momen bahagia pupus.

Begitu pula para orang tua korban yang telah siap-siap menyusul berangkat ke Medan berubah kabar duka.

Adapun mayat yang ditemukan dikenali bernama Khairumi sementara Tata hingga tulisan ini dibuat belum ditemukan.

Tidak banyak informasi yang didapat Serambi atas sosok Tata karena proses wawancara via telepon.

Namun sebelum berangkat, Tata diakui menitip pesan pada sang adik bernama Anisa Ramadhani agar memakai pakaian yang bagus nantinya.

“Pesan korban kepada adeknya, ada pakaian yang ditinggalkan buat adeknya tersayang untuk menghadiri acara wisuda, namun Allah berkehendak lain,” ucap Hery dengan nada terisak.

Baca juga: Gubernur Anies dan Ungkapan Terima Kasihnya untuk Masyarakat Aceh

Saking tekun dan fokusnya belajar, Tata yang masih belia tidak memiliki akun media sosial (medsos) seperti facebook atau Instagram, twitter maupun akun lainnya.

Selain Tata dan Khairumi, korban mobil jatuh yang juga berprofesi sebagai mahasiswi di Medan adalah Fitri Elfirati, wanita berusia 26 tahun warga Dusun Lueng Kubu Batang, Desa Padang Panyang Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya Provinsi Aceh.

Dia mahasiswi di Institut Kesehatan Deli Husada Deli Tua. Meski telah menikah selama setahun lebih dengan Zainuddin, namun Fitri tetap menjalani pendidikan di Medan.

“Dia sudah menikah dan awal tahun depan genap dua tahun. Selama ini dia masih kuliah di Medan, kosnya di Deli Tua,” terang Hj Siti Asri, ibu kandung Fitri.

Hj Siti Asri menceritakan sosok anaknya itu selama ini cukup manja baik kepadanya maupun sama sang ayah termasuk mertua dan suami.

Sementara sang suami, Zainuddin mengakui tidak ada firasat terkait kecelakaan yang menimpa istrinya.

Hanya saja, kata Zainuddin satu firasat yang agak aneh karena beberapa hari sebelum berangkat si isteri sangat manja.

Bahkan, sikap manjanya kata Zainuddin melebihi sebelumnya.

“Firasat hanya sikap manja sangat lebih. Dan berbeda dari sebelumnya, kadang ke kamar mandi pun saya terus diikuti,” ujar Zainuddin

Lebih jauh Zainuddin yang juga bertugas di kesehatan mengaku kontak terakhir dengan istri sekitar pukul 22.00 WIB, Sabtu (11/12/2021).

Saat itu sang istri mengeluh mobilnya masuk air karena ada barang di atas.

Setelahnya, Zainuddin kehilangan kontak karena biasanya dia selalu menyarankan istri tidur di mobil agar sesampai di Medan bisa lebih fresh.

Baca juga: Ini Sopir dan Identitas Sementara Penumpang Mobil Masuk Jurang Perbatasan Subulussalam-Pakpak Bharat

“Kontak terakhir kami pukul 22.00 WIB, dia bilang masuk air dari atas mobil. Saya memang selalu suruh tidur kalau sudah larut malam, biar bisa fresh,” cerita Zainuddin

Kapolres Pakpak Bharat  AKBP Rocky H. Marpaung, SH, SIK, MM menyampaikan info sementara jumlah penumpang mobil nahas ini sebanyak tujuh orang sudah termasuk sopir.

Namun data dan jumlah penumpang tersebut merupakan informasi sementara dan belum sepenuhnya valid.

Data terkait diperoleh dari keterangan keluarga korban yang data dan mengubungi petugas di sana.

Kapolres Pakpak Bharat AKBP Rocky H Marpaung mengirimkan data melalui Wakapolres Kompol E Sibuea.

Dalam data yang diperoleh Serambinews.com tertera an. Arman Yusuf, pria berusia 50 tahun sebagai sopir.

Arman Yusuf juga disebut mantan Kepala Desa Arongan Kab. Aceh Barat. Dan dalam KTP lamanya tercatat sebagai penduduk  Desa Gampong Kubu Kec. Arongan Lambalek. Kab. Aceh Barat.

Sementara penumpang sebanyak enam orang masing-masing  Muhammad Amri Lubis jenis kelamin pria berusia 30 tahun, warga Desa Kuta Trieng Kecamatan Labuhan Haji Barat, Kabupaten Aceh Selatan Propinsi Aceh.

Kemudian  Fitri Elfirati, jenis kelami wanita berusia 26 tahun warga Dsun Lueng Kubu Batang, Desa Padang Panyang Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya Provinsi Aceh.

