Forkopimda Aceh Ikut Rakor dengan Mendagri, Terkait Penanggulangan Covid-19

Forkopimda Aceh yang terdiri atas perwakilan Pemerintah Aceh, Kodam Iskandar Muda (IM), Polda Aceh, Kejati Aceh, dan DPRA,

Editor: bakri
FOTO HUMAS PEMERINTAH ACEH
Asisten Administrasi Umum Sekda Aceh, Dr Iskandar AP, bersama perwakilan Forkopimda dan Kepala SKPA mendengarkan arahan Mendagri pada Rakor Penanggulangan Covid-19 secara virtual di Pendopo Gubernur Aceh, Senin (27/12/2021). 

BANDA ACEH - Forkopimda Aceh yang terdiri atas perwakilan Pemerintah Aceh, Kodam Iskandar Muda (IM), Polda Aceh, Kejati Aceh, dan DPRA, mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) virtual

Terkait penanggulangan Covid-19 menjelang pergantian tahun di Pendopo Gubernur Aceh, Senin (27/12/2021).

Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh, Muhammad Iswanto SSTP MM, kepada Serambi, kemarin, mengatakan, rakor yang berlangsung via aplikasi zoom itu dipimpin Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Muhammad Tito Karnavian, dari Jakarta.

Rapat tersebut, menurut Iswanto, diikuti oleh seluruh pimpinan daerah dari 34 provinsi se-Indonesia.

Sementara Mendagri pada rakor tersebut didampingi Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin.

Dalam rapat itu, Mendagri menyebutkan sejumlah strategi yang harus diterapkan seluruh pemangku tanggung jawab di Indonesia termasuk pemerintah daerah terkait penanggulangan Covid-19 saat menjelang pergantian tahun.

"Ada beberapa strategi untuk dikerjakan bersama-sama.

Jangan sampai lengah.

Terus waspada," ujar Tito saat membuka rapat.

Ia mengatakan, penanggulangan Covid-19 secara terkoodinir dalam menyambut tahun baru perlu dilakukan mengingat pergantian tahun adalah momen terjadinya mobilitas massa yang berpotensi menciptakan kerumunan.

Adapun sejumlah strategi penanggulangan Covid-19 saat akhir tahun 2021 dan tahun baru 2022.

Pertama, semua pihak harus memperketat penerapan protokol kesehatan (protkes) terutama penggunaan masker dan menghindari kerumunan.

Kedua, pengetatan pembatasan kedatangan dari luar negeri serta imbauan untuk tidak keluar negeri.

Baca juga: Trumon Gencarkan Vaksinasi Covid-19, Keuchik Pimpin Warga ke Kantor Camat

Baca juga: Pemerintah Terus Evaluasi Pengendalian Covid-19 Selama Nataru, Laju Vaksinasi Meningkat

Dalam hal itu, lanjut Tito, Badan Nasional Pengelola Perbatasan juga akan mensupervisi sebaran pintu masuk perjalanan penumpang internasional.

Ketiga, penegakan aplikasi PeduliLindungi.

Terkait hal itu, Pemerintah Pusat sudah menerbitkan Surat Edaran Mendagri Nomor 440/7183/SJ tentang Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 Varian Omicron serta Penegakan Penggunaan Aplikasi PeduliLindungi.

Keempat, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Level dan Mikro.

Kelima, kesiapan rumah sakit dan isolasi terpusat.

Keenam, mengintensifkan tracking dan testing serta memperbanyak screening.

Percepat Capaian Vaksinasi

Strategi selanjutnya untuk penanggulangan Covid-19 saat akhir tahun 2021 dan tahun baru 2022, menurut Mendagri, adalah mempercepat capaian vaksinasi sesuai target yang sudah ditetapkan yakni 70 persen untuk dosis pertama dan 60 persen dosispertama khusus lansia.

Termasuk, melakukan vaksinasi anak usia 6-11 tahun bila sudah tercapai target yang ditetapkan.(jal)

Baca juga: Angka Vaksin Covid-19 Aceh Mendekati Target 70 Persen, Masih Ada Lima Hari Lagi, Ini Hitungannya

Baca juga: Ratusan Warga Ikut Vaksinasi di Pantai Cemara Gandapura Bireuen

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved