Kisah Warga Bireuen Boyong Keluarga Ke Jawa Barat, Baru 3 Hari Tiba Malah Toko Untuk Bekerja Ditutup
Pemerintah Aceh melalui Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA) memfasilitasi pemulangan tiga warga Bireuen kurang mampu dari Jakarta
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Fikar W.Eda | Jakarta
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Aceh melalui Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA) memfasilitasi pemulangan tiga warga Bireuen kurang mampu dari Jakarta.
Ketiganya dipulangkan ke Matang Glumpang Dua, Kecamatan Peusangan, Bireuen.
Warga yang dipulangkan yakni Muhammad Ramadhan (24) bersama sepasang suami isteri Aipul Oza (29) dan Nursidah (26) serta dua orang anaknya Muhammad Akbarul (7) dan Rizky (5).
Kepala Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA) Almuniza Kamal S.STP, M.Si, mengatakan, mereka akan dipulang menggunakan bus Putra Pelangi, yang diberangkatkan melalui terminal bus Pulo Gebang, Jakarta Timur, Rabu, 15 Desember 2021.
“Diperkirakan akan tiba di Aceh sekitar lima hari ke depan. Semoga selamat sampai tujuan,” kata Almuniza.
Baca juga: Kisah Gadis Meulaboh Korban Mobil Masuk Jurang di Pakpak Bharat, Rencana Wisuda Berakhir Duka
Almuniza menyebutkan pemulangan masyarakat Aceh yang kurang mampu di wilayah Jabodetabek dan sekitarnya merupakan amanah dari Gubernur Aceh Nova Iriansyah
"Itu yang selalu kita lakukan membantu warga Aceh di perantauan terutama yang kurang mampu, seperti yang mereka alami dipulangkan dari Jakarta," kata Almuniza.
Muhammad Ramadhan yang baru dua bulan berada di Citayam, Bogor, Jawa Barat mengatakan, selama ini ia bekerja di sebuah depot penjual obat yang dikelola oleh orang Aceh.
"Namun, baru sebulan saya bekerja tokonya ditutup pemiliknya. Dengan alasan lagi ada masalah," katanya yang merasa tertipu.
Baca juga: Kisah Kang Adi 35 Tahun Jadi Pengamen, Bentuk Yayasan Untuk Menampung dan Sekolahkan Anak Jalanan
Padahal kata Ramadhan, saat itu baru kedatangan temannya dari Matang Glumpang Dua, Bireuen, untuk bekerja di toko tersebut. Tapi, baru tiga hari sampai di Citayam, tokonya sudah ditutup.
"Pemilik toko itu dulunya padahal meminta saya untuk mencari seorang pekerja. Malah disuruh bawa keluarganya ke sini," katanya.
Ia mengatakan, selama di Citayam tempat tinggal mereka disewa oleh pemilik toko tempat ia bekerja. Tapi, hanya sewa dua bulan.
"Jadi sekarang kita tidak ada tempat tinggal lagi, karena kontrakannya sudah habis masa sewanya," katanya.
Sementara itu, Aipul Oza yang datang bersama dengan isteri dan dua orang anaknya mengatakan, dia mendapatkan tawaran kerja dari Ramadhan.
"Tapi baru tiga hari saya di sini, tokonya sudah ditutup. Sehingga kami di sini tidak tahu mau mengadu kemana," katanya yang sudah sebulan di Citayam.
Baca juga: Kisah Warga Lari Selamatkan Diri Saat Gunung Semeru Meletus, Saat Erupsi Seperti Kiamat
Aipul Oza juga rela menghentikan sekolah anak pertamanya yang baru duduk di bangku kelas dua sekolah dasar (SD).
Karena berharap akan mendapatkan pekerjaan baru di perantauan.
Dengan difasilitasi pemulangan ini ke Aceh, ia mengaku sangat bersyukur dan menyampaikan terima kasih Badan Penghubung Pemerintah Aceh, karena sudah membantu mereka.
"Alhamdulillah, kami sangat bersyukur. Terimakasih banyak Pemerintah Aceh sudah membantu kami," ujarnya.(*)
Baca juga: KISAH Miliader Tak Jadi Cerai Karena Pesan Terakhir Istri, Sang Pelakor pun Dicampakkan