Lalu Tata Agusnianti, jenis kelamin wanita usia 22 tahun tercatat sebagai mahasiswi STIKES Helvetia Medan.

Tata tercatat beralamat di Jln. Imam Bonjol Dusun COT Desa Seuneubok Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat Provinsi Aceh.

Korban lainnya bernama Sudarseh, jenis kelamin wanita usia 68 tahun  warga RT LK Jambu Resa Ujung Baron Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat Provinsi Aceh.

Selanjutnya Khairumi, jenis kelamin wanita berusia 22 tahun tercatat sebagai Mahasiswi STIKES Helvetia Medan beralamat di Desa Ujong Tanoh Darat Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat Provinsi Aceh.

Baca juga: Tiba di Aceh, Pangdam IM Santuni Anak Yatim

Terakhir Masdi, jenis kelamin pria berusia 49 tahun berprofesi sebagai karyawan swasta beralamat Jln. B. Wijaya Kesuma Kecamatan Medan Selayang Kota Medan Provinsi Sumut.

Kapolres Pakpak Bharat  AKBP Rocky H. Marpaung, SH, SIK, MM bersama Dandim 0206 Dairi Letkol Arm Adietya Yuni Nortono SH, Senin (13/12/2021) turun ke lokasi memantau proses pencairain korban mobil Toyota Innova BL 1537 EF yang masuk jurang.

Mobil warna hitam yang digunakan sebagai travel antar Aceh-Medan, Sumatera Utara tersebut dilaporkan terjun ke jurang dan masuk sungai di Dusun Buluh Didi, Desa Tanjung Mulia, Kecamatan Sitellu Tali Ureng Jehe (STTUJ) Kabupaten Pakpak Bharat, Sumatera Utara.

Selain Kapolres Pakpak Bharat juga ada Wakapolres Kompol E Sibuea bersama Kasatlantas Iptu Mujiono serta Kalak BPBD Jibun Padang.

Dalam keterangan persnya, Kapolres Pakpak Bharat  AKBP Rocky H. Marpaung membenarkan adanya mobil travel yang mengalami kecelakaan tunggal di wilayah hukumnya.

Mobil travel asal Aceh Barat tersebut diduga masuk jurang di jalan nasional Aceh-Medan tepatnya Dusun Buluh Didi, Desa Tanjung Mulia, Kecamatan Sitellu Tali Ureng Jehe (STTUJ).

Peristiwa itu menurut Kapolres AKBP Rocky terjadi pada Minggu (12/12/2021) pagi dan baru diketahui warga sekitar pukul 06.30 WIB.

Pihakya bersama Basarnas Medan, aparat TNI, BPBD Pakpak Bharat serta dibantu SAR dan tim dari Kota Subulussalam sedang melakukan pencarian terhadap korban.

“Terjadi kecelakaan tunggal, namun karena medan lokasinya cukup sulit sehingga kita tetap melakukan upaya lebih keras dalam pencarian korban. Mari sama-sama kita doakan agar korban segera ditemukan dan dievakuasi,”imbau Kapolres AKBP Rocky

Sejauh ini menurut Kapolres AKBP Rocky kendala utama dalam pencarian karena medan dan arus cukup deras.

Untuk itu proses pencarian menggunakan alat berupa kamera dalam air untuk mendeteksi keberadaan korban.

Baca juga: Lionel Messi Jumpa Cristiano Ronaldo, Ini Hasil Drawing Babak 16 Liga Champions 2021-2022

Kapolres AKBP Rocky juga meminta dukungan para wartawan atau jurnalis di sana sehingga korban dapat segera ditemukan.

Ditegaskan, tidak ada batas waktu pencarian terhadap korban mobil masuk jurang. Namun proses pencarian akan terus dilakukan hingga para korban ditemukan dan dievakuasi sesuai aturan.

“Tidak ada batas waktu, kita akan terus melakukan pencarian sampai ketemu, para korban ini kita evakuasi,” ujar AKBP Rocky.

Sementara jumlah korban yang ada dalam mobil nahas itu, Kapolres AKBP Rocky menyatakan belum dapat menyimpulkan.

Jumlah korban masih simpang siur ada informasi menyebutkan penumpang mobil terkait berjumlah tujuh orang namun adapula menyatakan hanya enam orang.

Kendati demikian, kepolisian sudah mendapat laporan dari pihak keluarga terkait penumpang di mobil tersebut berjumlah tujuh orang dan ini hanya data sementara.

