Luar Negeri

Tujuh Mayat Warga Sipil Termasuk Dua Anak-anak Ditemukan Usai Serangan Helikopter Militer Myanmar

Laporan Myanmar Now menyebutkan Selasa (21/12/2021) bahwa dari korban tewas itu, terdapat tujuh warga sipil, termasuk dua anak-anak.

Editor: Faisal Zamzami
AFP
Putri Zwee Htet Soe, seorang pengunjuk rasa yang tewas dalam demonstrasi menentang kudeta militer pada 3 Maret, menangis saat pemakaman ayahnya di Yangon pada 5 Maret 2021. 

SERAMBINEWS.COM – Sedikitnya sembilan mayat ditemukan di wilayah tengah Myanmar menyusul dugaan serangan udara pasukan militer.

Laporan Myanmar Now menyebutkan Selasa (21/12/2021) bahwa dari korban tewas itu, terdapat tujuh warga sipil, termasuk dua anak-anak.

Dilansir dari Al Jazeera, situs berita Myanmar Now melaporkan bahwa mayat-mayat itu ditemukan anggota tim pencarian dan penyelamatan yang mencapai pinggiran Desa Hnan Khar di Kota Gangaw wilayah Magway setelah serangan itu.

Laporan itu menyebutkan, hanya dua dari korban yang merupakan anggota pasukan pertahanan diri anti-kudeta (milisi), sedangkan sisanya adalah penduduk desa.

Berita penemuan itu muncul ketika penduduk di daerah itu dan juru bicara milisi anti-kudeta mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa pasukan militer mengerahkan setidaknya satu helikopter untuk melakukan serangan udara.

Serangan dilancarkan pemerintah militer untuk mematahkan perlawanan terhadap kudeta.

Sementara Myanmar Now mengatakan bahwa sebanyak tiga helikopter bertanggung jawab atas serangan udara mematikan itu.

Penduduk setempat lainnya mengatakan kepada AFP bahwa militer menggunakan lima helikopter dalam serangan itu dan bahwa pasukan telah menembaki desa berpenduduk sekitar 6.000 orang itu dari udara.

Milisi anti-kudeta bermunculan di seluruh Myanmar untuk melawan setelah kudeta Februari.

  
Pemerintah militer membalas mereka dengan tindakan keras yang menurut kelompok pemantau lokal telah menewaskan lebih dari 1.300 orang.

Penduduk mengatakan kepada AFP bahwa  pasukan militer pertama kali Jumat (17/12/2021) lalu melancarkan serangan terhadap pertemuan PDF di wilayah tengah Sagaing yang berdekatan dengan Magway menggunakan helikopter dan jet tempur.

Juru bicara militer Zaw Min Tun membenarkan bahwa militer telah menggunakan helikopter dalam serangan, tanpa mengatakan bagaimana mereka digunakan.

Dia mengaku tidak mengetahui jumlah korban dari serangan ini.

Sejumlah pakar mengatakan bahwa militer biasanya menggunakan helikopter dan serangan udara ketika pasukan darat bergerak.

Tentara Kemerdekaan Kachin, sebuah kelompok pemberontak etnis di ujung utara negara itu, Mei lalu mengatakan mereka mengerahkan sebuah helikopter tempur militer selama bentrokan sengit di dekat kota Momauk.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved