Jenazah Amri Ditemukan pada Hari Ketujuh, Korban Ke-5 Mobil Travel Terjun ke Jurang
Satu lagi korban mobil travel Toyota Innova BL 1537 EF yang terjun ke jurang dan masuk dalam sungai Lae Kombih, Kabupaten Pakpak Bharat
SUBULUSSALAM - Satu lagi korban mobil travel Toyota Innova BL 1537 EF yang terjun ke jurang dan masuk dalam sungai Lae Kombih, Kabupaten Pakpak Bharat, Sumatera Utara, Minggu (12/12/2021), ditemukan.
Jenazah Amri yang ditemukan pada Sabtu (18/12/2021) pagi atau hari ketujuh pencarian korban kecelakaan tunggal itu, teridentifikasi sebagai Muhammad Amri Lubis (30).
Pihak keluarga yang mengidentifikasi korban lewat ciri-cirinya adalah Dedy Imran Lubis yang merupakan abang kandung Muhammad Amri Lubis.
Tanda-tanda yang ada pada korban antara lain penandaan celana, gasper militer, bekas luka kecelakaan di betis, serta kulit putih.
Jasad Amri ditemukan hanyut terbawa arus Sungai Lae Kombih, kawasan Desa Sikelang, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam, pada jarak sekitar 15 kilometer dari lokasi kejadian.
Informasi yang dihimpun Serambi, jenazah korban ditemukan dan dievakuasi oleh tim Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) Kota Subulussalam.
"Alhamdulillah, tadi pagi (kemarin pagi-red) kita berhasil menemukan dan mengevakuasi satu jenazah lagi yang kemudian dikenali sebagai Muhammad Amri Lubis," ungkap Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Subulussalam, Adita Karya, kepada Serambi, Sabtu (18/12/2021).
Menurut Adita, jenazah Amri Lubis ditemukan hanyut terbawa arus Sungai Lae Kombih sekitar pukul 05.00 WIB.
Lokasi penemuannya, lanjut Adita, berada di sekitar kawasan pemandian alam Desa Sikelang, yang tak terpaut jauh dari posko.

Temuan itu langsung ditindaklanjuti dan tim Pusdalops mengevakuasi jasad korban dengan menggunakan perahu karet dan selanjutnya dibawa ke RSUD Kota Subulussalam.
Adita Karya menambahkan, Tim Pusdalops kembali melakukan penyisiran ke hulu sungai Lae Kombih.
Hal ini dilakukan untuk mempercepat proses pencarian dua korban mobil jatuh ke jurang tersebut yang belum ditemukan.
Adita berharap, kedua penumpang ini dapat ditemukan, sehingga pihak keluarga segera melaksanakan proses fardhu kifayah jika korban ditemukan dalam kondisi sudah meninggal dunia.
Pernah bertugas di Wamena Muhammad Amri Lubis adalah pria kelahiran Pematang Siantar, Sumatera Utara, pada 20 Maret 1991.
Ia menamatkan pendidikan S1 Pendidikan Biologi di Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh pada tahun 2014.
Baca juga: Tim Gabungan Sudah Evakuasi 5 Korban Mobil Travel Terjun Jurang, Kapolda Aceh Beri Apresiasi
Setelah itu, ia mengikuti Pendidikan Profesi Guru di Universitas Negeri Medan (Unimed) pada tahun 2015-2016 Semasa hidupnya, Amri pernah menjadi guru pada Program Sarjana Mendidik di daerah Terdepan,Terluar, dan Tertinggal (SM3T) dengan lokasi tugas Wamena, Kabupaten Lany Jaya, Papua.
Ia juga pernah mengikuti Program Nusantara Jaya di Kalimantan Barat (Kalbar) pada tahun 2017 lalu.
Amri adalah anak keempat dari pasangan Amir Lubis (alm) dan Mimi Mariana Barus.
Ia menikah dengan Khana Sari Pertiwi, gadis asal Labuan Haji, Aceh Selatan, pada 19 Juni 2018.
Anak pertama mereka yang lahir pada 11Juni 2019 diberi nama Syahida Anjani Lubis.
Sedangkan anak kedua korban baru 6 bulan dalam kandungan Pada 7 Desember 2021, Amri mengikuti ujian guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahap 2.
Saat hasil seleksi diumumkan pada 17 Desember 2021, Amri dinyatakan lulus.
Namun, takdir berkata lain.
Amri menjadi satu dari tujuh korban mobil travel yang terjun ke jurang dan hingga kini belum ditemukan jenazahnya.
Sehingga ia tak bisa lagi menyaksikan anak keduanya lahir dan menjalankan tugas sebagai guru PPPK.
Untuk diketahui, hingga kemarin atau hari ke-7 pencarian sudah lima orang dari 7 korban kecelakaan maut itu ditemukan.
Mereka terdiri atas tiga perempuan dan dua laki-laki.
Tiga perempuan yang ditemukan yaitu Khairumi (22) tahun warga Aceh Barat, Fitri Elfirati (26) warga Nagan Raya, dan Tata Agusniati (22) warga Aceh Barat.