Di sisi lain kepolisian mengaku menemukan sejumlah bukti berupa serpihan kaca, sayap dan beberapa komponen mobil seperti aksesoris di lokasi memasuki hari kedua pascakejadian mobil Toyota Kijang Innova BL 1537 EF yang mengalami kecelakaan tunggal hingga terjun ke jurang sedalam 30-an meter di Kabupaten Pakpak Bharat Sumatera Utara para korban belum berhasil temukan.

Baca juga: Mantan Bupati Pidie H M Diah Ibrahim Meninggal Dunia di RSUDZA

Pantauan Serambinews.com, , Senin (13/12/2021) di lokasi kejadian yakni di Dusun Buluh Didi, Desa Tanjung Mulia, Kecamatan Sitellu Tali Ureng Jehe (STTUJ) Kabupaten Pakpak Bharat, Sumatera Utara tim Basarnas Medan telah berada di lokasi.

Selain itu sejumlah keluarga korban juga sudah berada di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk menunggu proses pencarian.

Mobil nahas asal Kabupaten Aceh Barat yang digunakan sebagai travel ke Medan Sumatera Utara tersebut dinyatakan mengalami kecelakaan pada Minggu (12/12/2021) pagi kemarin.

Toyota Innova warna hitam ini disopiri Arman Yusuf (50) warga  Dusun Bakti, Desa Kubu, Kecamatan Arongan Lambalek, Kabupaten Aceh Barat.

Beberapa keluarga korban seperti H Bismi Hasan bersama istri Hj Siti Asri termasuk menantunya Zainuddin telah berada di lokasi kejadian menunggu proses pencarian anaknya yang ikut menjadi penumpang mobil nahas.

Ada pula keluarga sopir yakni Lilis, keluarga dari Sudarsih anak kandungnya bernama Nanang serta para keluarga korban lainnya. Mereka tampak harap-harap cemas menanti informasi pencarian korban.

Sementara Tim Basarnas Medan berjumlah tujuh orang dikomandoi Jiko Purba tiba di Kabupaten Pakpak Bharat Minggu (12/12/2021) malam sekitar pukul 23.30 WIB.

Proses pencarian baru dapat dilakukan pada Senin (13/12/2021) dengan menggunakan sejumlah peralatan.

Namun hasil pengecekan di lokasi petugas menyatakan ada beberapa kendala berupa arus yang cukup deras serta keruh akibat banjir.

Selain itu ruang atau lebar sungai bagian atas cukup kecil yakni antara 3-5 meter namun di sisi kanan kiri terdapat ruang atau rongga sehingga kendaraan dan korban diduga masuk di dalamnya.

Hingga siang proses pencarian korban belum berhasil. Para korban belum satupun ditemukan. Aparat kepolisian, TNI dan masyarakat tampak berada di lokasi kejadian.

Relawan organisasi Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) wilayah Kota Subulussalam turut andil membantu menyebarkan informasi mobil Toyota Innova BL 1537 EF yang terjun ke jurang, Minggu (12/12/2021).

Mobil warna hitam ini dilaporkan masuk jurang sedalam lebih kurang 30-35 meter di Dusun Buluh Didi, Desa Tanjung Mulia, Kecamatan Sitelle Tali Ureng Jehe (STTUJ) Kabupaten Pakpak Bharat, Sumatera Utara.

Sejumlah relawan RAPI wilayah Kota Subulussalam tampak hadir di lokasi kejadian untuk memastikan peristiwa nahas yang menimpa mobil asal Aceh Barat tersebut.

Beberapa relawan RAPI wilayah Kota Subulussalam seperti Baginda Nasution SH dengan call sign 01YZC, kemudian ada pula M Ali Sakti Barat call sign 01YYY, Khalidin Umar Barat dengan call sign 01YZE.

Mereka tiba di lokasi kejadian siang tadi. “Untuk mendapat informasi lebih jelas untuk disebarluaskan kepada warga maupu pihak keluarga, sebagai relawan RAPI kita ikut membantu penyebaran informasi,” ujar Baginda Nasution.

Kecuali itu digrup whatsapp juga tampak antusias para relawan untuk menggali informasi termasuk Mardi dengan Call Sign 01TAX yang mengembangkan informasi ke sejumlah pihak seperti search and rescue (SAR).

Pantauan Serambinews.com, Senin (13/12/2021) di lokasi kejadian yakni di Dusun Buluh Didi, Desa Tanjung Mulia, Kecamatan Sitellu Tali Ureng Jehe (STTUJ) Kabupaten Pakpak Bharat, Sumatera Utara tim Basarnas Medan telah berada di lokasi.

Selain itu sejumlah keluarga korban juga sudah berada di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk menunggu proses pencarian.

Baca juga: Ustad Abdul Somad Sebut 3 Amalan yang Bisa Menolak Musibah, Ayo Diperbanyak Agar Terhindar Bahaya

Mobil nahas asal Kabupaten Aceh Barat yang digunakan sebagai travel ke Medan Sumatera Utara tersebut dinyatakan mengalami kecelakaan pada Minggu (12/12/2021) pagi kemarin.

Toyota Innova warna hitam ini disopiri Arman Yusuf (50) warga  Dusun Bakti, Desa Kubu, Kecamatan Arongan Lambalek, Kabupaten Aceh Barat.

Beberapa keluarga korban seperti H Bismi Hasan bersama istri Hj Siti Asri termasuk menantunya Zainuddin telah berada di lokasi kejadian menunggu proses pencarian anaknya yang ikut menjadi penumpang mobil nahas.

Ada pula keluarga sopir yakni Lilis, keluarga dari Sudarsih anak kandungnya bernama Nanang serta para keluarga korban lainnya. Mereka tampak harap-harap cemas menanti informasi pencarian korban.

Sementara Tim Basarnas Medan berjumlah tujuh orang dikomandoi Jiko Purba tiba di Kabupaten Pakpak Bharat Minggu (12/12/2021) malam sekitar pukul 23.30 WIB.

Proses pencarian baru dapat dilakukan pada Senin (13/12/2021) dengan menggunakan sejumlah peralatan.

Namun hasil pengecekan di lokasi petugas menyatakan ada beberaka kendala berupa arus yang cukup deras serta keruh akibat banjir.

Selain itu ruang atau lebar sungai bagian atas cukup kecil yakni antara 3-5 meter namun di sisi kanan kiri terdapat ruang atau rongga sehingga kendaraan dan korban diduga masuk di dalamnya.

Hingga siang proses pencarian korban belum berhasil. Para korban belum satupun ditemukan. Aparat kepolisian, TNI dan masyarakat tampak berada di lokasi kejadian.

Masyarakat setempat mengaku juga sudah mencoba menyisir lokasi kejadian untuk mencari korban namun tidak berhasil.

Sedangkan penyelaman agak terkendala lantaran kondisi sungai sedang keruh dan banjir. Arus air cukup deras sehingga tidak dapat diselami warga.

Baca juga: Tak Tahan Melihat Tingkah Istri Mandi 6 Kali Sehari, Suami Minta Cerai karena Sudah Hilang Kesabaran

“Kalau kondisi seperti sekarang agak susah karena keruh dan banjir. Biasa kami menyelam kalau kondisi air sedang jernih,” kata Kulat Sagala, warga setempat

Beberapa warga sekitar sempat berupaya turun ke sungai dengan menggunakan tali namun untuk proses penyelaman masih belum bisa dilakukan.

Padahal mobil dan para penumpang diduga masuk ke dalam sungai dan terjepit pada celah batu-batu besar yang membentuk ruang atau rongga di sepanjang sisi kiri kanan sungai.

Di lokasi terdapat sejumlah serpihak bodi mobil berwarna hitam seperti pecahan talang air, bagian bumper, sikat atau sapu lantai sebeng atau anti lumpur, bagian lampu sein dan lainnya.

Lokasi kejadian adalah di jalan nasional Aceh Medan tak jauh dari rumah penduduk. Kondisi jalan di sana mulus dan rata.

Baca juga: Harga Emas Hari Ini, Senin (13/12/2021), Berikut Daftar Harga Emas Per Gram

Mobil yang melaju dari arah Meulaboh menuju Medan Sumatera Utara posisinya sebelah kiri lalu masuk ke jalur kanan hingga menabrak tanah pinggir jurang dan masuk ke sungai Lae Kombih yang berada di bawah.

Berat dugaan sopir dalam keadaan mengantuk hingga hilang kendali. Bahkan diinformasikan jika mobil dan penumpang sempat singgah di sebuah warung di Subulussalam.

Travel ini melaju dari arah Subulussalam menuju Medan, Sumatera Utara beriringan dengan tiga mobil lainnya. Posisi mobil nahas berada di bagian belakang.

“Kami baru tau tadi pagi pas jam 06.30 WIB, ada warga yang bawa anaknya jalan-jalan naik sepeda motor melihat bekas kaya mobil jatuh dan dia informasikan ke saya,” ujar Basar Sinamo warga yang rumahnya berada tak jauh dari lokasi kejadian. (khalidin umar barat)

Baca juga: Tim SAR Medan Bergerak ke Lokasi Mobil Travel Masuk Jurang di Perbatasan Subulussalam-Pakpak Bharat

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved