Berita Kutaraja
Begini Reaksi Gubernur Jabar Ridwan Kamil Melihat Museum Tsunami Aceh yang Didesainnya 15 Tahun Lalu
Kunjungannya kali ini menjadi momen dirinya untuk bernostalgia dengan Museum Tsunami Aceh yang didesainnya sekitar 15 tahun lalu.
Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Saifullah
Muhammad Nasir I Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Memperingati 17 Tahun Tsunami, Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil berkunjung ke Museum Tsunami Aceh pada Sabtu (25/12/2021).
Kunjungannya kali ini menjadi momen dirinya untuk bernostalgia dengan Museum Tsunami Aceh yang didesainnya sekitar 15 tahun lalu.
Museum tersebut dibangun pada 2006 dan memakan dua tahun waktu penyelesaiannya atau rampung sekitar tahun 2008.
Kedatangan orang nomor satu di Jawa Barat itu turut didampingi oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Jamaluddin.
Setibanya di Museum Tsunami Aceh, Kang Emil--sapaan Ridwan Kamil berkeliling melihat isi dalam museum.
Ia juga terlihat membuat video pribadi di dalam museum tersebut dan mengupload ke media sosialnya.
Baca juga: VIDEO Jelang Peringatan Tsunami Aceh 26 Desember, Museum Tsunami Masih Direnovasi
Ridwan Kamil mengatakan, ia terakhir kali mengunjungi Museum Tsunami di Banda Aceh pada 2017 lalu.
RK—sapaan lain Ridwan Kamil, mengapresiasi pengelola yang menjaga museum itu tetap rapi dan bersih hingga kini.
“Kalau saya lihat ini perawatannya sangat baik semenjak peralihan dari Pemerintah Pusat ke Pemda Aceh,” ucap Ridwan Kamil.
Ia menegaskan, fungsi museum ini sebanarnya sebagai gedung penyelamatan jika terjadi bencana.
Sehingga bahan atap museum itu menggunakan beton yang mampu menampung ribuan orang.
“Perlu kita catat, fungsi bangunan ini sebetulnya jadi gedung penyelamatan makanya atapnya beton, jadi ribuan orang bisa kita selamatkan,” ujarnya.
Baca juga: Begini Hadiah Pantun Jenaka dari Ridwan Kamil Usai Jadi Saksi Nikah Ria Ricis & Teuku Ryan
Sebagai seorang arsitek, kenang Ridwan, Museum Tsunami menjadi bangunan terpenting yang pernah dirancang olehnya.
“Ini bangunan terpenting dalam sejarah Tsunami Aceh dan yang terpenting dalam pribadi saya sebagai arsitek,” ujarnya.