Luar Negeri
Malaysia Diterjang Banjir Parah, 30.000 Jiwa Mengungsi, Curah Hujan Sehari Setara Satu Bulan
Lebih dari 30.000 orang terpaksa mengungsu di delapan negara bagian, dengan lebih dari 14.000 di antaranya berada di negara bagian Pahang.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Safriadi Syahbuddin
Sahadan mengatakan, awalnya mereka berniat tinggal di atap rumah mereka karena mengira banjir tidak akan terlalu parah.
Namun, dia segera menyadari bahwa banjir kali adalah yang terburuk yang dia alami sejak menetap di Bukit Kuin lima tahun lalu.
“Air naik dengan cepat dan meskipun kami telah memindahkan barang-barang penting ke tempat yang tinggi,”
“Pada akhirnya semuanya tidak dapat diselamatkan karena kami tidak punya waktu untuk mengambilnya,”
“Hal terpenting yang ada di benak kami saat itu adalah menyelamatkan diri kami sendiri,” katanya.
Baca juga: Kisah Wanita Aceh ke Malaysia, Diturunkan di Laut bersama Bayinya Hingga Akhirnya Ditangkap Polisi
Sementara itu di Pelating Jaya, Sleangor, sebuah keluarga dengan tiga anak kecil di Shah Alam terjebak di lantai dua rumah mereka sejak pukul 6 sore, Sabtu (18/12/2021).
Kalsum Mohd Razali (37), mengatakan, dia, suami dan tiga anaknya yang masih kecil, berusia 2, 6 dan 8 tahun, kehabisan makanan dan minuman.
“Kami aman saat ini tetapi kami hanya khawatir anak-anak kami tidak memiliki makanan dan minuman. Di sini juga tidak ada listrik,” katanya.
Dia mengatakan ada banyak orang lain di daerahnya yang juga terjebak di dalam rumah lantai dua.
“Kami mencoba berteriak minta tolong ketika kami melihat helikopter lewat tetapi tidak ada yang datang untuk menyelamatkan kami. Kami berharap bantuan akan segera datang, ”katanya.
Sementara itu, Yuvan (25), dan ibunya (65), masih terjebak di rumahnya di Taman Sri Muda, Shah Alam.

Dia mengatakan mereka tidak punya pilihan selain pergi ke lantai tiga rumah mereka setelah banjir merendam lantai dua rumah mereka.
“Kami sudah terjebak di sini sejak jam 5 sore kemarin (Sabtu). Ketika kami ingin pergi, jalan diblokir oleh pihak berwenang dan mereka mengatakan tidak ada mobil yang diizinkan,” katanya, dilansir dari Free Malaysia Today.
Dia mengatakan mereka telah memasang baju kuning di luar rumah untuk menunjukkan bahwa ada orang di dalam dan mereka telah meminta bantuan sejak kemarin.
“Kami hanya memiliki roti, susu, dan air untuk memenuhi kebutuhan kami hari ini. Dan kita berdoa semoga tidak hujan lagi karena air akan naik lagi dan kita sudah berada di lantai paling atas,” katanya.