Bukan Cuma Beri Pinjaman, 4.000 Warga China Juga Pindah ke Timor Leste, Rupanya Ini Maksudnya

Bahkan, banyak yang mungkin tidak mendaftarkan kehadiran mereka di kedutaan atau memperpanjang visa mereka.

Sehingga, sulit untuk menentukan jumlah pastinya.

Graeme Smith, seorang peneliti di Departemen Urusan Pasifik dari Universitas Nasional Australia dan pembawa acara The Little Red Podcast, yang menangani urusan China juga mengungkap penelitiannya.

Ia mengatakan, China melihat kepentingan strategis dalam mengakui Timor Leste terlebih dahulu.

Lantaran, persaingan geopolitiknya dengan Taiwan serta potensi Selat Wetar yang dipandang sebagai jalur pelayaran alternatif ke Selat Malaka.

"Alasan tergesa-gesa China dalam mengakui Timor Leste pada 2002, sebagian karena Timor Leste sebagai negara bangsa terbaru di dunia dan salah satu yang diminati oleh para diplomat Taiwan,” kata Smith.

Soares mengatakan, nilai investasi China di Timor Leste "sangat-sangat kecil" dibandingkan dengan Indonesia dan Australia.

Namun, investasi infrastrukturnya lebih terlihat.

China membantu membangun kementerian luar negeri Timor Leste, kementerian pertahanan dan gedung-gedung kantor kepresidenan dan jaringan listrik negara serta jalan raya lintas negara.

Perusahaan China terlihat meningkatkan ekonomi Timor Leste dengan menurunkan harga dan meningkatkan persaingan.

Namun, ada kekhawatiran tentang kolusi di antara bisnis China.

Artikel ini telah tayang di Suar.id dengan judul 4.000 Warga China Pindah ke Timor Leste, Ternyata bukan cuma Beri Pinjaman Negara, Industri Kecil di Bumi Lorosae juga Dikuasai Sebagian Besar Orang Tiongkok, Rupanya Punya Maksud Tersembunyi!

Baca juga: Militernya Tak Diperhitungkan Dunia, Tentara Timor Leste Kerja Sama dengan Angkatan Laut AS,Ada Apa?

Baca juga: Dulu Pede Lepas dari Indonesia karena Punya Minyak, Timor Leste Malah Terciduk Selundupkan BBM

Baca juga: Dulu Pede Lepas dari Indonesia karena Punya Minyak, Timor Leste Malah Terciduk Selundupkan BBM

Baca juga: Minyaknya Segera Habis, Nasib Timor Leste Bak Anak Tiri di Asia Tenggara Hingga Ditolak Masuk ASEAN