Ketiganya tercatat sebagai mahasiswi Institut Kesehatan Helvetia, Medan, Sumatera Utara.
Sedangkan dua pria yang ditemukan yaitu Arman Yusuf (50), sopir mobil nahas tersebut dan Muhammad Amri Lubis (30), warga Desa Kuta Trieng, Kecamatan Labuhan Haji Barat, Aceh Selatan.
Kini, masih ada lagi dua korban yang belum ditemukan masing-masing satu pria dan satu perempuan.
Mereka adalah Sudarsih (63), perempuan, warga RT LK Jambu, Desa Ujung Baroh, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat; serta Masdi (49), pria, karyawan swasta, alamat Jalan B Wijaya Kesuma, Kecamatan Medan Selayang, Kota Medan.
Kondisi Sungai Hambat Proses Pencarian Korban
Sungai Lae Kombih yang mengalir di sepanjang sisi jalan nasional kawasan Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe (STTUJ) Kabupaten Pakpak Bharat, Sumatera Utara, tempat mobil travel asl Aceh Barat jatuh, kondisinya cukup ekstrem.
Pantauan Serambi pada Selasa (14/12/2021) serta berbagai sumber yang ditanyai di lokasi kejadian menjelaskan, kondisi Lae Kombih yang cukup ekstrem seperti berarus kencang, airnya keruh, dan berpalung.
Palung sungai ini berada di sepanjang sisi kiri kanan dengan kedalaman hingga belasan bahkan diduga mencapai puluhan meter.
Palung atau cekungan topografi dasar sungai di bagian samping ini menjadi penghambat proses pencarian korban.
Kulat Sagala, warga Tanjung Mulia, Kecamatan STTUJ Pakpak Bharat, sangat memahami topografi sungai Kombih di kawasan Pakpak Bharat tersebut karena saat kemarau pria paruh baya ini sehari-hari mencari ikan dengan cara menyelam.

Meski permukaan sungai tidak lebar dan bervariasi, menurutnya, namun di bagian sisi kanan kiri berpalung serta ada banyak bebatuan di sepanjang aliran sungai tersebut.
Lebar sungai juga bervariasi, terkadang melebar dan menyempit serta berarus kencang, sehingga menyulitkan relawan untuk menyisir lokasi.
Masyarakat setempat menyampaikan bahwa di sepanjang sungai Lae Kombih ada tempat-tempat yang berpalung.
“Kalau kita tengok sepintas, sungai ini tidak lebar tapi di sepanjang sisi kanan dan kirinya berpalung, ada ruang atau rongga-rongga lebar.
Kalau istilah kami sungai ini bersayap,” ujar Kulat Sagala.
Selain berpalung atau berongga di sisi kiri kanan, Kulat Sagala menyatakan, arus sungai itu sekarang cukup deras lantaran debit air meninggi akibat musim penghujan, serta airnya keruh.
Kondisi arus kencang dan air keruh juga menyulitkan proses pencarian korban mobil jatuh di Sungai Kombih tersebut.
Bukan itu saja, jalur ke lokasi atau akses menuju sungai sangat ekstrem karena bertebing sangat terjal.
Kemiringan tebing di atas sungai ke badan jalan nasional nyaris mencapai 90 persen dan bahkan menyerupai dinding tembok.
Padahal, sungai yang tepat persis berada di sisi kiri jalan Medan-Aceh atau sekitar 1 meteran dari aspal.
Sedangkan di bagian bawah sudah merupakan aliran sungai.
Atas kondisi sungai berpalung itu, warga mengaku setiap kendaraan yang mengalami kecelakaan di kawasan tersebut sulit ditemukan.
Kendaraan biasanya masuk ke dalam palung dan korban baru ditemukan dalam kondisi hanyut terbawa arus.
“Bahkan terkadang 3 sampai 4 hari korban baru keluar dari palung atau rongga sungai dan hanyut,” jelas Kulat.
Kecuali itu, warga setempat juga menyebut-nyebut istilah mistis di sepanjang jalan nasional kawasan STTUJ.
Sebenarnya, menurut warga, kawasan lokasi mobil travel yang jatuh tersebut bukanlah Buluh Didi, tapi Tapian Raja.
Tapian Raja adalah bahasa setempat (Pakpak) yang artinya pemandian raja.
Warga juga menyebutkan jika di seberang sungai terdapat sebuah makam dengan panjang hingga belasan meter.
Di sana juga dikenal sebagai kekuasaan marga angkat, sedangkan seberang sungai kekuasaan marga berutu.
Aneka informasi disampaikan masyarakat menyangkut kondisi alam di STTUJ hingga fenomena mistis yang kental di kalangan warga di sana.
Lokasi tersebut juga saban tahun menelan korban jiwa dari sederet kecelakaan yang menimpa pengguna jalan. (lid)
Baca juga: Ayah Korban Mobil Travel: Pulanglah Anakku!
Baca juga: Duka Zubir Hasan, Ayah Tata Korban Mobil Travel Jatuh ke Jurang di Pakpak Bharat, Pulanglah Anakku!
Baca juga: Mayat Sopir dan Satu Lagi Penumpang Mobil Travel Ditemukan